Scroll untuk baca artikel

CELIOS: Kredit Macet Fintech Lending Bakal Melonjak

×

CELIOS: Kredit Macet Fintech Lending Bakal Melonjak

Sebarkan artikel ini
fintech 1
Ilustrasi fintech (Foto: Pixabay)

KABARBURSA.COM-Menurut penelitian dari Center of Economic and Law Studies (Celios), diprediksi bahwa pendanaan melalui fintech peer to peer (P2P) lending akan meningkat saat bulan Ramadan. Fenomena ini mengundang kekhawatiran karena berpotensi meningkatkan angka kredit macet, jika tidak ditangani dengan cermat.

Pengamat dan Direktur Ekonomi Digital Celios Nailul Huda menggarisbawahi perlunya platform fintech lending memiliki sistem credit scoring yang ketat untuk menghindari peningkatan kredit macet yang beriringan dengan peningkatan penyaluran dana. “Sistem credit scoring yang ketat dapat memanfaatkan data tambahan seperti SLIK OJK atau BI Checking,” ujarnya Jumat 8 Maret 2024.

Menurut Nailul, saat ini sistem credit scoring hanya mengandalkan data alternatif, sehingga penting untuk menggunakan data SLIK OJK atau BI Checking sebagai data pembanding. Data ini akan memastikan validitas skor yang dihasilkan oleh platform machine learning sebanding dengan data yang dimiliki oleh OJK.

Nailul juga menyoroti masalah utama dalam fintech lending yang sering menjerat anak muda, terutama terkait kredit macet. Ia menekankan perlunya menganalisis credit scoring dan kemampuan pembayaran kategori pemohon yang masih muda dengan cermat. “Jangan biarkan pemuda tanpa pekerjaan terlewat dalam penilaian, sehingga mereka bisa dengan mudah meminjam dari fintech lending,” ujarnya.

Lebih lanjut, Nailul menegaskan bahwa pengguna fintech lending harus diberikan pemahaman tentang pentingnya asuransi. Penyelenggara fintech lending juga harus menyediakan asuransi sebagai langkah mitigasi risiko gagal bayar.

Data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat tingkat risiko kredit macet secara keseluruhan atau TWP90 fintech P2P lending pada Januari 2024 sebesar 2,95%. Meskipun angka ini mengalami kenaikan kecil dari bulan sebelumnya, yakni 0,02%, dari posisi Desember 2023 yang sebesar 2,93%.