KABARBURSA.COM – Pemerintah Indonesia meraih keuntungan strategis dari divestasi Vale Canada Limited pada PT Vale Indonesia Tbk (INCO). Kepemilikan saham INCO oleh PT Mineral Industri Indonesia (Persero), atau MIND ID, kini mencapai 34%, menjadikan MIND ID pemegang saham terbesar.
Dengan kepemilikan saham terbesar, MIND ID memiliki hak suara yang signifikan, mempermudah harmonisasi dalam integrasi bisnis sebagai holding grup. Pada Desember 2025, berdasarkan regulasi, MIND ID berpotensi menguasai hak suara mutlak saat Vale setidaknya harus mendivestasikan 51% sahamnya ke negara.
Kebijakan ini akan memberikan keuntungan bagi negara dengan potensi dividen yang akan lebih besar, peran suara (voting share) yang lebih kuat, dan kepastian keberlanjutan usaha yang lebih jelas.
Divestasi Vale Canada Limited pada PT Vale Indonesia Tbk (INCO) menjadikan kepemilikan saham INCO oleh PT Mineral Industri Indonesia (Persero) atau MIND ID menjadi yang terbesar. MIND ID menjadi pemegang saham terbesar yaitu 34%.
Setelah transaksi selesai, MIND ID akan menjadi pemegang saham terbesar dengan total kepemilikan 34%. Sementara itu, Vale Canada Limited (VCL) dan Sumitomo Metal Mining Co Ltd (SMM) masing-masing akan berkurang dan diperkirakan dapat turun menjadi 33,9% dan 11,5%. Sedangkan sekitar 20,6% masih dimiliki publik melalui Bursa Efek Indonesia. Meski demikian, struktur akuisisi Vale oleh pemerintah RI lewat MIND ID masih belum dirinci secara lebih detail.
“Skema pengambilalihan saham Vale setengahnya (7%) langsung dari pemegang saham sebelumnya, sedangkan setengah lagi dari penggalangan dana di pasar modal (7%) lewat rights issue atau private placement. Namun, masih belum diketahui porsi siapa yang terdilusi atas penambahan saham MIND ID di INCO,” Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo, Selasa 27 Februari 2024.
Dengan kepemilikan saham terbesar, MIND ID dapat memiliki hak suara yang lebih besar, sehingga usaha untuk meningkatkan integrasi bisnis dengan holding grup akan lebih mudah terlaksana. Sebagai informasi tambahan, berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, Vale setidaknya wajib mendivestasikan sahamnya sebesar 51% ke negara pada Desember 2025 sebagai bagian dari perpanjangan izin operasi jangka panjangnya. Artinya, negara melalui MIND ID dapat memperoleh hak suara mutlak saat menguasai saham Vale Indonesia pada Desember 2025 nanti.
Dividen keseluruhan yang dibagikan oleh INCO pada 2023 mencapai US$ 60,12 juta atau Rp 887,67 miliar. Besaran tersebut merupakan 30% dari laba tahun buku 2022 yakni sebesar US$ 200,40 juta atau Rp2,95 triliun. Perolehan dividen MIND ID dari INCO pada 2023 mencapai Rp 117,53 miliar atau US$ 12 juta.
Dengan kepemilikan MIND ID yang menjadi sebesar 34%, perolehan dividen dapat mencapai Rp 301,8 miliar. Artinya, terdapat tambahan perolehan dividen sebesar Rp 184,5 miliar. Dengan asumsi besaran dividen tahun buku 2023 sebesar 30% lagi, MIND ID berpotensi memperoleh dividen sebesar Rp 431,97 miliar pada 2024.
Sebelumnya, izin usaha pertambahan khusus (IUPK) INCO yang akan berakhir pada 28 Desember 2025 mendatang terdapat kemungkinan akan ditahan oleh pemerintah seiring dengan VCL yang menolak untuk melepaskan sahamnya pada MIND ID.
Dengan rampungnya divestasi ini, transaksi tersebut memenuhi kewajiban divestasi Indonesia dan memenuhi syarat utama untuk memperpanjang masa berlaku izin pertambangannya melalui penerbitan Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK).
Artinya, transaksi jual beli saham ini akan menghasilkan izin usaha yang akan diberikan oleh pemerintah, sehingga memastikan keberlanjutan usaha INCO ke depannya.