Scroll untuk baca artikel
Headline

Cari Investor BSI, Erick Thohir Blusukan ke Qatar

×

Cari Investor BSI, Erick Thohir Blusukan ke Qatar

Sebarkan artikel ini
Menteri BUMN Erick Thohir
Menteri BUMN Erick Thohir menyebutkan peraihan laba BUMN meningkat Rp327 Triliun. (Foto: Int)

KABARBURSA.COM – Menteri BUMN Erick Thohir akan melakukan kunjungan ke Qatar untuk mencari investor potensial bagi perusahaan-perusahaan BUMN, termasuk PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI).

Kunjungan ini dilakukan seiring dengan momen Piala Asia AFC U23 2024, di mana Timnas Indonesia U-23 akan berlaga dengan Yordania pada 21 April 2024.

Selanjutnya, pada tanggal 22 hingga 23 April 2024, Erick akan melakukan serangkaian pertemuan dengan investor strategis di Qatar untuk menjajaki kemungkinan kerja sama dan investasi di Indonesia.

“Tanggal 22 sampai 23 April saya roadshow ke Qatar, karena kita korporasi jadi harus ketemu investor, ketemu investor potensial untuk kita jajaki, siapa tahu ada kesempatan yang berikan value creation,” kata Erick Thohir di Jakarta, Sabtu, 20 April 2024.

Adapun tujuan utamanya, ungkap Erick adalah mencari investor yang bersedia mengambil alih saham BSI yang akan dilepas oleh BNI dan BRI.

Erick mengungkapkan, selain dirinya, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo juga sedang melakukan kunjungan di Eropa untuk mencari investor potensial bagi BSI.

“Kalau Pak Tiko (Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo) roadshow ke Eropa, juga untuk mencari investor BSI,” ungkapnya.

Untuk diketahui, saat ini saham BSI dipegang oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI sebesar 15,38 persen, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI sebesar 23,2 persen, dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sebesar 51,47 persen.

Menurut Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) ini, dalam situasi geopolitik global yang tidak pasti, pentingnya keberanian dan agresivitas dalam mencari peluang bisnis.

Menurutnya, Indonesia, dengan pertumbuhan ekonomi yang stabil dan kemampuannya bangkit dari tekanan pandemi COVID-19, dianggap sebagai negara yang menarik bagi investor.

“Dengan situasi seperti ini saya sudah mengingatkan kita jangan slowly down, kita harus agresif,” ucap Erick.