KABARBURSA.COM – Pendiri Microsoft yang kini fokus pada iklim dan lingkungan, Bill Gates, menyatakan bahwa kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) akan menutupi biaya emisi gas rumah kaca. Teknologi ini akan mendukung transisi energi, membuat pusat data lebih efisien, dan mengurangi permintaan daya di masa depan, kata Gates dalam sebuah wawancara.
Gates memperkirakan bahwa suatu hari nanti teknologi AI mungkin akan menggunakan hingga 6 persen listrik global lebih dari 2 persen yang diperkirakan saat ini namun ia merasa perkiraan di atas 10 persen tidak realistis.
Komentar ini muncul di tengah sorotan terhadap AI yang semakin meningkat, dengan ekspektasi bahwa teknologi ini akan meningkatkan kebutuhan energi secara signifikan. Di beberapa wilayah, permintaan dari pusat data telah melebihi pasokan listrik yang tersedia, mengancam rencana transisi energi global.
Gates menegaskan bahwa permintaan tambahan dari mobil listrik, pompa penghasil panas, dan manufaktur baja ramah lingkungan akan “mengecilkan permintaan besar untuk pusat data saat ini.”
Minggu ini, Gates berada di London untuk menghadiri pertemuan tiga hari dengan pemodal ventura Breakthrough Energy, yang telah berinvestasi di lebih dari 100 perusahaan dalam bidang transisi energi.
Dalam wawancara tersebut, Gates juga membahas potensi penangkapan karbon untuk membantu dunia mencapai titik nol emisi, dengan menyatakan bahwa menghilangkan emisi dari atmosfer adalah solusi terbatas karena biayanya.
“Ada beberapa perusahaan yang kami danai dengan potensi mencapai USD50 atau di bawahnya per ton pengurangan karbon, namun ini adalah solusi kasar yang ingin Anda hemat untuk sektor-sektor yang paling sulit dikurangi,” ujar Gates.
Kuncinya adalah menurunkan biaya “jauh di bawah USD100 per ton,” tambah Gates, dan menyebut bahwa ia membayar USD200 per ton untuk mengimbangi emisi pribadinya.
AI untuk Transisi Energi
Kecerdasan Buatan (AI) memainkan peran penting dalam mempercepat transisi energi global menuju sumber energi yang lebih bersih dan efisien. Dari pengoptimalan produksi energi terbarukan hingga manajemen jaringan listrik yang lebih cerdas, AI memberikan berbagai solusi inovatif untuk menghadapi tantangan energi masa depan. Berikut adalah beberapa cara AI berkontribusi dalam transisi energi:
AI dapat memprediksi cuaca dengan akurasi tinggi, membantu memaksimalkan produksi energi dari sumber terbarukan seperti matahari dan angin. Misalnya, algoritma pembelajaran mesin dapat memprediksi intensitas sinar matahari atau kecepatan angin, sehingga pembangkit listrik dapat mengatur operasinya secara optimal.
Dengan fluktuasi produksi energi terbarukan, penyimpanan energi menjadi krusial. AI dapat mengelola penyimpanan energi dengan lebih efisien, menentukan kapan harus menyimpan atau melepaskan energi berdasarkan permintaan dan pasokan.
AI memungkinkan pengelolaan jaringan listrik yang lebih cerdas dan responsif. Sistem AI dapat mendeteksi dan merespons gangguan atau beban berlebih dalam jaringan, memastikan distribusi listrik yang stabil dan efisien.
Pengurangan Kehilangan Energi, dengan analisis data secara real-time, AI dapat mengidentifikasi dan mengurangi kehilangan energi dalam jaringan listrik. Hal ini mencakup deteksi kebocoran, pencurian listrik, dan efisiensi transmisi yang lebih baik.
AI dapat digunakan untuk mengoptimalkan penggunaan energi di bangunan komersial dan residensial. Sistem AI dapat mengontrol pencahayaan, pemanasan, dan pendinginan secara otomatis berdasarkan kebiasaan penghuni dan kondisi lingkungan, mengurangi konsumsi energi secara signifikan.
Di sektor industri, AI dapat mengidentifikasi proses yang boros energi dan memberikan solusi untuk meningkatkan efisiensi. Misalnya, AI dapat mengoptimalkan penggunaan mesin dan peralatan untuk mengurangi konsumsi energi dan emisi karbon.
AI memainkan peran kunci dalam pengembangan kendaraan listrik dan otonom. Sistem AI dapat mengelola pengisian baterai, rute perjalanan yang efisien, dan pemeliharaan kendaraan, yang semuanya berkontribusi pada pengurangan emisi dan efisiensi energi.
AI dapat mengoptimalkan rute dan jadwal transportasi umum untuk mengurangi konsumsi bahan bakar dan meningkatkan efisiensi operasional. Sistem AI dapat menganalisis pola lalu lintas dan permintaan penumpang untuk memberikan layanan yang lebih baik dan ramah lingkungan.
Dengan kemampuan analisis data yang kuat, AI dapat mengolah data dari berbagai sumber untuk memberikan wawasan yang mendalam tentang konsumsi dan produksi energi. Hal ini membantu pembuat kebijakan dan perusahaan energi membuat keputusan yang lebih baik dan berbasis data.
AI dapat memprediksi permintaan energi di masa depan dengan mempertimbangkan berbagai faktor seperti pertumbuhan populasi, perkembangan ekonomi, dan perubahan iklim. Prediksi ini memungkinkan perencanaan yang lebih baik untuk investasi infrastruktur energi dan pengelolaan sumber daya.
AI memiliki potensi besar untuk mempercepat transisi energi global menuju masa depan yang lebih bersih, efisien, dan berkelanjutan. Dengan memanfaatkan teknologi AI, kita dapat menghadapi tantangan energi dengan lebih efektif dan menciptakan sistem energi yang lebih cerdas dan responsif. Seiring dengan perkembangan teknologi, peran AI dalam transisi energi akan semakin penting, memberikan solusi inovatif untuk masalah energi yang kompleks dan membantu menciptakan dunia yang lebih hijau. (*)