KABARBURSA.COM – Analis melihat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu, 29 Mei 2024 diperkirakan akan bergerak stagnan karena para pelaku pasar menunggu data inflasi Indeks Harga Belanja Personal (PCE) Amerika Serikat (AS). Pada pembukaan, IHSG menguat 21,89 poin atau 0,30 persen ke posisi 7.275,52. Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 4,05 poin atau 0,45 persen ke posisi 904,87.
“Hari ini IHSG berpotensi bergerak sideways (mendatar) menunggu data Core PCE AS di Jumat (31/05) nanti. Level support IHSG di 7.170 sampai 7.200, sedangkan level resist berada di 7.300 sampai 7.320,” kata Fanny Suherman, Head of Retail Research Analyst BNI Sekuritas, Rabu, 29 Mei 2024.
Dari luar negeri, pelaku pasar memantau data inflasi dari berbagai negara seperti Australia, Jepang, Eropa, dan AS. Pada Jumat, 31 Mei 2024, pekan ini, data inflasi PCE AS akan dirilis, yang akan menjadi acuan bagi bank sentral AS, The Fed, dalam menentukan kebijakan suku bunga selanjutnya. Di Asia, Gubernur Bank Sentral Jepang Kazuo Ueda dan wakilnya mengisyaratkan kemungkinan kenaikan suku bunga secara bertahap, karena Jepang telah keluar dari era inflasi 0 persen.
Sementara itu, Stocknow.id memprediksi IHSG menguat terbatas pada Rabu, 29 Mei 2024. Stocknow.id menjelaskan, sentimen yang mendorong penguatan IHSG pada hari ini ada beberapa hal, yaitu IHSG berpotensi ditopang oleh saham BREN pada perdagangan hari ini pasca dua hari saham BREN terkena suspend dari bursa.
“Walaupun demikian, perdagangan saham BREN masih akan terjadi pada sesi perdagangan Full Call Auction (FCA) karena telah di Suspend melebih 1 hari bursa,” tulis Stocknow.id dalam risetnya.
Dari segi teknikal, Stocknow.id menyebut, IHSG technical rebound pada support trendline-nya di level 7.170. Sehingga IHSG berpotensi melanjutkan penguatan pada perdagangan hari ini untuk menguji resistance terdekat pada 7.317.
Di sisi lain, Chief Executive Officer (CEO) PT Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Surya Wijaya, memprediksi bahwa IHSG bakal bergerak rebound dan menguat pada perdagangan hari ini. “Hari ini IHSG bergerak rebound dan menguat,” kata William dalam riset hariannya.
Dia menjelaskan, kenaikan yang terjadi dalam pola gerak IHSG saat ini masih bersifat teknikal rebound, mengingat IHSG telah melalui rentang konsolidasi pada beberapa waktu sebelumnya. “Namun keseriusan kenaikan IHSG akan nampak, apabila IHSG mampu ditutup di atas resisten levelnya secara beruntun,” ujar William.
Lebih lanjut, ia melihat momentum koreksi wajar merupakan momentum berharga para investor, untuk melakukan akumulasi pembelian saham saham dengan fundamental yang kuat dan likuiditas tinggi. “IHSG diprediksi bergerak menguat di level 7.154-7.272,” ujarnya.
Selanjutnya, pada perdagangan hari ini, Tim riset MNC Sekuritas masih optimistis dengan pergerakan IHSG yang menguat 1,08 persen ke 7.253 karena disertai dengan munculnya volume pembelian, namun penguatannya masih tertahan oleh MA60. “IHSG pun telah mengenai target dan saat ini, diperkirakan posisi IHSG sedang berada di awal wave (v) dari dari wave [c] pada skenario hitam. Hal tersebut berarti, selama IHSG masih mampu berada di atas 7.175 maka arah berikutnya akan menguji 7.347 hingga 7.392. Support: 7.136, 7.080 Resistance: 7.313 sampai 7.363,” tulis tim.
RHB Sekuritas menyebutkan IHSG terlihat melakukan rebound dari support garis MA20 breakout resistance garis MA50 dengan kicking candle disertai volume. Mereka berpendapat selama IHSG di atas garis MA50, berpeluang untuk kembali rebound dan membuat Higher High (HH) level untuk melanjutkan fase bullish. “Namun jika kembali breakdown support garis MA50 maka berpeluang untuk kembali menguji support garis MA20 untuk masuk ke fase sideways. Range pergerakan IHSG saat ini berada dikisaran 7.150 hingga 7.350,” tulis tim RHB Sekuritas.
Wall Street Beragam, Bursa Asia Boncos
Sementara itu, indeks utama Wall Street ditutup beragam (mixed) pada perdagangan Selasa, 28 Mei 2024, Indeks Nasdaq naik melampaui level 17 ribu untuk pertama kalinya, didukung oleh kenaikan saham Nvidia. Indeks Dow Jones turun 0,55 persen ke level 38.852,86. Sedangkan S&P 500 naik 0,02 persen ke level 5.306,04 dan Nasdaq Composite naik 0,59 persen ke level 17.019,88.
Di samping itu, Bursa Asia ditutup turun pada perdagangan Selasa, 28 Mei 2024. Indeks Nikkei 225 turun 0,11 persen ke 38.855, Hang Seng melemah 0,03 persen ke 18.821, Shanghai Composite turun 0,46 persen ke 3.109, KOSPI turun tipis 0,01 persen ke 2.722, ASX 200 melemah 0,28 persen ke 7,766. Sementara, Straits Times naik 0,35 persen ke 3.330 dan JCI naik 1,08 persen ke 7.253.
Investor mencermati data inflasi dari Australia hingga Jepang, kawasan euro dan Amerika serikat. Gubernur Bank Sentral Jepang Kazuo Ueda dan wakilnya mengindikasikan ada ruang untuk menaikkan suku bunga secara bertahap, karena Jepang telah beralih dari era inflasi nol persen. Selain itu, Jumat pekan ini, akan rilis data inflasi AS yang akan menjadi ukuran bagi The Fed untuk memutuskan arah kebijakan suku bunga ke depan.
DISCLAIMER:
Informasi yang disediakan dalam artikel ini hanya untuk tujuan informasi umum. Meskipun redaksi berupaya untuk menyediakan informasi yang akurat dan terkini, kami tidak memberikan jaminan tentang kelengkapan, keakuratan, keandalan, kecocokan, atau ketersediaan dengan mengenai informasi, produk, layanan, atau grafik terkait untuk tujuan apa pun. Segala tindakan yang diambil oleh Anda sebagai hasil dari artikel ini adalah tanggung jawab Anda sepenuhnya. Kami tidak bertanggung jawab atas kerugian atau kerusakan apa pun, termasuk kehilangan langsung atau tidak langsung atau kerugian atau kerusakan apapun yang timbul dari informasi ini.