KABARBURSA.COM – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyoroti urgensi keterlibatan proaktif negara-negara anggota International Partners Group (IPG) dan negara-negara anggota Just Energy Transition Partnership (JETP) dalam mewujudkan transisi energi yang adil.
Pernyataan tersebut disampaikannya saat mengikuti diskusi yang diselenggarakan oleh Global Energy Alliance for People and Planet (GEAPP), South Africa’s Presidential Climate Commission, World Resources Institute (WRI), dan didukung oleh World Bank pada Rabu (17/4) waktu setempat.
“Sangat penting bagi semua pihak untuk berperan secara proaktif agar koordinasi antara negara-negara anggota IPG dan lembaga keuangan perantara dapat berjalan lebih lancar dan kohesif. Ini akan memungkinkan terciptanya sinergi yang lebih kuat, responsif terhadap tantangan, serta optimalisasi upaya kolektif,” ujar Sri Mulyani dalam pernyataannya di Jakarta, Sabtu 20 April 2024.
Indonesia memiliki program kolaborasi JETP Indonesia yang bertujuan untuk mempercepat transisi energi yang adil dengan pendanaan yang berasal dari dana publik IPG dan sektor swasta melalui The Glasgow Financial Alliance for Net Zero (GFANZ).
“JETP adalah hasil konkret dari upaya Indonesia dalam KTT Presidensi G20 di Bali pada tahun 2022,” tambahnya.
Menurut Menteri Keuangan, kolaborasi dengan IPG dalam pengembangan Rencana Kebijakan dan Investasi Komprehensif JETP di Indonesia telah diluncurkan pada November 2023.
Kolaborasi tersebut memiliki target ambisius, termasuk mencapai 44 persen energi terbarukan dari total energi nasional pada tahun 2030 dan mencapai emisi net-zero untuk sektor ketenagalistrikan pada tahun 2050.
Selain membahas struktur pendanaan, dimana sekitar 3 persen dari dana publik disediakan sebagai hibah, dan sekitar 60 persen sebagai pinjaman lunak, Sri Mulyani menekankan perlunya pendanaan yang bersifat lunak, kemudahan akses, serta pentingnya transparansi dan akuntabilitas.
Di samping kolaborasi dengan JETP, Indonesia juga mengalokasikan pendanaan melalui PT Sarana Multi Infrastruktur (PT SMI) untuk melaksanakan Energy Transition Mechanism (ETM) – Country Platform dalam rangka transisi energi nasional.
Selain itu, sebagai dana katalis, Indonesia mengusulkan agar pendanaan JETP juga dialokasikan melalui ETM-Country Platform. Indonesia juga mengapresiasi progres yang telah dicapai, termasuk beberapa proyek yang menjadi prioritas dan berorientasi pada target dalam kerangka JETP di tahun 2024.