Scroll untuk baca artikel
Headline

Kredit Bank Jago Mengalir Deras, Tembus Rp15,7 Triliun Kuartal II

×

Kredit Bank Jago Mengalir Deras, Tembus Rp15,7 Triliun Kuartal II

Sebarkan artikel ini
bank jago
Bank JAGO. Foto: Int

KABARBURSA.COM – PT Bank Jago Tbk (ARTO) berhasil menyalurkan kredit sebesar Rp15,7 triliun pada akhir kuartal kedua tahun 2024. Capaian ini mencerminkan pertumbuhan sebesar 40 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, yang mencapai Rp11,2 triliun.

Adapun pertumbuhan tersebut hasil dari menjalin kerja sama dengan berbagai mitra seperti ekosistem dan platform digital, perusahaan pembiayaan, serta lembaga keuangan lainnya

Direktur Utama Bank Jago, Arief Harris Tandjung, mengungkapkan bahwa sekitar 40 persen dari keseluruhan nasabah bank berasal dari ekosistem PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO), yang mencakup lebih dari 4 juta pengguna.

“Semangat inovasi dan kolaborasi dengan ekosistem digital masih memegang peran penting dalam mewujudkan aspirasi meningkatkan kesempatan tumbuh berjuta orang melalui solusi keuangan digital yang berfokus pada kehidupan,” kata Arief Harris Tandjung pada public expose live yang dilakukan secara online, Jumat, 30 Agustus 2024.

Penyaluran kredit dilakukan dengan memperhatikan kualitas dan prinsip kehati-hatian, yang tercermin dari rendahnya rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) gross yang hanya sebesar 0,4 persen.

Pertumbuhan kredit yang berkualitas ini juga berdampak positif pada aset Bank Jago, yang mencapai Rp24,2 triliun pada semester I 2024. Ini merupakan kenaikan sebesar 29 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp18,9 triliun. 

Rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) mencapai 50 persen, menunjukkan kekuatan permodalan yang solid untuk mendukung ekspansi bisnis ke depan.

Konsistensi dalam menjaga pertumbuhan bisnis yang berkualitas turut mendorong peningkatan tingkat profitabilitas Bank Jago. Pada akhir Juni 2024, Bank Jago mencatatkan laba bersih setelah pajak sebesar Rp50 miliar, meningkat 23 persen dari Rp41 miliar pada Juni 2023.

“Kami percaya kombinasi kedua hal tersebut dengan manajemen risiko dan tata kelola yang baik, merupakan landasan dan momentum yang kuat bagi Bank Jago untuk bertumbuh lebih besar lagi secara berkelanjutan,” ujar Arief.

Kolaborasi Bank Jago

Sejak awal berdirinya, Bank Jago telah menunjukkan komitmen yang kuat untuk berkolaborasi dengan berbagai mitra strategis dalam ekosistem digital. Kolaborasi ini melibatkan integrasi dengan ekosistem GoTo, yang mencakup Gojek, GoPay, dan Tokopedia-TikTok, serta berbagai platform keuangan digital seperti Bibit dan Stockbit.

Tujuan dari kemitraan ini adalah untuk memperluas jangkauan layanan Bank Jago dan mempermudah nasabah dalam mengakses berbagai layanan finansial melalui platform yang mereka gunakan sehari-hari.

Untuk mendukung strategi ini, Bank Jago mengembangkan Aplikasi Jago (Jago App), sebuah platform yang dirancang untuk dapat diintegrasikan dengan berbagai ekosistem digital yang telah disebutkan. Aplikasi ini memungkinkan penyesuaian dan personalisasi yang sesuai dengan teknologi mitra ekosistem serta kebutuhan spesifik dari setiap nasabah. Dengan kata lain, Jago App tidak hanya berfungsi sebagai alat transaksi perbankan, tetapi juga sebagai jembatan yang menghubungkan berbagai layanan digital yang sering digunakan oleh nasabah.

Salah satu contoh nyata dari kolaborasi ini adalah peluncuran GoPay Tabungan by Jago, hasil kerja sama antara Bank Jago dan GoTo Financial. Ini adalah produk pertama di Indonesia yang menggabungkan layanan uang elektronik dari GoPay dengan keunggulan perbankan yang ditawarkan oleh Bank Jago. Dengan produk ini, nasabah dapat menikmati kemudahan transaksi uang elektronik sambil tetap mendapatkan manfaat dari fitur-fitur perbankan tradisional.

Selain itu, Bank Jago juga menjalin kemitraan strategis dengan Bibit dan Stockbit. Kemitraan ini bertujuan untuk menawarkan produk dan layanan keuangan yang lebih terintegrasi dan efisien. Melalui kolaborasi ini, nasabah dapat mengelola keuangan mereka dengan lebih mudah, cepat, dan seamless, berkat integrasi antara platform perbankan dengan platform investasi saham dan agen penjual reksa dana (APERD). Hal ini mempermudah nasabah untuk melakukan investasi dan manajemen keuangan tanpa harus beralih dari satu platform ke platform lainnya.

Model bisnis kolaborasi dengan berbagai ekosistem digital ini telah membuahkan hasil yang signifikan bagi Bank Jago. Hingga Juli 2024, Bank Jago telah berhasil mengumpulkan lebih dari 10 juta nasabah funding melalui Aplikasi Jago. Dari jumlah tersebut, 66 persen berasal dari mitra ekosistem yang telah bekerja sama dengan Bank Jago. Selain itu, jika juga memperhitungkan nasabah yang menggunakan layanan lending, total nasabah Bank Jago mencapai 12,5 juta.

Pertumbuhan pengguna Aplikasi Jago berkontribusi pada peningkatan signifikan dalam penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK), yang mencapai Rp14,8 triliun pada akhir kuartal II 2024. Angka ini mencerminkan pertumbuhan sebesar 47 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, di mana DPK tercatat sebesar Rp10,1 triliun.

Dari total DPK tersebut, 61 persen atau Rp9,1 triliun merupakan dana yang ditempatkan dalam current account and savings account (CASA), sementara sisanya, sebesar 39 persen atau Rp5,7 triliun, merupakan term deposit (TD). (*)