KABARBURSA.COM – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Kamis, 31 Oktober 2024, diprediksi akan terus melemah menyusul penurunan sebesar 0,48 persen ke level 7.569 pada sesi perdagangan sebelumnya.
MNC Sekuritas dalam risetnya menguraikan, tekanan jual yang mendominasi pasar membuat IHSG berada dalam fase koreksi yang diprediksi akan berlanjut dalam 1-2 hari ke depan. Analis teknikal memproyeksikan bahwa koreksi ini merupakan bagian dari wave iv dari wave (i) dari wave [iii] berdasarkan skenario hitam yang digunakan sebagai acuan pergerakan indeks.
Level support terdekat yang akan diuji oleh IHSG adalah 7.518, dan jika koreksi berlanjut lebih dalam, indeks diperkirakan akan menuju rentang 7.355-7.444 untuk membentuk wave (c) dari wave [ii] atau wave [iv].
Kondisi ini menunjukkan bahwa sentimen pasar masih lemah, dan ada potensi koreksi lebih lanjut sebelum IHSG kembali menguat. Level resistance saat ini berada di 7.675 dan 7.810, namun kemungkinan besar akan sulit ditembus dalam jangka pendek.
Kondisi pasar yang bearish ini menciptakan peluang bagi investor yang ingin memanfaatkan penurunan harga saham dengan strategi beli pada kelemahan.
Beberapa saham dengan prospek teknikal yang menarik di antaranya adalah PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP), PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), dan PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC).
INDF Tawarkan Peluang Buy on Weakness
Saham INDF ditutup melemah sebesar 1,32 persen ke level 7.475 pada perdagangan terakhir, diiringi oleh meningkatnya volume penjualan. Meski mengalami koreksi, saham ini masih berada dalam bagian dari wave iv dari wave (v), yang memberikan peluang bagi investor untuk membeli di harga lebih rendah.
Analis merekomendasikan strategi buy on weakness untuk INDF, dengan rentang beli di 7.275-7.425. Target harga jangka pendek untuk INDF diproyeksikan berada di level 7.650 dan 7.875, dengan stoploss di bawah 7.100 untuk membatasi risiko kerugian.
INKP Berpotensi Menguat, Rekomendasi Spec Buy
Saham INKP juga mengalami koreksi sebesar 1,22 persen ke level 8.125 dengan meningkatnya volume penjualan. Namun, selama harga INKP masih mampu bertahan di atas level 7.950, saham ini diperkirakan sedang berada di awal wave (iii) dari wave [c], yang menandakan potensi penguatan lebih lanjut.
Dengan demikian, INKP menjadi salah satu pilihan bagi investor yang mencari peluang spekulatif. Rekomendasi untuk INKP adalah speculative buy, dengan rentang beli di 8.000-8.100 dan target harga di 8.325 hingga 8.725. Stoploss disarankan di bawah 7.950.
MDKA Masih Berpotensi Terkoreksi, Buy on Weakness Jadi Strategi Terbaik
Saham PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) mencatatkan kenaikan sebesar 1,27 persen ke level 2.390 pada perdagangan sebelumnya, dengan volume pembelian yang meningkat. Namun, penguatan ini masih tertahan di sekitar Moving Average 60 (MA60), yang menandakan potensi koreksi lebih lanjut dalam waktu dekat.
MDKA saat ini berada dalam bagian dari wave c dari wave (b), yang membuatnya rentan untuk terkoreksi kembali. Meski demikian, investor masih disarankan untuk menggunakan strategi buy on weakness, dengan rentang beli di 2.290-2.380 dan target harga di 2.530 hingga 2.600. Stoploss untuk MDKA disarankan di bawah level 2.220.
MEDC Siap Melanjutkan Kenaikan
Saham PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) berhasil menguat signifikan sebesar 4,05 persen ke level 1.285 pada sesi perdagangan terakhir, didukung oleh volume pembelian yang besar. Selama harga MEDC mampu bertahan di atas level 1.210, saham ini diperkirakan berada di awal wave 1 dari wave (C), yang menandakan adanya potensi kenaikan lebih lanjut.
Analis merekomendasikan strategi buy on weakness untuk MEDC, dengan rentang beli di 1.240-1.270 dan target harga di 1.320 hingga 1.425. Stoploss disarankan di bawah 1.210 untuk meminimalkan risiko penurunan.
Dengan IHSG yang masih berada dalam fase koreksi, investor perlu berhati-hati dalam mengambil keputusan trading dalam jangka pendek. Meski demikian, saham-saham seperti INDF, INKP, MDKA, dan MEDC menawarkan peluang beli yang menarik saat harga sedang terkoreksi.
Strategi buy on weakness dan speculative buy dapat diadopsi oleh investor yang ingin memanfaatkan pelemahan harga saham untuk meraih keuntungan di tengah ketidakpastian pasar. Penting untuk selalu memperhatikan level stoploss agar risiko dapat dikendalikan dengan baik.
Pana penutupan perdagangan Rabu sore, 30 Oktober 2024, IHSG kembali terseok-seok pada penutupan perdagangan Rabu, 30 Oktober 2024. IHSG merosot ke teritori negatif, menurun 37 poin (-0,48 persen) ke level 7.569.
Penurunan ini dipicu oleh tekanan di sektor-sektor utama, dengan sektor konsumer primer menjadi yang paling melemah, turun 1,21 persen. Di sisi lain, sektor barang konsumer non-primer mengalami penguatan sebesar 0,23 persen, namun tidak cukup untuk menopang IHSG secara keseluruhan.(*)
Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak, membeli, atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analisis atau sekuritas yang bersangkutan, dan Kabarbursa.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian investasi yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.