Scroll untuk baca artikel
Bursapedia

Bank Indonesia Berikan Tips Aman Transaksi Menggunakan Qris

×

Bank Indonesia Berikan Tips Aman Transaksi Menggunakan Qris

Sebarkan artikel ini
MGL4759 11zon
Pengunjung melakukan transaksi non tunai dengan Qris saat berbelanja di FX Sudirman, Minggu (28/7/2024). foto: KabrBursa/abbas sandji

KABARBURSA.COM – Penipuan online semakin marak dengan berbagai modus, termasuk menggunakan QRIS palsu. Penipu menciptakan kode QR bohong yang meniru identitas pedagang, jenis barang, dan jumlah transaksi. Akibatnya, korban yang hendak membeli barang tanpa sadar mentransfer uang ke penipu.

Deputi Gubernur Bank Indonesia, , menegaskan bahwa platform QRIS dibangun dengan standar keamanan nasional dan mengacu pada praktik terbaik global.

“QRIS keamanannya itu tanggung jawab bersama,” kata Filianingsih dalam konferensi pers baru-baru ini.

BI, bersama dengan Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI) dan pelaku industri Perusahaan Jasa Penilai (PJP), rutin melakukan sosialisasi dan edukasi terkait keamanan transaksi QRIS kepada para merchant. Peredaran QRIS palsu perlu ditanggulangi bersama. Filianingsih menekankan bahwa pedagang memiliki dua tanggung jawab utama untuk mencegah penipuan QRIS palsu:

  1. Pengawasan QRIS: Pedagang harus selalu mengawasi gambar QRIS yang digunakan untuk pembayaran. Mereka juga perlu memantau proses transaksi pembelian yang menggunakan QRIS, baik melalui scan gambar maupun mesin EDC.
  2. Pemeriksaan Status Pembayaran: Pedagang harus memeriksa status setiap pembayaran dan memastikan telah menerima notifikasi yang dikirim ke merchant.

Pembeli juga memiliki tanggung jawab dalam proses transaksi QRIS. Mereka harus memastikan bahwa QRIS yang di-scan memiliki nama yang sesuai dengan merchant.

“Namanya benar, jangan misalnya yayasan apa, tetapi namanya toko onderdil. Tidak pas,” jelas Filianingsih.

BI dan ASPI terus mengawasi PJP QRIS dan melindungi konsumen. Filianingsih menegaskan, “Jadi itu tanggung jawab kita bersama.”

Dengan langkah-langkah pengawasan dan pemeriksaan yang ketat, baik dari pihak pedagang maupun pembeli, keamanan transaksi QRIS dapat terjaga, mengurangi risiko penipuan yang merugikan banyak pihak.

QRIS palsu adalah kode QR tiruan yang menampilkan identitas pedagang, jenis barang, dan jumlah transaksi yang palsu, sehingga terlihat seperti pembayaran sudah dilakukan. Namun, sebenarnya uang tidak masuk ke rekening penjual atau merchant. Penipuan ini bisa terjadi dengan berbagai cara, seperti menggunakan kode QR yang tampak sah tetapi sebenarnya mengarahkan pembayaran ke rekening penipu.

Merespons hal itu, Direktur Retail Funding and Distribution PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI), Andrijanto, menjelaskan bahwa QRIS palsu menyerang merchant dengan QRIS statis (QR Code berisi Merchant ID yang bersifat tetap), yang biasanya ditampilkan dalam bentuk stiker atau print-out, dan hanya dibuat satu kali. QRIS statis ini lebih rentan terhadap manipulasi karena tidak memiliki fitur dinamis yang bisa memberikan tingkat keamanan tambahan.

“Agar terhindar dari transaksi QRIS palsu yang semakin marak, merchant harus rutin memantau transaksi pembayaran dari pelanggan untuk memastikan apakah pembayaran sudah diterima dan masuk ke rekening merchant yang terhubung dengan QRIS statisnya,” kata Andrijanto. Hal ini menekankan pentingnya kewaspadaan dan verifikasi rutin oleh para merchant.

BRI memberikan solusi melalui aplikasi BRImerchant, yang memungkinkan merchant untuk lebih mudah memonitor dan mengelola transaksi. “Aplikasi BRImerchant mempermudah merchant untuk memantau detail transaksi, mengunduh laporan penyelesaian, dan manajemen pengguna,” tambah Andrijanto.

Qris Tap dengan NFC