Scroll untuk baca artikel
Headline

Data Inflasi AS Dorong IHSG Menguat, ini Ide Trading Saham

×

Data Inflasi AS Dorong IHSG Menguat, ini Ide Trading Saham

Sebarkan artikel ini
MGL7324 11zon
Papan Pantau Saham di Bursa Efek Indonesia Jalan Sudirman. (foto: KabarBursa/abbas sandji)

KABARBURSA.COM – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada akhir pekan lalu Jumat, 17 Mei 2024, ditutup menguat 0,97 persen atau 70,54 poin ke 7.317,24. Penguatan pasar saham Indonesia ditopang penurunan inflasi Amerika Serikat (AS) bulan April sehingga mendorong mayoritas saham-saham bank besar seperti salah satunya, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI).

BMRI

Harga saham BMRI pada penutupan Jumat, 17 Mei menguat 3,54 persen atau 225 poin ke Rp6.575. Tim Analis Bareksa merekomendasikan trading buy saham BMRI dengan harga masuk di kisaran Rp6.375 dan Rp6.575. Target profit di kisaran harga Rp6.700 dan Rp6.800, sementara stop loss di Rp6.250.

Saham bank BUMN ini mendapat dorongan positif dari penurunan inflasi AS pada April. Investor dapat memanfaatkan momentum kenaikan ini dengan melakukan trading buy.

EXCL

Harga saham PT XL Axiata Tbk (EXCL) pada penutupan perdagangan Jumat, 17 Mei kemarin emnguat 2,52 persen atau 60 poin ke Rp2.440. Tim analis Bareksa merekomendasikan trading buy saham EXCL dengan harga masuk di kisaran Rp2.370 dan Rp2.440. Target profit di kisaran harga Rp2.500 dan Rp2.530, sementara stop loss di Rp2.340.

Menurut tim analis Bareksa, secara teknikal saham EXCL masih menarik di tengah kabar merger atau penggabungan dengan PT Smartfren Telecom (FREN), Setelah awal pekan alami penurunan signifikan, saham EXCL pekan lalu ditutup positif dan berpotensi melanjutkan kenaikan.

BTPS

Harga saham PT Bank BTPN Syariah Tbk atau BTPS menguat 1,2 persen atau 15 poin ke Rp1.270 pada penutupan perdagangan pekan lalu, Jumat, 17 Mei. Tim analis Bareksa merekomendasikan hold saham BTPS dengan harga masuk di kisaran Rp1.225 dan Rp1.260. Target profit di kisaran harga Rp1.300 dan Rp1.320, sementara stop loss di Rp1.170.

Investor masih dapat melakukan hold di saham ini. Sebagai anak usaha syariah dari Bank BTPN dengan kepemilikan 70 persen dan merupakan bank syariah ke-12 di Indonesia, BTPS secara teknikal masih berpeluang naik.

BTPS juga membukukan laba bersih Rp263,66 miliar pada kuartal I 2024 atau mengalami penurunan dari Rp424,68 miliar pada periode yang sama tahun lalu.