KABARBURSA.COM – Pada hari sebelumnya, Calon Presiden Nomor Urut 2, Prabowo Subianto, dengan jujur mengungkapkan bahwa dia telah menarik diri dari dunia investasi di Pasar Modal. Keputusan ini muncul karena, dalam jangka waktu lima tahun, keuntungan yang diperolehnya hanya sebesar 1%.
“Dalam bermain di pasar modal, saya harus mengakui bahwa hasilnya kurang memuaskan. Setelah lima tahun, return-nya hanya sekitar 1%. Jadi, saya putuskan untuk berhenti bermain di pasar modal,” kata Prabowo dalam Trimegah Political & Economic Outlook 2024 di Jakarta pada Rabu (31/1/2024) kemarin.
Prabowo juga menambahkan bahwa bisnis tetap menjadi fokus utamanya, dan dia menyampaikan kejujuran terkait pengalamannya di dunia bisnis.
Dalam pengakuannya, Prabowo menceritakan bahwa dia pernah terlibat dalam aktivitas jual-beli saham di bursa Eropa. “Bagi para pemula yang belum merasakan pengalaman berinvestasi di pasar modal, terutama dalam saham, saya sarankan untuk mencoba reksa dana indeks,” kata dia.
Reksa dana indeks dianggap sebagai produk investasi yang cocok untuk investor yang lebih suka gaya investasi pasif, menerapkan strategi dollar cost averaging (DCA), dan berinvestasi secara rutin. “Perbedaan mendasar antara reksa dana indeks dan reksa dana saham terletak pada desainnya. Reksa dana indeks dirancang untuk mencerminkan kinerja indeks acuan, seperti indeks LQ45, IDX30, Sri Kehati, MSCI, FTSE, dan sebagainya,” bebernya.
Berdasarkan data Edvisor.id per 31 Januari 2024, dari 10 reksa dana indeks dengan kinerja tertinggi, beberapa mampu mencetak hasil sebesar 13,75% dalam satu tahun. Berikut adalah daftar 10 reksa dana indeks dengan kinerja paling optimal dalam satu tahun. Meskipun portofolio reksa dana indeks didominasi oleh saham, namun berbeda dengan reksa dana saham yang dirancang untuk mengungguli kinerja indeks acuan.