KABARBURSA.COM – Buku Kajian Ekonomi dan Keuangan Syariah Indonesia (KEKSI) 2023 Bank Indonesia memproyeksikan ekonomi syariah tumbuh 4,7-5,5 persen year on year (yoy) pada 2024.
Deputi Gubernur BI Juda Agung mengatakan pertumbuhan tersebut didukung oleh pertumbuhan pembiayaan perbankan syariah yang diprakirakan akan tumbuh pada kisaran 10-12 persen yoy.
“Hal ini sejalan dengan implementasi berbagai inisiatif strategis nasional seperti kewajiban sertifikasi halal sesuai mandat Undang-Undang Jaminan Produk Halal, imovasi pada sektor keuangan sosial syariah, program kolaborasi antarkementerian dan lembaga serta digitalisasi ekonomi yang semakin masif,” kata Juda, Selasa, 27 Februari 2024.
Ia menambahkan BI berkomitmen melanjutkan kebijakan pengembangan ekonomi syariah untuk mendukung pertumbuhan ekonomi melalui tiga program utama.
“Pertama, pengembangan sektor unggulan, khususnya sektor makanan-minuman halal dan fesyen muslim,” ujar dia.
Yang kedua, lanjut Juda, BI menguatkan keuangan komersial dan sosial syariah, pengembangan pasar uang syariah melalui instrumen Sukuk Bank Indonesia (SukBI) dan Sukuk Valas Bank Indonesia (SuVBI).
“Berikutnya peningkatan literasi melalui penyelenggaraam Festival Ekonomi Syariah di tiga wilayah Indonesia,” tutur Juda.
“Ini mencakup Regional Sumatera, Kawasan Timur Indonesia dan Jawa, serta Indomesia Sharia Economic Festival (ISEF) yang berskala internasional serta penguatan kepemimpinan internasional,” tandasnya.
Untuk diketahui, ekonomi dan keuangan syariah Indonesia pada 2023 melanjutkan pertumbuhan positif didorong oleh kinerja sektor unggulan Halal Value Chain (HVC) yang tumbuh sebesar 3,93 persen yoy. Sektor HVC menopang hampir 23 persen ekonomi nasional. (ari/prm)