KABARBURSA.COM-Dekatnya bulan Ramadan dan Idul Fitri kerap kali disambut dengan lonjakan penjualan mobil bekas yang signifikan. Dalam menghadapi fenomena ini, pengamat otomotif Bebin Djuana mengakui bahwa investasi dalam mobil bekas menjadi opsi yang cerdas karena dapat menghemat pengeluaran selama periode Ramadan hingga Idul Fitri.
“Memiliki mobil baru tentunya memerlukan alokasi dana yang lebih besar. Mengingat kebutuhan biaya yang signifikan saat Lebaran, memilih mobil bekas dapat menjadi alternatif yang bijaksana karena memungkinkan pengguna untuk mengalokasikan sebagian dana untuk keperluan Lebaran,” paparnya kepada Kontan pada Selasa 27 Februari 2024.
Meski begitu, Djuana memperkirakan bahwa baik penjualan mobil bekas maupun baru akan meningkat tajam dalam periode ini. “Hal ini didorong oleh kebutuhan masyarakat akan kendaraan yang meningkat, terutama setelah beberapa bulan lamanya menahan diri dari pembelian akibat periode kampanye yang berlangsung hingga pemilu,” ungkap dia.
Menurutnya, menjelang Idul Fitri adalah waktu yang tepat bagi masyarakat untuk mempersiapkan perjalanan mudik dengan gaya.
Pada tahun sebelumnya, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat bahwa selama satu bulan Ramadan, penjualan mobil melonjak hingga 15%, mencapai angka 115.000 unit. Jumlah ini jauh di atas rata-rata penjualan mobil selama bulan biasa yang mencapai 90.000 unit.
Lonjakan penjualan mobil saat Ramadan tahun 2023 mencatat peningkatan sebesar 5% dibandingkan dengan periode Ramadan tahun sebelumnya.
Fenomena lonjakan penjualan kendaraan untuk keperluan mudik terutama terjadi pada mobil tipe kendaraan multi guna (multi purpose vehicle/MPV) tujuh penumpang (7-seater) dengan harga berkisar antara Rp 250 juta hingga Rp 350 juta per unit.
Hal ini sesuai dengan kebiasaan masyarakat Indonesia yang memiliki keluarga besar dan membutuhkan kendaraan yang mampu mengangkut banyak barang saat melakukan perjalanan mudik.