Scroll untuk baca artikel
Makro

Cara Pemerintah agar Industri Penerbangan Punya Daya Saing

×

Cara Pemerintah agar Industri Penerbangan Punya Daya Saing

Sebarkan artikel ini
MGL1333 11zon scaled
Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Banten. (Foto: Kabar Bursa/Abbas Sandji)

KABARBURSA.COM – Pemerintah melalui  Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) memiliki sejumlah cara untuk membuat industri penerbangan berdaya saing.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengatakan pihaknya melihat beberapa hal untuk mengimplementasikan rencana ini. Salah satunya adalah kemudahan perizinan.

“Kemudahan perizinan, misalnya izin terbang, izin mendarat, juga mengenai pajak dan bea masuk itu sangat tinggi pengaruhnya. Lalu bagaimana proses untuk mendatangkan pesawat , membuka rute, itu sangat tinggi,” kata Sandiaga dalam acara “The Weekly Brief with Sandi Uno” di Jakarta, Senin, 22 Juli, 2024.

Dengan begitu, kata Sandiaga, pemerintah menghadirkan kebijakan yang dapat membuat industri penerbangan bisa bersaing secara kompetitif.

Hal senada juga diungkapkan Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama Kemenparekraf, Nia Niscaya. Dia menuturkan setiap stakeholder harus menyambut baik ketika ada pembukaan penerbangan.

“Sehingga kami menyarankan ketika ada pembukaan penerbangan harus kita sambut baik,” kata Nia Niscaya.

Nia menyampaikan pihaknya akan berkolaborasi dengan stakeholder terkait seperti industri penerbangan hingga Pemerintah Daerah (Pemda) untuk menjaga keberlangsungan sektor penerbangan.

“Karena di dalam penerbangan harus dua sisi. Kalau tidak begitu, kita tidak bisa kita mendatangkan wisata mancanegara,” ujarnya.

Kinerja Kargo GIAA Catatkan Pertumbuhan Positif

Di sisi lain, maskapai penerbangan nasional Garuda Indonesia Persero (Tbk) (GIAA), mencatatkan pertumbuhan positif kinerja operasi kargo di kuartal I-2024. Pada kuartal I-2024, GIAA mencatatkan pertumbuhan angkutan trafik kargo hingga 40,6 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya.

GIAA juga mencatat pertumbuhan angkutan kargo internasional hingga 45,38 persen jika dibandingkan dengan kuartal I-2023. Sepanjang kuartal I-2024, perseroan mencatat 14 ribu ton angkutan kargo.

Di sektor domestik, GIAA juga mencatat pertumbuhan sedikitnya 27,63 persen menjadi 19.000 ton angkutan kargo jika dibandingkan dengan periode yang sama di 2023.

Direktur Utama GIAA Irfan Setiaputra menuturkan, perseroan terus mengoptimalkan potensi di berbagai lini komersial termasuk bisnis kargo sepanjang tahun ini. Dia menyebut, lini bisnis tersebut terbukti tumbuh sejak akhir 2023 lalu.

“Lini bisnis kargo khususnya kargo internasional menjadi salah satu fokus pengembangan bisnis yang saat ini tengah kami optimalkan melalui berbagai insiasi strategis dalam mendukung optimalisasi akselerasi kinerja usaha Garuda Indonesia, khususnya dengan memaksimalkan demand yang tinggi atas layanan transportasi kargo udara baik untuk berbagai jenis komoditas unggulan menuju Indonesia,” jelas Irfan dalam keterangan tertulisnya, dikutip Sabtu, 20 Juli 2024.