KABARBURSA.COM-Masyarakat perlu siap menghadapi rencana kenaikan harga beberapa komponen secara bersamaan mulai bulan Maret 2024.
Beberapa harga yang diperkirakan akan naik meliputi BBM non-subsidi, tarif tol di 13 ruas, dan terutama harga pangan, khususnya beras yang masih tinggi.
Ekonom dari Center of Reform on Economic (Core), Yusuf Rendy Manilet, menyatakan bahwa jika kenaikan harga terjadi secara bersamaan, inflasi diprediksi akan melonjak lebih tinggi dibandingkan dengan periode sebelumnya. “Kuartal IV-2022 mencerminkan dampak penyesuaian harga BBM yang membuat inflasi melonjak hingga 5,95% secara tahunan,” katanya 26 Februari 2024.
“Belum lagi faktor Ramadan yang akan mendorong permintaan dan harga, yang dapat mempengaruhi inflasi,” sambung Yusuf.
Yusuf menekankan bahwa kebijakan yang dilakukan secara bersamaan pada bulan atau waktu yang sama tidak bijaksana karena dapat berdampak signifikan pada kenaikan inflasi. “Meskipun pemerintah memberikan bantuan kepada kelompok masyarakat bawah, kelompok menengah yang tidak masuk dalam kriteria penerima bantuan akan terdampak,” jelas dia.
Pemerintah perlu memastikan bahwa kenaikan harga tidak terjadi secara bersamaan untuk menghindari potensi kenaikan inflasi yang disebabkan oleh faktor musiman dan kenaikan harga pangan. “Jika kenaikan harga dilakukan, pemerintah disarankan untuk memberikan bantuan kepada kelompok menengah yang belum tersentuh oleh bantuan pemerintah sebelumnya,” tukas Yusuf.