KABARBURSA.COM – Capaian surat pemesanan kendaraan (SPK) PT BYD Motor Indonesia jauh mengungguli Honda selama di ajang GIIAS 2024 atau Gaikindo Indonesia International Auto Show pada 18-28 Juli 2024.
Selama 10 hari pameran, BYD mencatatkan 2.920 SPK. Sementara Honda sebagai merek yang lebih dulu eksis di Indonesia hanya berhasil mencatatkan 1.861 SPK.
Bahkan capaian SPK BYD yang terbilang baru di Indonesia ini jauh meninggalkan brand China lainnya, seperti Wuling, Chery, DFSK dan SERES. Wuling yang memiliki lebih banyak varian hanya berhasil mencatatkan 2.301 SPK. Chery berhasil mengoleksi 1.009 SPK. Sementara DFSK dan SERES harus puas dengan 546 SPK.
PT BYD Motor Indonesia mengklaim, capaian gemilang BYD di GIIAS 2024 dan tingginya minat dan kepercayaan masyarakat Indonesia kepada produk BYD, terutama mobil listrik model baru BYD M6.
Hal ini dibuktikan dengan penobatan BYD M6 sebagai Most Driven Car di akhir pameran GIIAS 2024. Pendatang baru di segmen multi purposes electric vehicle (MPEV) ini telah dicoba oleh 2.181 pengunjung selama 10 hari pameran.
Pengamat otomotif Yannes Martinus Pasaribu menilai, hadirnya BYD M6 tidak hanya menarik bagi milenial, tapi juga generasi baby boomers. Generasi tersebut, kata dia, butuh alternatif mobil listrik murah yang dapat mengangkut banyak penumpang.
“BYD M6 adalah MPV dengan harga yang relatif terjangkau 3 row pertama di Indonesia sehingga tidak punya pesaing EV lainnya,” kata Yannes kepada KabarBursa beberapa waktu lalu.
Yannes menilai, keberhasilan BYD M6 menarik perhatian pengunjung GIIAS tidak hanya mengancam eksistensi brand Jepang seperti Honda, tapi juga Toyota. Karena harga BYD M6 jauh lebih murah dibanding mobil hybrid Toyota.
Sehingga bukan tidak mungkin BYD bakal ikut berkompetisi di segmen mobil hybrid dengan mengeluarkan mobil hybrid yang lebih murah dibanding mobil listriknya saat ini. Sekadar informasi, BYD varian standard dijual dengan harga Rp379 juta dan Rp429 juta untuk varian tertinggi.
“Jika versi EV-nya saja sudah lebih murah dari Zenix, maka versi hybridnya akan semakin kompetitif lagi harganya. Jadi BYD berpotensi menjadi ancaman bagi Toyota di pasar otomotif Indonesia, terutama di segmen mobil listrik dan hybrid,” kata Yannes.
Spesifikasi BYD M6
BYD Indonesia memanfaatkan GIIAS 2024 untuk memperkenalkan mobil baru di kategori multi-purpose electric vehicle (MPEV), yaitu BYD M6. BYD Indonesia menyatakan bahwa mobil keluarga dengan kapasitas tujuh penumpang ini menerima respons positif di Indonesia.
Kendaraan ramah lingkungan ini juga dijual di Tiongkok, Thailand, dan India, dan diharapkan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia, terutama keluarga, dengan menyediakan pengalaman berkendara yang optimal.
Menurut BYD, peluncuran mobil yang sudah dipasarkan di tiga negara tersebut didasarkan pada riset mendalam mengenai kebutuhan masyarakat Indonesia akan mobil keluarga atau MPV.
Mobil berpenggerak depan ini dilengkapi dengan motor listrik yang menghasilkan daya 120 kW dan mampu menempuh jarak hingga 420 km dalam sekali pengisian daya. Baterai yang digunakan adalah BYD Blade Battery dengan kapasitas 55,4 kWh.
Untuk varian M6 Superior, baterai yang digunakan sama, yakni BYD Blade Battery dengan kapasitas 71 kWh dan jarak tempuh 530 km dalam sekali pengisian daya. Ketiga varian BYD M6 memiliki torsi puncak 310 Nm dan kecepatan maksimum 180 km per jam.
BYD mengklaim bahwa Blade Battery yang digunakan pada mobil mereka memiliki tingkat keamanan yang tinggi, kepadatan energi yang baik, dan kemampuan pengisian daya yang cepat. Baterai ini dirancang untuk menerima pengisian daya tinggi dengan kapasitas DC 170 kWh, memungkinkan pengisian daya dari 30-80 persen hanya dalam waktu 30 menit.
Selain meluncurkan EV M6, Perusahaan otomotif asal Tiongkok ini juga memperkenalkan BYD DiSus Intelligent Body Control System (DiSus System). Teknologi yang diperkenalkan di China sejak 2023 ini disebut dapat meningkatkan keselamatan dan kenyamanan dalam berkendara.
DiSus system dikembangkan untuk memaksimalkan performa mobil-mobil premium BYD dengan mengontrol bodi kendaraan sehingga meningkatkan kenyamanan. Teknologi ini adalah sistem suspensi otomatis yang cerdas yang bisa menyesuaikan diri dengan kondisi jalan.
Sistem DiSus dari BYD menawarkan kontrol kolaboratif terhadap dinamika bodi dengan gerakan lateral, longitudinal, dan vertikal, yang menjadi dasar bagi pengembangan Advanced Driver Assistance Systems (ADAS) di masa depan.
Dengan kontrol kolaboratif ini, DiSus System dapat meningkatkan dinamika kendaraan, memberikan pengalaman berkendara yang lebih aman dan nyaman.
Sistem DiSus juga mampu meminimalkan tiga hal: body roll saat menikung, pitch pada kendaraan saat melewati jalan bergelombang, dan getaran di kabin kendaraan saat melewati jalan yang tidak rata. Ini sangat bermanfaat, terutama ketika kendaraan berada di tikungan dengan kecepatan tinggi dan dalam situasi pengereman darurat. (*)