KABARBURSA.COM – PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) atau KAI Commuter melaporkan bahwa selama periode Januari hingga Juni 2024, mereka melayani 156.816.151 penumpang di wilayah Jabodetabek. VP Corporate Secretary KAI Commuter, Joni Martinus, menyampaikan bahwa jumlah tertinggi penumpang terjadi pada 1 April 2024 dengan total 1.042.066 orang dalam satu hari.
Setiap harinya, KAI Commuter mengoperasikan 1.048 perjalanan mulai pukul 04.00 hingga 24.00 WIB. Joni menganjurkan agar pengguna merencanakan perjalanan dengan cermat dan menghindari jam sibuk pagi (05.30 – 09.00 WIB) serta sore (16.00 – 19.00 WIB).
Tren volume pengguna Commuter Line Jabodetabek terus meningkat, dengan rekor baru 1.149.417 orang pada 1 Juli 2024. Dari tanggal 1 hingga 12 Juli, rata-rata pengguna mencapai 1.054.600 orang per hari.
Selain itu, layanan Commuter Line Bandara Soekarno-Hatta (Basoetta) juga mencatat peningkatan, dengan rata-rata pengguna akhir minggu sebanyak 5.437 orang dan hari kerja 6.761 orang. Rekor tertinggi pengguna Basoetta tercatat pada 12 Juli 2024 dengan 7.368 orang. Basoetta mengoperasikan 56 perjalanan PP dari dan ke Manggarai, dengan pemberhentian di Stasiun Batu Ceper, Rawabuaya, Duri, dan BNI City.
Untuk Commuter Line Merak, rata-rata volume pengguna pada hari kerja di awal semester II 2024 mencapai 13.964 orang per hari, meningkat 36 persen dibandingkan semester I. Pada hari libur dan akhir pekan, rata-rata pengguna mencapai 15.632 orang, meningkat 16 persen dibandingkan semester I 2024.
KAI Commuter berkomitmen untuk terus melakukan perbaikan di seluruh lini guna meningkatkan pelayanan bagi para pengguna, seiring dengan peningkatan tren volume penumpang.
Masa Angkutan Lebaran
Corporate Secretary, KAI Commuter, Anne Purba mengatakan selama masa Angkutan Lebaran tahun 2024 ini, Volume pengguna Commuterline terpantau mengalami tren kenaikan. Dimana pergerakan orang pada mudik tahun ini merupakan mudik terbesar setelah masa pandemik kemarin.
KAI Commuter mencatat dihari ke-8 pelaksanaan masa Angkutan Lebaran tahun 2024 tepatnya pada Minggu, 7 April 2024 kemarin total pengguna Commuterline di seluruh wilayah sebanyak 8.028.105 orang, atau lebih besar 7 persen jika dibanding program hingga di hari yang sama, yaitu sebanyak 7.509.414 orang.
“Tren kenaikan volume pengguna terpantau di seluruh wilayah,” katanya dalam keterangan tertulis, Senin 8 April 2024.
Adapun KAI Commuter memprogramkan melayani pengguna sebanyak 19.502.277 orang di seluruh wilayah operasional selama masa Angkutan Lebaran ini.
Sebagai informasi, PT Kereta Commuter Indonesia (berbisnis dengan nama KAI Commuter) adalah anak usaha dari Kereta Api Indonesia yang bergerak di bidang pengoperasian kereta api komuter dan kereta api lokal. Sepanjang tahun 2021, perusahaan ini berhasil mengangkut sebanyak 127,827 juta penumpang. Dengan memiliki total 843 armada di 80 stasiun.
Trainset KRL China
“Nilai investasinya untuk delapan trainset KRL dari China itu sekitar Rp2,1 triliun,” kata Anne, kemarin.
PT KAI Commuter sebelumnya telah berkontrak dengan PT Industri Kereta Api (INKA) untuk pengadaan 16 rangkaian kereta dengan dana investasi Rp3,83 triliun, yang akan diterima secara bertahap pada 2025 dan 2026. Pada 2027, KAI Commuter juga berencana menambah delapan trainset lagi dari Inka, menjadikan total pesanan periode 2023-2027 sebanyak 24 rangkaian kereta.
KAI Commuter memilih CRRC Sifang karena ketepatan waktu pengiriman. CRRC Sifang menargetkan 11 trainset impor diterima pada semester I/2025. Anne menyatakan bahwa spesifikasi khusus trainset juga telah didesain sesuai kebutuhan KAI Commuter.
Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI) Didiek Hartantyo, menambahkan bahwa penambahan impor kereta ini terkait dengan perubahan rencana retrofit oleh Inka yang baru menyelesaikan dua dari 19 trainset yang direncanakan.
“Pada 2025 akan masuk tiga kereta impor dan kereta dari retrofit, serta penambahan delapan trainset baru menggantikan retrofit yang belum selesai,” kata Didiek dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi XI DPR di Jakarta, Senin, 1 Juli 2024.
INKA Ajukan PMN Rp965 Miliar
PT Industri Kereta Api (Persero) atau INKA mengajukan penyertaan modal negara (PMN) sebesar Rp965 miliar. Direktur Utama PT INKA Eko Purwanto, menjelaskan bahwa dana tersebut akan digunakan untuk pengembangan pabrik yang berlokasi di Banyuwangi.
“PMN sebesar Rp965 miliar diperlukan untuk meningkatkan kapasitas produksi di pabrik Banyuwangi, yang saat ini belum mampu kami lakukan secara internal karena keterbatasan kapasitas INKA,” ujar Eko di gedung DPR RI Jakarta, kemarin.
Ia menambahkan bahwa PT INKA saat ini memiliki dua pabrik, yaitu pabrik lama di Madiun yang sudah beroperasi penuh dan pabrik baru di Banyuwangi yang belum beroperasi.
Eko menjelaskan bahwa pengembangan pabrik Banyuwangi diperlukan karena perusahaan saat ini mengalami overload capacity akibat meningkatnya permintaan, terutama dari PT KAI dan anak perusahaannya. Peningkatan kapasitas menjadi penting agar perusahaan dapat memenuhi kebutuhan sarana perkeretaapian dalam negeri.