Scroll untuk baca artikel

Rumah123 Siapkan Strategi Bisnis Perluas Jangkauan Pasar

×

Rumah123 Siapkan Strategi Bisnis Perluas Jangkauan Pasar

Sebarkan artikel ini
MGL6091 11zon
Perumahan Ciputra, Sentul, Bogor, Jawa Barat. (Foto: Kabar Bursa/Abbas Sandji)

KABARBURSA.COM – Rumah123 menyiapkan sejumlah strategi bisnis ambisius untuk tahun ini. Selain menjalin kerjasama dengan Real Estate Indonesia (REI) guna mempercepat pengembangan properti, Rumah123 berkomitmen untuk terus memperluas jangkauan pasar mereka.

CEO 99 Group Indonesia, yang menaungi Rumah123 dan 99.Co, Wasudewan, menjelaskan bahwa perusahaan akan memastikan jangkauan bisnis terhadap stakeholder semakin luas.

“Dari rencana bisnis kami, ekspansi adalah prioritas utama. Kami ingin memastikan bahwa jangkauan kami terhadap stakeholder properti, baik itu agen, pengembang, maupun perbankan lokal, semakin luas,” ujar Wasudewan saat ditemui di kantor Rumah123 di Jakarta Selatan, Jumat 17 Mei 2024.

Rumah123 berencana menambah cabang operasional di tiga kota besar lainnya, yaitu Bali, Makassar, dan Balikpapan. Hingga kini, perusahaan sudah hadir di Jakarta, Bandung, Surabaya, Medan, dan Solo.

Selain ekspansi fisik, Rumah123 juga akan fokus pada pengembangan teknologi, terutama dalam pemanfaatan artificial intelligence (AI). Penggunaan AI bertujuan untuk mendekatkan proyek-proyek properti dengan konsumen, memberikan pengalaman yang lebih personal dan efisien.

Rumah123 juga berupaya menghubungkan konsumen dengan skema pendanaan yang lebih aksesibel. “Kami ingin menjangkau segmen pekerja non formal, seperti pekerja kreatif, yang jumlahnya cukup besar namun sering kali terkendala dalam memiliki rumah karena pendapatan mereka tidak reguler,” jelas Wasudewan.

Rumah123 tengah mencari cara untuk mengakomodasi kebutuhan properti mereka dari sisi finansial, berupaya menciptakan solusi yang inklusif untuk segmen ini.

Perusahaan mencatat adanya peningkatan signifikan dalam suplai dan permintaan properti. Per April 2024, volume suplai yang dicatat oleh Rumah123 naik 31,8%. Sementara itu, permintaan hunian mencatat lonjakan yang luar biasa, dari 51,3% pada Januari 2024 menjadi 117,3% per April 2024.

Wasudewan mengungkapkan bahwa pertumbuhan permintaan yang tinggi ini terjadi di kawasan-kawasan dengan pembangunan infrastruktur yang masif. “Kami melihat tren yang positif dan akan terus berupaya memaksimalkan potensi ini,” pungkasnya.