Scroll untuk baca artikel
Headline

Saham MDKI Siap Menyala di Tengah Lonjakan Listrik Global

×

Saham MDKI Siap Menyala di Tengah Lonjakan Listrik Global

Sebarkan artikel ini
MDKI
Para petinggi MDKI optimis bahwa pertumbuhan penjualan kalsium karbit meningkat. Foto: Int

KABARBURSA.COM – Dalam laporan terbaru dari International Energy Agency (IAE), permintaan listrik global diperkirakan tumbuh sekitar 4 persen pada 2024, naik dari 2,5 persen pada 2023. Peningkatan permintaan ini terutama didorong oleh aktivitas ekonomi yang semakin sibuk dan cuaca yang panas di berbagai wilayah yang membuat penggunaan AC meningkat. Pertumbuhan konsumsi listrik yang pesat ini turut mendorong industri-industri yang terkait dengan energi dan bahan kimia untuk meningkatkan produksi mereka.

Salah satu perusahaan yang dapat merasakan dampak positif dari peningkatan permintaan listrik global adalah PT Emdeki Utama Tbk atau MDKI. Meskipun MDKI tidak beroperasi langsung di sektor listrik, produksi kalsium karbit (CaC2) mereka memiliki kaitan erat dengan berbagai industri, termasuk industri metalurgi yang memanfaatkan listrik dalam proses produksinya. Kalsium karbit yang diproduksi MDKI, merupakan bahan penting dalam industri kimia dan metalurgi yang juga membutuhkan listrik dalam skala besar.

Mengutip dokumen prospektus MDKI, pada 2017 perusahaan mencatat adanya stagnasi terhadap permintaan kalsium karbida akibat adanya produk substitusi seperti las listrik. Hal ini mendorong MDKI melakukan ekspansi dan menambah varietas produk berupa ferro alloy dan produk turunan dari kalsium karbida, dengan tujuan meningkatkan utilitas dan prospek usaha di masa mendatang.

Dengan meningkatnya permintaan listrik global yang dipicu oleh pertumbuhan ekonomi, gelombang panas, dan peningkatan penggunaan teknologi listrik seperti kendaraan listrik dan pompa panas, sektor industri yang menggunakan kalsium karbida juga diprediksi akan mengalami pertumbuhan. Keuntungan dari las listrik yang semakin meningkat dan kebutuhan energi yang efisien membuat produk kalsium karbida tetap relevan, khususnya dalam industri yang membutuhkan presisi tinggi.

Dengan adanya peningkatan permintaan listrik, industri ini diprediksi akan meningkatkan kapasitas produksi mereka, yang pada gilirannya dapat meningkatkan permintaan akan kalsium karbit.

Profil PT Emdeki Utama Tbk

PT Emdeki Utama Tbk adalah perusahaan yang didirikan pada tahun 1981 oleh para pendiri group PT Metropolitan Development untuk memproduksi Kalsium Karbit (Calcium Carbide – CaC2) dengan tujuan substitusi impor yang pada waktu itu berasal dari negara-negara Afrika Selatan, Cina, Polandia, dan Taiwan dengan rata-rata sejumlah 25.000 ton dengan nilai USD8,75 juta dolar per tahun dari tahun 1984 sampai dengan 1986.

Dengan pabrik yang terletak di atas lahan 14 hektar di Driyorejo Gresik, MDKI memulai produksi percobaannya pada tanggal 10 November 1987, disusul dengan produksi komersialnya dimulai pada tanggal 1 Februari 1988. Dalam kurun waktu dua tahun berikutnya, PT Emdeki Utama Tbk telah memperoleh kepercayaan masyarakat secara penuh, sehingga sebagian besar kebutuhan karbit di Indonesia telah dipenuhi oleh produksi dari PT Emdeki Utama Tbk. Bahkan sebagian dari hasil produksinya sudah diekspor ke Jepang, India, Amerika Serikat, dan lain-lain.

PT Emdeki Industri Investama menguasai 65,1 persen saham dengan kepemilikan sebesar 1,65 miliar saham. Masyarakat non-warkat memegang 14,1 persen atau sekitar 356,29 juta saham. Selain itu, ada beberapa pihak yang juga memiliki saham dalam jumlah besar, seperti Soekrisman, PT Ciputra Corpora, PT Budimulia Investama, PT Dwitunggal Permata, dan PT Megah Cipta Investama, masing-masing dengan kepemilikan 2,6 persen atau 65,62 juta saham. Pemegang saham individu antara lain Benyamin Irwansyah Sadikin, Boy Bernadi Sadikin, dan Eddy Trisnadi Sadikin masing-masing dengan kepemilikan 16,12 juta saham atau sekitar 0,6 persen.

Per 30 Juni 2024, jumlah pemegang saham PT Emdeki Utama Tbk tercatat sebanyak 3.120 orang, naik 3 orang dari bulan sebelumnya. Pada 31 Mei 2024, jumlah pemegang saham tercatat 3.117 orang, naik 11 orang dari 30 April 2024 yang tercatat sebanyak 3.106 orang. Tren peningkatan ini sedikit berfluktuasi, dengan jumlah pemegang saham pada 31 Maret 2024 sebanyak 3.138 orang, turun 90 orang dari bulan sebelumnya.

Pada 29 Februari 2024, jumlah pemegang saham tercatat 3.228 orang, naik 16 orang dari 31 Januari 2024 yang tercatat sebanyak 3.244 orang, menunjukkan fluktuasi yang cukup signifikan dalam jumlah pemegang saham sepanjang awal tahun 2024.

Saham MDKI Sebulan Terakhir

Berdasarkan data Stockbit, Harga saham MDKI berada di level 190 pada bulan terakhir, naik 0,53 persen atau 1 poin. Dalam sebulan terakhir, harga sahamnya sempat mencapai titik tertinggi di 195 dan terendah di 185, menunjukkan volatilitas yang cukup signifikan dalam perdagangan sahamnya.

Laba Bersih

Pada kuartal pertama tahun 2024, pendapatan bersih (net income) MDKI tercatat sebesar Rp 9 miliar, sedikit menurun dibandingkan Rp 13 miliar pada periode yang sama tahun 2023. Secara tahunan, pendapatan bersih MDKI diperkirakan mencapai Rp 35 miliar untuk tahun 2024, turun dari Rp 48 miliar pada tahun sebelumnya. Total pendapatan bersih selama dua belas bulan terakhir (TTM) adalah Rp 43 miliar.

Valuasi

Rasio harga terhadap pendapatan (PE Ratio) tahunan MDKI adalah 13,57, sedangkan untuk TTM adalah 11,06. Rasio harga terhadap buku (Price to Book Value) berada di angka 0,50, menunjukkan bahwa saham MDKI diperdagangkan di bawah nilai bukunya. Rasio harga terhadap arus kas (Price to Cashflow) TTM adalah 9,32, dan rasio harga terhadap arus kas bebas (Price to Free Cashflow) TTM adalah 10,58. Nilai perusahaan terhadap EBITDA (EV to EBITDA) TTM adalah 5,00.

Solvabilitas

Rasio lancar (Current Ratio) MDKI pada kuartal terakhir adalah 6,12, menunjukkan bahwa perusahaan memiliki likuiditas yang cukup untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Rasio cepat (Quick Ratio) adalah 3,71, dan rasio utang terhadap ekuitas (Debt to Equity Ratio) adalah 0,02, menunjukkan posisi keuangan yang kuat dengan tingkat utang yang rendah.

Profitabilitas

Return on Assets (ROA) TTM MDKI adalah 4,04 persen, sedangkan Return on Equity (ROE) TTM adalah 4,53 persen. Margin laba kotor (Gross Profit Margin) untuk kuartal terakhir adalah 24,45 persen, dan margin laba operasi (Operating Profit Margin) adalah 11,77 persen. Margin laba bersih (Net Profit Margin) untuk kuartal terakhir adalah 10,41 persen, menunjukkan efisiensi operasional yang baik.

Dividen

MDKI juga memberikan dividen kepada pemegang sahamnya, dengan dividen TTM sebesar Rp 12,00. Rasio pembayaran dividen (Payout Ratio) adalah 85,73 persen, dan hasil dividen (Dividend Yield) adalah 6,32 persen. Tanggal ex-dividen terakhir adalah 3 Juli 2024.

Pendapatan

MDKI mencatat pendapatan sebesar Rp 449 miliar dalam dua belas bulan terakhir. Angka ini menunjukkan total pendapatan perusahaan dari aktivitas operasionalnya. Dari jumlah tersebut, keuntungan kotor yang diperoleh mencapai Rp 103 miliar. Ini berarti setelah dikurangi biaya langsung produksi barang dan jasa yang terjual, perusahaan masih menyisakan keuntungan yang cukup signifikan. Lebih lanjut, EBITDA perusahaan tercatat sebesar Rp68 miliar, yang mengukur kinerja operasional tanpa memperhitungkan biaya bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi. Laba bersih yang dihasilkan perusahaan, atau Net Income, mencapai Rp43 miliar setelah dikurangi semua biaya operasional, bunga, dan pajak.

Neraca Keuangan

Dalam hal neraca keuangan, MDKI memiliki kas sebesar Rp207 miliar pada akhir kuartal terakhir. Jumlah kas ini menunjukkan likuiditas perusahaan yang cukup baik untuk memenuhi kewajiban jangka pendek. Total aset perusahaan mencapai Rp1,07 triliun, mencakup semua yang dimiliki perusahaan, termasuk uang tunai, inventaris, dan properti. Di sisi lain, total kewajiban perusahaan sebesar Rp101 miliar, mencakup semua utang dan kewajiban finansial yang dimiliki.

Dari jumlah tersebut, utang jangka pendek perusahaan mencapai Rp17 miliar, yang harus dibayar dalam waktu satu tahun. Sedangkan, utang jangka panjang yang harus dibayar setelah satu tahun sebesar Rp2 miliar. Secara keseluruhan, total utang perusahaan adalah Rp20 miliar, sementara nilai ekuitas pemegang saham tercatat sebesar Rp959 miliar.

Arus Kas

Beralih ke laporan arus kas, MDKI mencatat arus kas dari operasi sebesar Rp52 miliar dalam dua belas bulan terakhir. Arus kas ini menunjukkan seberapa banyak uang tunai yang dihasilkan dari operasi bisnis inti perusahaan. Di sisi lain, perusahaan mencatat arus kas negatif sebesar Rp6 miliar dari kegiatan investasi, yang mengindikasikan adanya pengeluaran untuk investasi jangka panjang.

Selain itu, arus kas dari kegiatan pendanaan menunjukkan defisit sebesar Rp24 miliar, mencerminkan pembayaran utang atau pembagian dividen kepada pemegang saham. Meskipun demikian, arus kas bebas perusahaan tercatat positif sebesar Rp45 miliar, yang merupakan uang tunai yang tersisa setelah dikurangi semua pengeluaran operasional dan investasi.

Performa Harga Saham MDKI

Dalam sepekan terakhir, harga saham Emdeki Utama Tbk (MDKI) mengalami sedikit perubahan dengan penurunan sebesar 0,52 persen. Meskipun begitu, dalam sebulan terakhir, saham ini naik tipis sebesar 0,53 persen, menunjukkan adanya sedikit optimisme di kalangan investor. Namun, jika dilihat dari rentang waktu tiga bulan, saham MDKI menurun 2,06 persen, yang bisa menjadi indikasi adanya tekanan jual atau penurunan minat beli.

Selama enam bulan terakhir, harga saham MDKI juga mencatat penurunan sebesar 5,94 persen. Penurunan ini lebih signifikan jika dibandingkan dengan periode satu tahun yang menunjukkan penurunan sebesar 7,77 persen. Ini menandakan adanya tantangan yang dihadapi perusahaan dalam mempertahankan nilai sahamnya di tengah dinamika pasar.

Lebih jauh lagi, dalam periode tiga tahun, saham MDKI mengalami penurunan sebesar 8,65 persen, begitu juga dalam lima tahun terakhir yang menunjukkan penurunan dengan persentase yang sama, yakni 8,65 persen. Ini mungkin menunjukkan bahwa saham MDKI mengalami kesulitan dalam jangka panjang untuk memberikan pengembalian yang positif kepada para pemegang sahamnya.

Sementara itu, jika melihat dari tahun ke tahun hingga saat ini, harga saham MDKI telah turun sebesar 5 persen. Meskipun demikian, saham ini sempat mencapai harga tertinggi sebesar Rp 228 dalam 52 minggu terakhir dan harga terendah sebesar Rp 183. Fluktuasi ini menunjukkan adanya volatilitas yang cukup tinggi dalam pergerakan saham MDKI.(pin/*)