Scroll untuk baca artikel
Headline

Diprediksikan Harga Gula Bisa Menyentuh Rp21.000 per Kg

×

Diprediksikan Harga Gula Bisa Menyentuh Rp21.000 per Kg

Sebarkan artikel ini
Gula Premium
Ilustrasi gula (Foto: Dok Kementan)

KABARBURSA.COM – Harga gula konsumsi menurut Harga Acuan Pemerintah (HAP) mulai 5 April hingga 31 Mei 2024 dipatok Rp17.500 per kilogram. Terdapat selisih Rp1.500 dari harga sebelumnya sebesar Rp16.000 per kilogram.

Menurut pengamat kebijakan publik, Trubus Rahadiansyah, dinaikannya harga gula konsumsi karena pemerintah tidak memiliki kemampuan dalam produksi dan penggilingan tebu nasional, dan pada akhirnya, impor menjadi solusi.

“Selama ini pemerintah tidak memikirkan untuk memberdayakan perkebunan tebu dan penggilingan gula. Akhirnya hal tersebut menyebabkan banyak industri penggilingan gula yang bangkrut karena memang pemerintah kurang melindungi pada industri gula lokal,” terang Trubus kepada Kabar Bursa, Minggu, 21 April 2024.

“Masalahnya pemerintah kita selama ini orientasi itu orientasi impor. Mental kita mental impor, itu kan sulit,” sambungnya.

Fenomena kenaikan harga gula ini menurutnya hampir serupa dengan kenaikan harga minyak pada beberapa waktu lalu. Bukti yang pertama ialah makin besarnya impor ketika rupiah terdepresiasi terhadap dolar Amerika Serikat (AS).

“Rupiah terus terdepresiasi hingga senilai lebih Rp16.000 per satu dolar AS. Impor itu kaitannya dengan cost dolar bagi masyarakat sendiri,” ujarnya.

Yang kedua adalah karakter pemerintah yang pro impor. Hasilnya adalah para pemangku kepentingan tampak tidak memikirkan perencanaan matang terhadap stok gula yang meliputi produksi hingga distribusi.

“Penyelenggara negara elitenya itu berpikir selalu impor karena lebih mudah sebab kalau harus memproduksi pemerintah harus menyediakan pupuk,” tutur Trubus.

Oleh karena itu, ia memprediksi bahwa HAP gula konsumsi saat ini bertahan selama tiga sampai empat bulan. Selanjutnya, harga gula konsumsi bisa menembus Rp20.000 per kilogram.

“Kalau persisnya bisa sampai sekitar Rp21.000. paling Rp21.000 itu harga HAP yang paling rasional. Nah kalau Rp17.000 ini saya yakin hanya bertahan beberapa bulan saja, paling bertahan tiga sampai empat bulan ke depan,” pungkasnya.

Untuk diketahui, sebelumnya, Badan Pangan Nasional (Bapanas) menaikkan sementara Harga Acuan Pemerintah (HAP) gula konsumsi menjadi Rp17.500 per kilogram, berlaku sejak 5 April 2024 sampai 31 Mei 2024.

Khusus untuk wilayah Maluku, Maluku Utara, Papua, Papua Barat, Papua Pegunungan, Papua Tengah, Papua Selatan, Papua Barat Daya, dan wilayah 3 TP (Tertinggal, Terluar, Terpencil, dan Perbatasan) HAP-nya sebesar Rp18.500 per kilogram.

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengatakan keputusan ini diambil dalam merespons kenaikan harga gula dunia yang sudah tinggi. Sementara kebutuhan gula di Indonesia sendiri juga masih bergantung terhadap impor.