Scroll untuk baca artikel
Headline

Emiten Prajogo Pangestu ini Analisis Peluang Industri Batu Bara

×

Emiten Prajogo Pangestu ini Analisis Peluang Industri Batu Bara

Sebarkan artikel ini
IMG 9911
Orang-orang berkendara melewati pembangkit listrik berbahan bakar batu bara di Shanghai, China, 21 Oktober 2021. (Foto: Reuters)

KABARBURSA.COM – Emiten milik Prajogo Pangestu, PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) dalam rencana paparan publik (public expose) membagikan analisis peluang pada industri batu bara. Perusahaan optimis menaklukkan sejumlah tantangan pada industri ini.

Dalam keterbukaan informasi yang dirilis Sabtu, 19 Oktober 2024, CUAN berkomitmen untuk menciptakan rantai pasokan yang terintegrasi guna mengurangi dampak dari volatilitas harga komoditas. Pada 2024, perusahaan ini memperkuat lini bisnisnya melalui akuisisi perusahaan strategis seperti PT Petrosea Tbk (PTRO) dan Multi Tambangjaya Utama (MUTU).

“Langkah ini membuka peluang baru di sektor kontraktor pertambangan, rekayasa konstruksi, serta pengangkutan produk batu bara,” tulis perusahaan yang bergerak di sektor pertambangan, energi, dan mineral itu.

Diversifikasi produk juga menjadi sorotan. Soalnya, pendapatan perusahaan kini tidak lagi bergantung pada batu bara termal saja, melainkan juga pada batu bara metalurgi, emas, tembaga, dan pasir silika. Pada semester pertama 2024, kontribusi pendapatan dari penjualan batu bara menurun menjadi 56 persen, sementara sektor minyak dan gas, batubara metalurgi, serta emas dan tembaga memberikan kontribusi yang signifikan.

Tak hanya itu, CUAN memanfaatkan sinergi dengan anak usaha seperti PTRO dan MUTU untuk meningkatkan efisiensi operasional dan mengurangi biaya produksi. “Kolaborasi ini tidak hanya mencakup optimalisasi aset dan infrastruktur bersama, tetapi juga penggunaan digitalisasi di seluruh aspek operasional, yang mendukung perusahaan dalam menghadapi tantangan industri yang kian kompleks,” terang perusahaan dalam tulisannya itu.

Peluang di Industri Batu Bara

Meskipun harga batu bara global mengalami fluktuasi, pasar batu bara Indonesia menunjukkan ketahanan. Keunggulan biaya produksi serta kedekatan geografis dengan pasar utama seperti China dan India menjadi faktor pendukung pertumbuhan ekspor batu bara. Di sisi lain, permintaan batu bara metalurgi untuk produksi baja di India diprediksi akan terus meningkat, menciptakan peluang jangka panjang yang positif bagi CUAN.

Selain itu, CUAN juga tengah mengembangkan proyek emas dan tembaga melalui anak usaha PT Intam di Sumbawa. Dengan cadangan yang besar, proyek ini berpotensi memberikan kontribusi signifikan bagi pertumbuhan perusahaan di masa mendatang.

Jika dilihat dari sisi keuangan, CUAN mencatat peningkatan signifikan pada semester pertama 2024. Pendapatan perusahaan naik drastis seiring dengan konsolidasi PTRO dan MUTU ke dalam laporan keuangan, mencapai pertumbuhan pendapatan sebesar 348 persen yoy. Peningkatan laba kotor dan EBITDA yang stabil juga didorong oleh efisiensi perusahaan dan diversifikasi lini bisnis.

CUAN berhasil memperoleh tambahan fasilitas kredit dari beberapa bank besar, yang menunjukkan dukungan kuat dari sektor perbankan untuk rencana ekspansi perusahaan. Fasilitas ini digunakan untuk mendanai proyek-proyek strategis, termasuk pengembangan infrastruktur dan produksi di tambang baru.

Meskipun dorongan untuk menuju energi terbarukan semakin kuat, transisi ini membutuhkan waktu yang panjang. Hal ini menciptakan peluang bagi CUAN untuk tetap berperan dalam memenuhi kebutuhan energi melalui batubara selama masa transisi tersebut. Di sisi lain, perusahaan juga terus memperhatikan dampak lingkungan dari operasionalnya dengan mengadopsi teknologi ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Dengan strategi diversifikasi yang kuat, sinergi operasional, serta fokus pada pertumbuhan berkelanjutan, CUAN berada pada posisi yang baik untuk terus berkembang di tengah tantangan industri dan fluktuasi harga komoditas.

Harga Saham CUAN

Pada akhir perdagangan Jumat, harga saham PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) ditutup melemah tipis sebesar 0,65 persen atau turun 50 poin, dari harga penutupan sebelumnya. Saham CUAN tercatat berada di level Rp7.600 per lembar, setelah dibuka di harga Rp7.725.

Hari ini, saham CUAN diperdagangkan dengan volume sebesar 1,84 juta lot, sedikit di bawah rata-rata volume perdagangan harian yang mencapai 7,27 juta lot. Meski demikian, frekuensi transaksi tetap terbilang tinggi dengan jumlah 1.794 kali perdagangan.

Dalam perdagangan hari ini, saham CUAN mencapai harga tertinggi di Rp 7.750 dan terendah di Rp 7.525 per lembar. Secara teknikal, level harga Rp 7.525 menjadi support penting, sementara resistensi ada di Rp 7.750, yang belum berhasil ditembus pada sesi perdagangan.

Dari sisi arus modal, investor asing cenderung melakukan aksi jual signifikan. Tercatat, nilai penjualan oleh asing (F Sell) mencapai Rp 3,8 miliar, jauh lebih besar dibandingkan dengan nilai pembelian oleh asing (F Buy) yang hanya mencapai Rp 664,4 juta. Hal ini menunjukkan adanya tekanan jual dari investor asing, yang mungkin berdampak pada pelemahan harga.

Total nilai transaksi saham CUAN hari ini mencapai Rp 14 miliar, dengan jumlah lot yang diperdagangkan sebanyak 18 ribu lot. Dengan harga tertinggi yang disentuh di Rp 7.750, saham CUAN masih jauh dari level Auto Reject Atas (ARA) yang berada di Rp 9.175. Di sisi lain, level Auto Reject Bawah (ARB) tercatat di Rp 6.125, memberikan ruang bagi potensi koreksi lebih lanjut jika tekanan jual berlanjut.

Prospek Saham CUAN

Meskipun saham CUAN mengalami koreksi tipis hari ini, saham ini masih menunjukkan likuiditas yang baik dengan frekuensi perdagangan yang tinggi. Tekanan jual dari investor asing tampaknya menjadi faktor dominan yang mempengaruhi pergerakan harga saham.

Di tengah situasi ini, pelaku pasar perlu mencermati sentimen global terhadap sektor tambang dan energi, serta kinerja fundamental perusahaan yang kuat untuk mempertahankan prospek jangka panjangnya.

Dengan potensi pertumbuhan dari diversifikasi usaha dan sinergi dengan anak-anak perusahaan yang terus berkembang, CUAN tetap menjadi salah satu saham yang menarik untuk dipantau, terutama bagi investor yang berorientasi pada sektor pertambangan. (*)