Scroll untuk baca artikel
Otomotif

Perbandingan Kredit Mobil Bekas dan Baru, Mana Lebih Untung?

×

Perbandingan Kredit Mobil Bekas dan Baru, Mana Lebih Untung?

Sebarkan artikel ini
MGL1936 11zon
Antrean panjang saat macet di Jalan Sudirman arah Bundaran Senayan, Rabu (17/7/2024) Sore. foto: KabarBursa/abbas sandji

KABARBURSA.COM – Ketika memutuskan untuk membeli mobil dengan skema kredit, baik mobil baru maupun bekas, ada banyak faktor yang perlu dipertimbangkan untuk memastikan pilihan yang paling sesuai dengan kebutuhan dan anggaran.

Masing-masing pilihan ini memiliki keunggulan dan kekurangan yang berbeda, sehingga penting untuk memahami perbedaannya sebelum membuat keputusan. Berikut adalah perbandingan antara kredit mobil bekas dan mobil baru yang bisa membantu menentukan mana yang lebih cocok.

Perbedaan Harga

Perbedaan paling mencolok dari membeli mobil baru dan bekas adalah harga. Mobil baru biasanya memiliki harga yang lebih tinggi karena harus membayar untuk teknologi terbaru, garansi pabrikan, dan keunggulan menjadi pemilik pertama. Sebagai hasilnya, jumlah kredit yang diperlukan untuk membeli mobil baru akan lebih besar.

Namun, suku bunga kredit untuk mobil baru seringkali lebih rendah dibandingkan dengan mobil bekas. Hal ini disebabkan karena mobil baru memiliki nilai jaminan yang lebih tinggi dan risiko penurunan nilai yang lebih lambat.

Sebaliknya untuk mobil bekas, harganya lebih rendah. Hal inilah yang membuat jumlah kreditnya lebih kecil. Kendati demikian, suku bunga kredit untuk mobil bekas biasanya lebih tinggi.

Ini dikarenakan mobil bekas mengalami depresiasi yang lebih cepat dan bank melihatnya sebagai aset dengan risiko yang lebih tinggi. Meski harus membayar lebih sedikit secara keseluruhan, suku bunga yang lebih tinggi bisa membuat cicilan bulanan tidak terlalu jauh berbeda dari mobil baru.

Deprisiasi

Mobil baru mulai mengalami depresiasi begitu kita membawanya keluar dari dealer. Umumnya, mobil baru kehilangan sekitar 20 persen dari nilainya dalam tahun pertama, dan sekitar 15 persen setiap tahun berikutnya selama beberapa tahun pertama.

Meski ini adalah kerugian bagi nilai jual kembali, kredit mobil baru biasanya didasarkan pada nilai penuh kendaraan, sehingga tidak perlu khawatir tentang penurunan nilai saat Anda masih mencicilnya.

Sedangkan alasan konsumen memilih mobil bekas adalah karena alasan deprisiasi. Mobil bekas telah mengalami depresiasi terbesar dalam beberapa tahun pertama, sehingga nilainya cenderung lebih stabil selama memilikinya. Ini berarti pembeli bisa mendapatkan lebih banyak nilai dari uang yang dikeluarkan, meskipun harus bayar suku bunga kredit yang lebih tinggi.

Cicilan Bulanan

Karena harga mobil baru lebih tinggi, cicilan bulanan untuk kredit mobil baru cenderung lebih besar. Namun, hal ini bisa diimbangi oleh suku bunga yang lebih rendah dan adanya berbagai promo dari dealer atau bank, seperti DP rendah atau cicilan ringan untuk periode tertentu.

Dengan kredit mobil baru, konsumen juga memiliki fleksibilitas untuk memilih tenor pinjaman yang lebih lama, yang dapat membantu menurunkan cicilan bulanan.

Kelemahan dari membeli mobil bekas adalah suku bunga yang lebih tinggi dan mengakibatkan cicilan bulanan jauh lebih tinggi dibanding mobil baru. Cicilan semakin tinggi jika tenor pinjaman semakin pendek. Keuntungan mobil bekas adalah harganya lebih rendah sehingga cepat lunas.

Asuransi dan Biaya Tambahan

Mobil baru biasanya memerlukan asuransi yang lebih mahal, terutama jika dibeli dengan kredit. Asuransi all-risk sering menjadi syarat, yang melindungi Anda dari berbagai risiko seperti kecelakaan, pencurian, dan kerusakan.

Selain itu, biaya administrasi kredit dan pajak kendaraan baru juga lebih tinggi. Namun, mobil baru datang dengan garansi pabrikan, yang dapat mengurangi biaya perawatan selama beberapa tahun pertama.

Berbeda dengan mobil bekas mungkin memiliki biaya asuransi yang lebih rendah karena nilai kendaraan yang lebih rendah. Namun, asuransi yang dibutuhkan mungkin terbatas pada asuransi Total Loss Only (TLO) karena risiko yang lebih tinggi. Meski biaya administrasi kredit lebih rendah, mobil bekas mungkin memerlukan perbaikan dan perawatan tambahan, yang bisa menambah biaya yang harus ditanggung.

Contoh Kasus

Membeli mobil baru seharga Rp300 juta dengan kredit selama 5 tahun. Dengan DP sebesar 20 persen (Rp60 juta) dan suku bunga 5 persen per tahun, cicilan bulanan yang harus dibayar akan sekitar Rp4,8 juta. Mobil ini akan mengalami depresiasi yang signifikan dalam 3 tahun pertama, tetapi keuntungannya adalah garansi penuh dan teknologi terbaru.

Sementara membeli mobil bekas seharga Rp200 juta dengan kredit 3 tahun. Dengan DP 30 persen (Rp60 juta) dan suku bunga 7 persen, cicilan bulanan Anda akan sekitar Rp4,2 juta. Meskipun suku bunga lebih tinggi, total biaya kredit Anda lebih rendah. Namun, kerugiannya adalah ada kemungkinan harus mengeluarkan biaya lebih untuk perawatan dan asuransi.(*)