KABARBURSA.COM – Permintaan listrik global diperkirakan akan tumbuh sekitar empat persen pada 2024, meningkat dari 2,5 persen dari 2023. Menurut data dari International Energy Agency (IAE), angka ini akan menjadi tingkat pertumbuhan tahunan tertinggi sejak 2007. Kenaikan ini didorong oleh aktivitas ekonomi yang semakin sibuk dan cuaca panas di berbagai wilayah yang meningkatkan penggunaan AC.
“Peningkatan tajam dalam konsumsi listrik global diperkirakan akan terus berlanjut hingga tahun 2025, dengan pertumbuhan sekitar 4 persen lagi,” tulis laporan IAE di laman resminya, Jumat, 19 Juli 2024.
IAE mencatat permintaan listrik di India diperkirakan naik 8 persen, China 6 persen, lalu permintaan listrik di AS diprediksi pulih sebesar tiga persen, dan Uni Eropa 1,7 persen.
Kenaikan permintaan listrik ini memberikan kabar baik bagi sektor batu bara, termasuk PT Harum Energy Tbk, yang diharapkan dapat meningkatkan produksinya untuk memenuhi kebutuhan energi tersebut. Peningkatan produksi ini tentu akan berdampak positif juga bagi kinerja saham HRUM.
Profil PT Harum Energy Tbk
PT Harum Energy Tbk atau HRUM didirikan dengan nama PT Asia Antrasit pada 12 Oktober 1995, kemudian berganti nama menjadi PT Harum Energy pada 13 November 2007. Perusahaan ini bergerak di bidang pertambangan, industri, perdagangan, dan jasa yang terkait dengan batubara. Kegiatan usahanya dijalankan bersama dengan entitas anak dan entitas asosiasi.
Pemegang saham terbesar HRUM adalah PT Karunia Bara Perkasa yang menguasai 79,792 persen atau setara dengan 10,79 miliar lembar saham. Masyarakat non-warkat memiliki 18,605 persen atau 2,52 miliar lembar saham. Saham treasury tercatat sebanyak 201,85 juta lembar atau 1,493 persen, dan Bara Sejahtera Abadi memiliki 12,50 juta lembar atau 0,093 persen.
Dalam struktur manajemen, Ray Antonio Gunara menjabat sebagai salah satu direktur, dengan kepemilikan saham sebanyak 2,30 juta lembar atau 0,017 persen. Keberadaan manajemen yang berpengalaman menunjukkan komitmen perusahaan untuk terus berkembang dan memberikan hasil yang optimal bagi para pemegang saham.
Jumlah pemegang saham HRUM tercatat mengalami perubahan selama beberapa bulan terakhir, dengan angka terakhir pada 30 Juni 2024 sebanyak 29.456 pemegang saham, meningkat sebanyak 850 pemegang saham dari bulan sebelumnya.
Kinerja Saham HRUM dalam Sepekan
Dipantau dari data Stickbit, saham HRUM ditutup pada harga Rp1.235 per lembar dalam satu minggu terakhir, naik 10 poin atau 0,82 persen. Pergerakan harga saham HRUM selama minggu ini cukup fluktuatif, dengan puncak tertinggi mencapai Rp1.260 sebelum sedikit terkoreksi. Kenaikan ini menunjukkan sentimen positif dari investor yang terus mengamati pergerakan pasar dan kinerja perusahaan.
Laba Bersih dan Kapitalisasi Pasar
Pada kuartal pertama 2024, HRUM mencatat laba bersih sebesar Rp16 miliar, turun signifikan dibandingkan Rp1,54 triliun pada kuartal yang sama tahun sebelumnya. Untuk keseluruhan tahun, laba bersih HRUM yang diannualisasi mencapai Rp63 miliar. Kapitalisasi pasar perusahaan tercatat sebesar Rp16,69 triliun dengan jumlah saham beredar sebanyak 13,52 miliar lembar.
Valuasi Saham
HRUM memiliki rasio PE saat ini sebesar 20,75 (TTM) dan 266,32 (annualised). Rasio harga terhadap penjualan (TTM) adalah 1,18, sementara rasio harga terhadap nilai buku adalah 1,19. Rasio harga terhadap arus kas (TTM) sebesar 8,10, dan rasio harga terhadap arus kas bebas (TTM) adalah 11,90. Nilai EV to EBITDA (TTM) tercatat 7,00.
Kinerja Per Saham
Laba per saham (EPS) HRUM untuk TTM adalah Rp59,53, sementara EPS yang diannualisasi adalah Rp4,64. Pendapatan per saham (TTM) mencapai Rp1.043,05, dan kas per saham (quarter) adalah Rp271,93. Nilai buku per saham saat ini berada pada angka Rp1.040,54, dengan arus kas bebas per saham (TTM) sebesar Rp103,76.
Solvabilitas
Solvabilitas perusahaan mencerminkan kemampuan HRUM dalam memenuhi kewajiban jangka pendek dan panjangnya. Dengan current ratio sebesar 0,69, perusahaan memiliki aset lancar yang cukup untuk menutup 69 persen dari kewajiban lancarnya. Quick ratio yang lebih rendah di angka 0,56 menunjukkan bahwa likuiditas cepat perusahaan, tanpa memperhitungkan persediaan, hanya mampu menutup 56 persen dari kewajiban lancarnya. Debt to equity ratio sebesar 0,88 mengindikasikan bahwa perusahaan memiliki utang sebesar 88 persen dari total ekuitasnya, menunjukkan leverage yang cukup tinggi namun masih dalam batas yang wajar.
Profitabilitas
Dari sisi profitabilitas, HRUM mencatat return on assets (ROA) sebesar 2,05 persen dan return on equity (ROE) sebesar 5,72 persen. Angka ini menunjukkan bahwa perusahaan mampu menghasilkan laba sebesar 2,05 persen dari total aset yang dimilikinya dan 5,72 persen dari total ekuitas. Gross profit margin (margin laba kotor) perusahaan berada di angka 26,35 persen, yang berarti setiap Rp100 penjualan menghasilkan laba kotor sebesar Rp26,35. Operating profit margin (margin laba operasi) tercatat sebesar 25,65 persen, dan net profit margin sebesar 0,37 persen, menunjukkan efisiensi operasional yang tinggi namun laba bersih yang relatif kecil.
Laporan Keuangan
HRUM mencatat pendapatan sebesar Rp14,10 triliun dalam 12 bulan terakhir (TTM), dengan laba kotor sebesar Rp4,57 triliun dan EBITDA sebesar Rp4,35 triliun. Laba bersih yang berhasil dikantongi mencapai Rp805 miliar. Dari sisi neraca, perusahaan memiliki total aset sebesar Rp39,26 triliun dan total kewajiban sebesar Rp18,15 triliun. Kas dan setara kas tercatat sebesar Rp3,67 triliun, sementara utang jangka pendek dan jangka panjang masing-masing sebesar Rp8,56 triliun dan Rp3,76 triliun. Ekuitas total perusahaan mencapai Rp14,06 triliun.
Arus Kas
Arus kas dari operasi HRUM dalam 12 bulan terakhir mencapai Rp2,06 triliun, menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dari kegiatan operasionalnya. Arus kas dari investasi tercatat sebesar Rp195 miliar, dan arus kas dari pembiayaan menunjukkan angka negatif sebesar Rp5,81 triliun, mencerminkan pembayaran utang atau pembelian kembali saham. Pengeluaran modal (capex) mencapai Rp659 miliar, sementara arus kas bebas tercatat sebesar Rp1,40 triliun, menunjukkan sisa kas yang tersedia setelah dikurangi dengan belanja modal.
Pertumbuhan dan Kinerja Harga Saham HRUM
Pertumbuhan pendapatan HRUM menunjukkan tren yang bervariasi. Pendapatan kuartal mengalami penurunan sebesar 4,29 persen year-on-year (YoY), namun pendapatan tahunan menunjukkan pertumbuhan sebesar 1,33 persen YoY. Laba bersih mengalami penurunan tajam sebesar 98,98 persen YoY, mencerminkan tantangan yang dihadapi perusahaan dalam menjaga profitabilitas.
Dari sisi harga saham, HRUM mengalami penurunan sebesar 1,98 persen dalam satu minggu terakhir. Namun, harga saham dalam satu bulan terakhir meningkat sebesar 8,33 persen, mencerminkan volatilitas pasar. Dalam jangka waktu tiga bulan dan enam bulan, harga saham masing-masing turun sebesar 4,26 persen dan 6,08 persen. Performa tahunan menunjukkan penurunan sebesar 19,81 persen, namun dalam jangka waktu lima tahun dan sepuluh tahun, harga saham masing-masing naik sebesar 347,46 persen dan 191,27 persen. Ini menunjukkan performa jangka panjang yang positif meskipun terdapat fluktuasi jangka pendek.(pin/*)