KABARBURSA.COM – Sepanjang tahun 2023 lalu, PT Freeport Indonesia (PTFI) mencatatkan pemberian dividen kepada PT Mineral Industri Indonesia (MIND ID), badan usaha milik negara (BUMN) sektor pertambangan, sebesar US$708,2 juta atau sekitar Rp11,15 triliun (dengan asumsi kurs saat ini).
Angka tersebut menurun sekitar 437,7% atau lebih dari empat kali lipat dibandingkan dengan setoran dividen tahun sebelumnya sebesar US$3,1 miliar. Penurunan ini disebabkan oleh penurunan laba per saham perseroan dari US$8.110/saham menjadi US$1.869/saham.
Per Desember 2023, MIND ID memiliki 99,472 miliar saham atau setara dengan 26,24% dari total saham yang ditempatkan oleh perseroan. Sementara itu, PT Indonesia Papua Metal dan Mineral (IPPM), juga dimiliki oleh MIND ID, memiliki 94,788 miliar saham atau setara dengan 25% saham.
PTFI mencatatkan pendapatan dari penjualan hasil tambang sebesar US$9,29 miliar atau sekitar Rp145,9 triliun pada tahun 2023. Ini merupakan penurunan sebesar 4,29% dibandingkan dengan pendapatan pada tahun 2022 yang mencapai US$9,71 miliar atau setara Rp152,4 triliun. Penurunan ini disebabkan oleh beberapa faktor.
Pendapatan dari penjualan konsentrat tembaga turun 31,12% menjadi US$4,35 miliar pada 2023 dari US$6,32 miliar pada 2022. Sementara itu, pendapatan dari penjualan konsentrat emas turun 18,3% menjadi US$2,65 miliar dari US$3,25 miliar pada 2022.
Pendapatan dari konsentrat perak juga mengalami penurunan sebesar 17,08% menjadi US$110,7 juta dari US$133,5 juta pada tahun sebelumnya.
Total pendapatan bersih terkonsolidasi PTFI mencapai US$8,43 miliar pada 2023 setelah dikurangi dengan biaya royalti, bea keluar, dan lainnya.