Scroll untuk baca artikel
Makro

Pengusaha Batik Jateng Bidik Konsumen di Bali

×

Pengusaha Batik Jateng Bidik Konsumen di Bali

Sebarkan artikel ini
4a72587f d05d 4b3f 9c00 9130ceb5d2d0

KABARBURSA.COM – Euis Rohaini (47), pengusaha dari Cilacap, Jawa Tengah, yang dikenal dengan brand UMKM-nya Rajasa Mas, telah berhasil mengembangkan pasar ekspor untuk produk kerajinan keranjang cucian berbahan bambu dan kain batik.

Meski begitu, semangat kreatifnya tidak berhenti. Euis terus mencari peluang baru dengan mengikuti Kontak Kerja dan Pameran yang diselenggarakan oleh Pemerintah Provinsi dan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Jawa Tengah, di Trans Studio Mal Denpasar Bali, 20-21 Juli 2024.

Kali ini, fokus Euis adalah pada produk fesyen dengan menggunakan batik, baik dalam bentuk kain maupun pakaian.

“Kali ini saya membawa batik karena ingin mengenalkan batik saya ini. Syukur-syukur bisa nembus ekspor,” kata Euis, 22 Juli 2024.

Dia percaya bahwa kerja sama dengan pembeli (buyer) akan terjalin dengan baik. Bahkan sebelum pameran dimulai, sudah ada lima buyer dari Bali yang tertarik untuk menjajaki kerja sama dengan produk-produknya.

Pada kesempatan yang sama, Liana (34), pemilik Sukarno Batik dari Banjarnegara, juga melihat Bali sebagai target utama untuk memperluas pasarannya. Ia merasa beruntung berhasil lolos kurasi dan bergabung dalam Kontak Bisnis dan Pameran di Pulau Dewata ini.

“Targetnya dapat buyer, mencari reseller, minimal bisa naruh (batik) setiap bulan. Saya ingin menyasar cottage-cottage juga, membuka link kerja sama dengan pemilik cottage,” harapnya.

Antusiasme masyarakat Bali terhadap produk batiknya sangat positif, bahkan beberapa pakaian yang dipamerkan langsung mendapat penawaran dan terjual habis.

“Yang disukai baju batik sutra serat nanas. Banyak yang nawar. Ke depan, saya bakal bawa yang itu (sutra serat nanas),” ungkapnya.

Sementara itu, Ketua Dekranasda Provinsi Jawa Tengah, Shinta Nana Sujana, membuka Kontak Bisnis dan Pameran dengan tujuan mengembangkan pemasaran produk UMKM ke pasar global di Provinsi Bali pada tanggal 20 Juli 2024. Pada hari itu, berhasil terjalin kesepakatan perjanjian kerja sama bisnis antara tiga UMKM dengan enam buyer senilai Rp23,21 miliar.

Kegiatan ini diharapkan memberikan dampak yang signifikan dalam pengembangan pemasaran produk UMKM Jawa Tengah ke pasar internasional, dengan 20 UMKM berpartisipasi dalam acara yang berlangsung di Trans Mart Studio Denpasar hingga Minggu, 21 Juli 2024.