KABARBURSA.COM – Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi menyatakan bahwa Indonesia memilih konvergensi teknologi sebagai pendekatan untuk menciptakan pemerataan konektivitas dan telekomunikasi. Langkah ini diambil mengingat tantangan geografis yang unik di Indonesia.
Budi menjelaskan bahwa Indonesia memiliki tantangan demografis dan geografis yang membutuhkan pendekatan yang komprehensif. Oleh karena itu, pendekatan konvergensi teknologi memungkinkan penggunaan berbagai teknologi komunikasi yang berbeda namun dapat disesuaikan dengan kondisi geografis di berbagai wilayah Indonesia. Seperti dalam keterangannya di Jakarta, Rabu 24 April 2024.
Misalnya, teknologi satelit dianggap cocok untuk wilayah Timur Indonesia yang memiliki kontur wilayah yang lebih sulit dijangkau oleh pergelaran fiber optik. Sementara itu, di perkotaan seperti Jabodetabek, pergelaran fiber optik dinilai lebih cocok untuk meningkatkan konektivitas.
Menkominfo optimis bahwa Pemerintah dapat mewujudkan pembangunan infrastruktur telekomunikasi yang merata di seluruh wilayah Indonesia. Budi menyatakan bahwa meskipun Indonesia memiliki tantangan geografis yang besar, semua masyarakat Indonesia harus memiliki akses internet sebagai haknya.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Budi dalam Asia Pacific Spectrum Management Conference (APSMC) 2024 di Jakarta Pusat. APSMC 2024 merupakan bagian dari “The Global Spectrum Series” yang menjadi forum global bagi berbagai pemangku kebijakan telekomunikasi untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman.
Harapannya, melalui ajang ini, Indonesia dapat mendapatkan masukan yang berharga untuk merumuskan strategi kebijakan telekomunikasi yang lebih optimal di masa depan. Dalam acara tersebut, Menkominfo Budi Arie Setiadi didampingi oleh Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika (SDPPI) Kementerian Kominfo, Ismail, serta Direktur Penataan Sumber Daya Ditjen SDPPI Kementerian Kominfo, Denny Setiawan.