Scroll untuk baca artikel
Ekonomi Hijau

SIG Tekan Penggunaan Semen Hijau Dukung Pembangunan Berkelanjutan

×

SIG Tekan Penggunaan Semen Hijau Dukung Pembangunan Berkelanjutan

Sebarkan artikel ini
SIG rumah ramah lingkungan
KABARBURSA.COM – PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) menekankan bahwa penggunaan semen hijau dalam pembangunan infrastruktur dapat mendukung upaya pembangunan berkelanjutan dan mitigasi perubahan iklim.
Semen hijau yang dikembangkan oleh SIG menghasilkan emisi gas rumah kaca 21-38 persen lebih rendah dibandingkan dengan semen konvensional, menjadikannya pilihan ideal untuk proyek-proyek berkelanjutan seperti pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).

Direktur Operasi SIG, Reni Wulandari, mengungkapkan bahwa meskipun industri semen berperan penting dalam pembangunan infrastruktur, ia juga menjadi salah satu penyumbang emisi karbon yang signifikan. Seperti keterangannya di Jakarta, Selasa 10 September 2024.

Oleh karena itu, SIG berkomitmen mengurangi dampak lingkungan melalui inovasi semen hijau yang tetap mempertahankan kualitas dan kekuatan produk.

Pengembangan semen hijau ini mendapatkan apresiasi dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Peneliti dari Pusat Riset Iklim dan Atmosfer BRIN, Socia Prihawantoro, menilai semen hijau merupakan solusi penting dalam menghadapi tantangan perubahan iklim global.

Socia menekankan bahwa meskipun dampak perubahan iklim mungkin belum sepenuhnya disadari oleh masyarakat, upaya seperti penggunaan semen hijau akan sangat signifikan dalam melindungi lingkungan dari kerusakan lebih lanjut.

Dorong Semen Hijau

PT  Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) saat ini tengah fokus mendorong  semen hijau sebagai katalis pertumbuhan kinerja berkelanjutan.

Direktur Utama SIG, Donny Arsal mengatakan bahwa semen hijau yang diproduksi dengan material dan proses yang ramah lingkungan menjadi keunggulan kompetitif SIG untuk mempertahankan kepemimpinan di industri, seiring meningkatnya kesadaran publik dan dorongan pemerintah dalam penggunaan bahan bangunan yang ramah lingkungan.

“Semen hijau SIG yang lebih rendah karbon menjadi faktor pembeda dari semen konvensional. Keunggulan dalam aspek keberlanjutan ini menjadikan SIG sebagai game changer yang mengubah arah industri bergerak menuju industri hijau,” ujar dia dalam keterangan resmi, dikutip Selasa, 3 September 2024.

Donny bilang, hal tersebut penting untuk menciptakan peluang bisnis yang berkontribusi positif terhadap pertumbuhan kinerja, di tengah kondisi persaingan pasar yang ketat.

Donny menambahkan, industri semen nasional memiliki prospek yang baik menyusul permintaan semen untuk proyek IKN (Ibu Kota Nusantara) dan proyek strategis lainnya, serta upaya pemerintah dalam mempercepat penyediaan perumahan bagi masyarakat untuk mengatasi angka backlog kepemilikan rumah di Indonesia yang mencapai 9,9 juta unit pada 2023.

Dalam pembangunan IKN, sejak Desember 2022 – Juli 2024, SIG telah berkontribusi dengan memasok 695.000 ton semen yang digunakan pada sejumlah proyek.

Selain peluang pertumbuhan di pasar domestik, perusahaan dengan kode saham SMGR ini juga menyasar peningkatan ekspor melalui proyek pengembangan dermaga dan fasilitas produksi semen tipe khusus di Tuban, Jawa Timur, yang direncanakan akan operasional pada tahun 2025.

Proyek yang merupakan salah satu realisasi kerja sama strategis SIG melalui anak usahanya, PT Solusi Bangun Indonesia Tbk dengan Taiheiyo Cement Corporation, ditujukan untuk memenuhi kebutuhan ekspor sebesar minimum 500 ribu ton per tahun di pasar Amerika Serikat.

Naik Peringkat idAA+, SMGR Siap Rambah Pasar Amerika

Diberitakan sebelumnya, PT Semen Indonesia (Persero) Tbk atau SIG (SMGR) siap merambah pasar internasional, yaitu ke Amerika Serikat.

“Kita berencana akan segera export perdana ke Amerika. Sertifikasi produk kita sudah bisa mendapat izin ekspor dan kita segera akan bisa untuk menyelesaikan pembangunan untuk mendukung ekspor semen timbal ini ke Amerika,” ungkap Direktur Keuangan & Manajemen Portofolio SIG, Andriano Hosny Panangian dalam paparan publik SMGR, Jumat 30 Agustus 2024.

Andrian menjelaskan, pangsa pasar Amerika ini sangat menjanjikan karena kondisinya over demand hampir sekitar dua kali lipat, dan pasar ekspor ke Amerika ini sangat terbatas. Pengalihan ekspor ini lantaran regulasi di China yang tidak fleksibel, sehingga beralih ke beberapa negara lain salah satunya Amerika.

“Partner kita Taiheiyo Cement melakukan kerjasama untuk mengoptimalisasikan minimal sekitar 5000 ton per tahun. Pasar semen tipe 5 ini dari sisi profitabilitas sangat baik, sehingga ke depannya diharapkan dapat menambahkan EBITDAkepada perseroan,” kata Andriano.

Namun bisnis atau segmentasi paling besar untuk pemasukan SMGR adalah segmentasi ritel, dengan menjual semen back kepada distribusi channel dengan channel 385 distributor dan sekitar 70.000 ritel store di seluruh Indonesia.

Dari sisi lainnya, perseroan mampu menjaga ketahanan keuangan dengan mencatatkan arus kas dari operasi yang positif, sehingga mampu menurunkan saldo utang dan mempertahankan rasio solvabilitas yang sehat.(*)