Scroll untuk baca artikel
Makro

Awali Pekan, Harga Emas Global Melesat Lagi

×

Awali Pekan, Harga Emas Global Melesat Lagi

Sebarkan artikel ini
MGL1702 11zon
PPN 12 persen memang akan berpengaruh terhadap barang-barang mewah, termasuk emas. (Foto: Kabar Bursa/Abbas Sandji)

KABARBURSA.COM – Harga emas global mengalami reli yang signifikan pada pembukaan perdagangan Senin, 18 November 2024, setelah mencatatkan penurunan tajam pada pekan sebelumnya.

Emas spot tercatat menguat 0,9 persen menjadi USD2.584,80 per ons, sementara emas berjangka AS naik 0,8 persen menjadi USD2.589,90 per ons, menunjukkan pemulihan setelah mengalami penurunan terbesar dalam lebih dari tiga tahun pada sesi perdagangan sebelumnya.

Pendorong utama pergerakan harga emas pada hari ini adalah melemahnya dolar AS, yang sempat menguat tajam sepanjang pekan lalu. Setelah reli dolar yang melonjak 1,6 persen pada pekan sebelumnya, pada hari ini dolar relatif flat, sehingga memberikan ruang bagi harga emas untuk pulih.

Penurunan nilai dolar ini kemudian menjadikan harga emas batangan lebih terjangkau bagi pembeli yang menggunakan mata uang lain, sehingga ikut meningkatkan daya tarik beli logam mulia tersebut sebagai aset safe haven.

Analis IG Yeap Jun Rong, menyatakan bahwa harga emas kemungkinan akan mengalami sedikit pemulihan setelah aksi jual besar-besaran yang terjadi pekan lalu.

“Kita bisa memperkirakan pergerakan naik, terutama menjelang pidato beberapa pejabat The Fed yang dijadwalkan pekan ini,” kata Yeap.

Dia juga mencatat bahwa pasar belum sepenuhnya memperhitungkan kemungkinan bahwa The Fed akan mempertahankan suku bunga pada bulan Januari 2025, sebuah skenario yang berpotensi menambah tekanan pada harga emas.

Kenaikan harga emas hari ini juga dipicu oleh ketidakpastian terkait kebijakan suku bunga The Federal Reserve. Para pelaku pasar sedang menunggu komentar lebih lanjut dari pejabat The Fed yang dijadwalkan akan memberikan pidato sepanjang pekan ini.

Data ekonomi AS yang kuat, seperti penjualan ritel yang melampaui ekspektasi pada Oktober, terus memperkuat pandangan bahwa ekonomi AS masih cukup kokoh. Hal ini memicu perdebatan di kalangan pembuat kebijakan The Fed mengenai kecepatan dan kedalaman pemangkasan suku bunga.

Pada pekan lalu, ekspektasi pasar terhadap penurunan suku bunga pada pertemuan Desember mulai mereda setelah data ekonomi yang lebih baik dari perkiraan. Kenaikan suku bunga cenderung mengurangi daya tarik emas, karena logam mulia ini tidak memberikan imbal hasil seperti instrumen investasi lainnya.