Scroll untuk baca artikel

Analis Soroti Emas Dunia Capai Rekor Tertinggi USD2.414/Ons

×

Analis Soroti Emas Dunia Capai Rekor Tertinggi USD2.414/Ons

Sebarkan artikel ini
Dolar Emas
Harga emas global. (Foto: Shutterstock)

KABARBURSA.COM – Logam mulia emas mencatatkan peningkatan harga pada perdagangan Jumat, 17 Mei 2024 kemarin. Bahkan sepanjang pekan ini, harga emas menghijau.

Di pasar spot, harga emas dunia USD2.414,25 per troy ons, dengan kenaikan 1,53 persen dari hari sebelumnya sehingga menjadi rekor tertinggi sepanjang masa. Dalam sepekan harga emas naik 2,31 persen secara point to point. Selama sebulan ke belakang, harga bertambah 1,44 persen.

“Tanda-tanda bahwa laju inflasi melambat meningkatkan prospek penurunan suku bunga acuan pada bulan-bulan mendatang. Ini menjadi katalis bagi harga emas, dan juga perak,” kata Frank Watson, Analis di Kinesis Money.

Pekan ini, US Bureau of Labor Statistics mengumumkan inflasi Negeri Adikuasa pada April berada di 0,3 persen dibandingkan bulan sebelumnya (month-to-month/mtm). Lebih rendah dibandingkan Maret yang sebesar 0,4 persen.

Kemudian inflasi tahunan (year-on-year/yoy) pada April tercatat 3,4 persen. Juga melambat ketimbang Maret yang 3,5 persen yoy.

Lalu inflasi inti tahunan ada di 3,6 persen yoy. Lebih rendah dibandingkan Maret yang sebesar 3,8 persen yoy sekaligus jadi yang terendah sejak April 2021 atau 3 tahun terakhir.

“Data ini bisa menjadi indikasi bahwa tekanan inflasi akan mereda dan The Fed (Federal Reserve, Bank Sentral AS) bisa menurunkan suku bunga acuan,” tegas Phillip Streble, Chief Market Strategist di Blue Line Futures, seperti diberitakan Bloomberg News.

Menurut analisis Deu Calion Futures (DCFX) Andrew Fischer tren kenaikan harga emas masih berlanjut dan investor dapat memanfaatkan penurunan ini. Dia menuturkan kenaikan harga emas ini sebagian besar didorong oleh penurunan inflasi di Amerika Serikat. Data inflasi yang lebih rendah dari perkiraan mendorong dolar AS turun, meningkatkan daya tarik emas sebagai aset safe haven.

Harga emas melonjak setelah data menunjukkan bahwa inflasi indeks harga konsumen (CPI) AS menurun pada bulan April dari Maret, sementara CPI inti juga mengalami penurunan.

“Penurunan inflasi ini, ditambah dengan data penjualan eceran yang lebih lemah dari perkiraan, meningkatkan harapan bahwa inflasi akan terus mereda dalam beberapa bulan mendatang. Hal ini memberi kepercayaan kepada Federal Reserve untuk mulai memangkas suku bunga,” tegas dia.

Alat CME Fedwatch menunjukkan para trader sekarang memperkirakan peluang yang lebih besar untuk pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin pada bulan September, dengan probabilitas hampir 54 persen.

Fischer memprediksi kenaikan harga emas didukung oleh peningkatan permintaan safe haven jika ekonomi AS semakin mendingin tahun ini. Namun, sejumlah pejabat Fed memperingatkan bahwa bank sentral masih membutuhkan lebih banyak keyakinan bahwa inflasi akan terus turun. Inflasi saat ini masih berada di atas target tahunan Fed sebesar 2 persen.

Secara keseluruhan, Fishcer mengatakan, meskipun ada prediksi penurunan jangka pendek, prospek jangka panjang untuk emas tetap positif, didorong oleh ekspektasi pemangkasan suku bunga dan permintaan safe haven.

“Investor disarankan untuk memantau perkembangan ini dan mempertimbangkan strategi jangka panjang dalam berinvestasi di emas,” tegas dia.

Penurunan suku bunga akan menjadi kabar baik bagi emas, yang berstatus sebagai aset tanpa imbal hasil (non-yielding asset). Memegang emas lebih menguntungkan dalam iklim suku bunga rendah.

Setelah naik minggu ini, bagaimanakah proyeksi harga emas untuk pekan depan? Apakah masih kuat menanjak?

Secara teknikal dengan perspektif mingguan (weekly time frame), emas sudah masuk zona bullish. Terlihat dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 73,32.

RSI di atas 50 menandakan suatu aset sedang dalam posisi bullish. Namun perlu diingat, RSI di atas 70 juga merupakan sinyal jenuh beli (overbought).

Oleh karena itu, sepertinya harga emas akan memasuki fase konsolidasi. Target support terdekat adalah USD2.408/troy ons. Jika tertembus, maka USD2.395/troy ons.

Sementara target resisten terdekat ada di USD2.419/troy ons. Penembusan di titik ini bisa membawa harga emas naik menuju USD2.426/troy ons.

Inflasi AS Melandai

Harga emas naik setelah data menunjukkan Consumer Price Index (CPI)  AS menurun pada bulan April dari bulan Maret, sementara CPI inti juga turun dari bulan sebelumnya.

Angka-angka tersebut, yang diikuti oleh data penjualan eceran yang lebih lembut dari perkiraan, mendorong harapan inflasi akan mereda dalam beberapa bulan mendatang, memberikan kepercayaan diri yang lebih besar kepada Fed untuk mulai memangkas suku bunga.

Alat CME Fedwatch memperkirakan peluang yang lebih besar untuk pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin di bulan September, yaitu hampir 54 persen.