Scroll untuk baca artikel
Headline

Saham Nikel Bertaburan Imbas Kerusuhan di Kaledonia Baru

×

Saham Nikel Bertaburan Imbas Kerusuhan di Kaledonia Baru

Sebarkan artikel ini
Emiten Nikel
Ilustrasi (Foto: Int)

KABARBURSA.COM – Pasar komoditas terutama nikel semakin meningkat seiring dengan imbas dari kerusuhan di Kaledonia Baru. Akibatnya saham- saham nikel di RI semakin bergejolak.

Retail reserach analis CGS International Sekuritas Indonesia , Andrian A Saputra menerangkan hal tersebut bisa menimbulkan kekhawatiran terhadap gangguan pasokan lebih lanjut dari Prancis.

Selian itu dengan harga minyak mentah menguat 1 persen sehingga menyentuh angka USD80/barel.CPO menguat 1,88 persen. Nikel menguat 6 persen dan timah 1,42 persen.

“Peningkatan emiten komoditas terlihat sudah dari awal tahun ya, bahkan kalau kita lihat dari awal tahun ya ini naiknya udah 27,20 persen, ” terang Andrian dalam acara live Instagram CGS International, Senin 20 Mei 2024.

Bahkan harga nikel masuk tembus level psikologis sebesar USD20.000 dolar per ton. Angka ini menjadi rekor sejak awal tahun.

Ada apa sebenarnya, kenapa harganya mengalami kenaikan?

Adrian menerangkan harga nikel ini mengalami lonjakan karena ada dari kerusuhan di Kaledonia Baru sehingga ini menimbulkan kekhawatiran terhadap gangguan pasokan lebih lanjut dari Perancis .

“Harapannya ini akan menjadi suatu berita positif atau yang menjadi berkah bagi emiten atau saham-saham yang memang punya bisnis di segmen nikel, ” terangnya.

Terpantau hingga penutupan saham Jumat 17 Mei 2024 saham nikel seperti MBMA naik sampai 9 persen, ya HRUM naim 7 persen INCO 6,97 persen , selain itu NCKL 6,2 persen dan ANTAM 3,5 persen.

Menelisik data dari RTI, hingga pukul 15.10 saham MBMA mengalami peningkatan4, 13 persen ke level 635. HRUM meningkat 0,36 persen ke level 1400, INCO naik 6,99 persen ke level 5125, dan ANTM meningkat 2,16 persen.

Harga Nikel Berjangka

Harga nikel berjangka (futures) mengalami kenaikan kembali sebesar 2,17 persen, mencapai level USD19.489 per ton di London Metal Exchange (LME) pada Kamis, 16 Mei 2024. Sebelumnya, menjelang akhir pekan lalu, harga nikel telah naik sebesar 3,16 persen, berada dalam kisaran USD19.237 per ton pada Jumat, 3 Mei lalu.

Harga nikel sempat anjlok di bawah USD19.000 per ton, menjauh dari nilai tertinggi mencerminkan pelemahan logam non-ferrous lainnya, karena meredanya ketegangan geopolitik di Timur Tengah mengurangi daya tariknya sebagai lindung nilai inflasi.

Harga nikel kembali perkasa terbebani oleh meningkatnya persediaan LME dan terus meningkatnya produksi produsen utama Indonesia. Secara bulanan, harga nikel sudah melonjak 9,96 persen dan secara mingguan melesat 5,36 persen.

Sepanjang minggu ini, harga komoditas nikel mengalami lonjakan tertinggi pada Senin, 13 Mei sebesar 0,92 persen. mengalami penguatan sebesar 13,99 persen dibandingkan posisi awal tahun.

Kondisi saat ini menggenapi pergerakan harga komoditas nikel untuk kontrak 3 bulan ke depan dalam empat hari terakhir yang sedang dalam tren naik. Seminggu terakhir, pergerakan harga komoditas nikel untuk kontrak 3 bulan ke depan tumbuh 3,1 persen dengan rata-rata harga transaksi harian adalah USD18.951,43 per ton.

Menurut data terakhir, persediaan nikel di LME melonjak menjadi sekitar 80.000 ton pada awal Mei. Sementara itu, pemerintah Indonesia telah menambahkan 5 proyek smelter nikel ke dalam daftar proyek strategis nasional yang berasal pendanaan negara. Kondisi ini bisa memperburuk kekhawatiran mengenai kelebihan pasokan pasar.

Pertumbuhan kendaraan listrik pada kuartal pertama yang lebih lambat dari perkiraan, yang menggunakan logam sebagai komponen baterai litium-ion yang juga membatasi harga. Namun demikian, investor dilaporkan banyak memborong logam ini untuk melakukan lindung nilai terhadap inflasi.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), sepanjang 2023 Indonesia mengekspor nikel seberat 1,26 juta ton, melonjak 62,33 persen dibanding 2022 secara year-on-year (yoy). Dalam periode sama, nilai ekspor nikel Indonesia naik 14,75 persen yoy menjadi USD6,8 miliar.

Pengembangan Kecerdasan Buatan

Khusus untuk ekspor nikel Indonesia juga melonjak pada April 2024. Deputi Bidang Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini menyampaikan, ekspor nikel dan barang daripadanya pada Maret 2024 sebesar USD459,5 juta, sedangkan pada April 2024 mencapai USD670,1 juta.

“Dari sepuluh komoditas dengan nilai ekspor nonmigas terbesar April 2024, komoditas dengan penurunan terbesar adalah logam mulia dan perhiasan/permata sebesar USD478,9 juta, sedangkan peningkatan terbesar terjadi pada nikel dan barang daripadanya sebesar USD210,6 juta,” ujar Pudji.

Pudji mengatakan, komoditas lainnya yang juga menurun nilai ekspornya adalah mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya USD323,6 juta (24,65 persen), kendaraan dan bagiannya USD173,6 juta (19,20 persen), lemak dan minyak hewan/nabati USD171,2 juta (8,38 persen), alas kaki USD127,5 juta (21,66 persen) dan bahan bakar mineral USD119,3 juta (3,57 persen).

Tren kenaikan nikel tak terbendung akhir-akhir ini imbas ketatnya permintaan terutama untuk kebutuhan pengembangan kecerdasan buatan (AI) dan transisi energi. Potensi pembelian oleh pemerintah China dan prospek pasokan yang lebih rendah juga memberikan dorongan harga logam ini.

Beberapa sumber melaporkan rencana Administrasi Pangan dan Cadangan Strategis Nasional China untuk membeli pig iron nikel, bahan baku utama baja tahan karat.