Scroll untuk baca artikel
Makro

QRIS Bakal Gerus Transaksi Berbasis Kartu

×

QRIS Bakal Gerus Transaksi Berbasis Kartu

Sebarkan artikel ini
MGL6753 11zon
Transaksi dengan menggunankan QRIS. (Foto: Kabar Bursa/Abbas Sandji)

KABARBURSA.COM – Bank Indonesia (BI) mencatat semakin banyak masyarakat beralih dari menggunakan kartu menjadi teknologi Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS).

Perubahan ini terutama didorong oleh kemudahan dan kenyamanan yang dirasakan masyarakat, yang kebanyakan adalah generasi muda.

QRIS memungkinkan pengguna untuk melakukan transaksi dengan cepat hanya dengan memindai kode QR, tanpa perlu membawa kartu fisik.

Kebiasaan bertransaksi tanpa kartu (cardless) para generasi muda terlihat dari data transaksi yang dilaporkan oleh BI.

Pada kuartal II-2024, transaksi menggunakan QRIS mengalami lonjakan sebesar 226,54 persen dibandingkan tahun sebelumnya, dengan jumlah pengguna mencapai 50,50 juta dan jumlah pedagang mencapai 32,71 juta.

Bahkan, pertumbuhannya pada kuartal II ini masih lebih tinggi dibandingkan dengan kuartal sebelumnya, yang mencatatkan kenaikan sebesar 175,44 persen dibandingkan kuartal I-2024 (year on year/yoy).

Lonjakan yang terjadi pada transaksi QRIS bertolak belakangan dengan transaksi kartu ATM atau debit yang justru mengalami penurunan yang signifikan.

Pada kuartal I-2024, tercatat kontraksi sebesar 3,8 persen (yoy) untuk transaksi kartu ATM/debit, yang kemudian kembali menurun pada kuartal II-2024 dengan penurunan lebih dalam mencapai -8,42 persen (yoy).

“Perubahan pelaku transaksi ritel yang cenderung berubah ke uang elektronik (UE) dan QRIS masih akan terus meningkat. Inovasi instrumen transaksi dari cash menjadi cashless yang dimulai dari kartu kredit/debit telah dipercepat dengan UE dan QRIS,” kata Pengamat perbankan dan praktisi sistem pembayaran, Arianto Muditomo, Senin, 22 Juli 2024.

Meskipun begitu, Arianto melihat, pengguna akan memilih metode pembayaran sesuai dengan nominal transaksi (terutama untuk pembelian), untuk tetap menggunakan uang tunai dalam situasi tertentu.

“Contohnya, uang tunai tetap digunakan untuk pembayaran di tempat-tempat yang tidak menerima transaksi non tunai, seperti parkir off-street, kotak amal, iuran lingkungan, dan lain sebagainya.

“Sedangkan UE chip based akan digunakan untuk transaksi yang membutuhkan waktu cepat seperti bayar tol, parkir, mode transportasi. Dan, QRIS akan digunakan di outlet ritel dan kuliner,” tuturnya.