Scroll untuk baca artikel
Ekonomi Hijau

Sucofindo Latih Hitung Emisi Karbon ke 110 Emiten

×

Sucofindo Latih Hitung Emisi Karbon ke 110 Emiten

Sebarkan artikel ini
sUCOFINDO
Jajaran direksi PT Bursa Efek Indonesia (BEI) bersama jajaran direksi PPT Sucofindo setelah pemberian pelatihan tentang penghitungan dan penilaian emisi karbon kepada 110 perusahaan yang tercatat di Main Hall BEI, Jakarta. Dok: Sucofindo

KABARBURSA.COM – PT Sucofindo telah memberikan pelatihan kepada 110 perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) terkait penghitungan dan penilaian emisi karbon sebagai bagian dari upaya mendukung dekarbonisasi di Indonesia.

Pelatihan ini adalah bagian dari program “IDX Net Zero Incubator” yang diluncurkan oleh BEI, terdiri dari beberapa modul pelatihan yang berkelanjutan, bertujuan membantu perusahaan dalam memahami dan mendokumentasikan langkah dekarbonisasi.

Direktur Layanan Industri Sucofindo, Budi Utomo, menjelaskan bahwa pelatihan ini akan membantu perusahaan dalam menyusun laporan “Sustainability Report” dengan lebih akurat. Seperti dalam keterangan resmi di Jakarta, 9 September 2024.

Pelatihan modul kedua, yang berfokus pada penilaian emisi gas rumah kaca (scope 1 dan 2), telah diadakan pada 20-21 Agustus 2024. Sucofindo, sebagai Lembaga Verifikasi dan Validasi (LVV) yang diakreditasi oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN), tidak hanya menyediakan layanan validasi dan verifikasi, tetapi juga konsultasi bisnis hijau.

Pelatihan ini diharapkan dapat memberikan wawasan dan keterampilan praktis kepada perusahaan untuk mengurangi jejak karbon mereka. Menurut Budi, Sucofindo membantu perusahaan melalui berbagai layanan, termasuk konsultasi strategis dan verifikasi emisi gas rumah kaca, serta penerapan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) dan perdagangan karbon.

Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI, Irvan Susandy, juga mengapresiasi peran Sucofindo sebagai mitra dalam kesuksesan “IDX Net Zero Incubator”. Program ini bertujuan meningkatkan transparansi dekarbonisasi, membantu perusahaan menghitung dan melaporkan emisi karbon secara akurat dalam laporan keberlanjutan, serta meningkatkan daya saing perusahaan di pasar global yang semakin mengutamakan investasi rendah emisi.

Program ini berlangsung dari Agustus hingga November 2024, dengan tujuan mendukung transparansi perusahaan terkait upaya dekarbonisasi, meningkatkan komitmen keberlanjutan, serta menciptakan peluang investasi yang ramah lingkungan.

Program Upaya Dekarbonisasi

Dalam rangka menunjang transparansi dan dekarbonisasi perusahaan tercatat, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) telah meluncurkan IDX Net Zero Incubator pada Kamis 1 Agustus 2024.

IDX Net Zero Incubator merupakan sebuah program pelatihan untuk membantu perusahaan tercatat yang ingin memulai upaya dekarbonisasi.

Program ini dibagi dalam beberapa modul pelatihan berkesinambungan, mulai dari pengenalan risiko perubahan iklim, penghitungan emisi, perencanaan target dekarbonisasi dan pelaporan emisi (climate reporting).

Program IDX Net Zero Incubator bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan kemampuan teknis Perusahaan dalam melakukan penghitungan emisi dan melaporkannya pada Laporan Keberlanjutan (Sustainability Report) secara akurat dan transparan.

Selain itu, program ini dapat mendukung perusahaan dalam menyiapkan strategi bisnis untuk mencapai target dekarbonisasi.

Diharapkan pula ke depannya, program IDX Net Zero Incubator dapat meningkatkan daya tarik serta competitivenessperusahaan, serta menciptakan peluang capital inflow melalui investasi yang mengedepankan aspek lingkungan rendah emisi.

Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI Irvan Susandy menyampaikan, pihaknya berharap program ini dapat memberikan manfaat bagi perusahaan tercatat selama mengikuti IDX Net Zero Incubator.

Menurutnya, diskusi dan interaksi selama program berlangsung tentunya dapat memberikan inspirasi dan motivasi kepada semua untuk meningkatkan komitmen dalam mendukung strategi keberlanjutan perusahaan dan memulai perjalanan dekarbonisasi perusahaan.

Dibuka secara resmi oleh Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI Irvan Susandy, peluncuran IDX Net Zero Incubator turut dihadiri oleh Kepala Departemen Pengaturan dan Pengembangan Pasar Modal, Otoritas Jasa Keuangan Antonius Hari P. M. dan Direktur Layanan Industri, PT Sucofindo Budi Utomo.

Burssa Karbon Masih Minim

Setelah seremoni pembukaan, acara dilanjutkan dengan diskusi panel dengan narasumber yang terdiri dari Regional Lead Policy and Regulations, Carbon Disclosure Project Nur Maliki Arifiandi, Direktur Eksekutif Yayasan KEHATI Riki Frindos, Manager ofDecarbonization Strategies PT Astra International Tbk Bima Krida Pamungkas, serta Kepala Divisi Pengembangan Bisnis 2 BEI Ignatius Denny Wicaksono.

Antusiasme perusahaan tercatat dalam mengikuti program IDX Net Zero Incubator cukup tinggi dengan jumlah pendaftar sebanyak 110 perusahaan dan jumlah peserta sebanyak 215 orang perwakilan.

Adapun Net Zero Incubator ini terbuka untuk semua sektor dan tanpa paksaan alias bersifat sukarela. Namun dalam satu batch ditargetkan akan ada 80–100 emiten yang bergabung.

Program akan diselenggarakan mulai Agustus sampai dengan November 2024 bagi perusahaan tercatat dengan metode pelatihan offline (in house) dan online (webinar) serta tidak dikenakan biaya apapun.

BEI bekerja sama dengan CDP Indonesia dan PT Sucofindo sebagai Knowledge Partner dalam mendukung program IDX Net Zero Incubator. Knowledge partner akan menjadi fasilitator dalam Pelatihan yang diselenggarakan dalam IDX Net Zero Incubator.

Adapun Net Zero Incubator ini terbuka untuk semua sektor dan tanpa paksaan alias bersifat sukarela. Namun dalam satu batch ditargetkan akan ada 80–100 emiten yang bergabung.

Seperti diketahui, nilai transaksi di bursa karbon dalam negeri masih minim. Pada perdagangan Kamis (4/7), tidak ada transaksi sama sekali.

Namun tercatat sudah ada 67 pengguna jasa bursa karbon. Sementara carbon market unit mencapai 1,34 juta ton CO2 dengan dua proyek tercatat.(*)