Scroll untuk baca artikel
Infacaft 2025 Kerjasama dengan KabarBursa.com
Makro

RI Catat Ekspor Ikan USD2,71 Miliar, ini Emiten Perikanan

×

RI Catat Ekspor Ikan USD2,71 Miliar, ini Emiten Perikanan

Sebarkan artikel ini
ikan tuna
EKSPOR (Foto: Int)

KABARBURSA.COM – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyatakan, Indonesia merupakan net exporter produk perikanan. Ekspor hasil perikanan Indonesia hingga paruh pertama tahun ini mencapai USD2,71 miliar atau setara Rp44,24 triliun.

Staf Ahli Menteri KKP Bidang Ekologi dan Sumber Daya Laut Hendra Yusran Siry mengatakan, nilai ekspor hasil perikanan tersebut naik satu persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

“Ekspor hasil perikanan kita USD2,71 miliar atau naik 1,0 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Nilai impor perikanan Indonesia pada periode Januari sampai Juni 2024 hanya sebesar USD0,22 miliar atau Rp3,58 triliun,” katanya, Rabu, 24 Juli 2024.

Dengan demikian, porsi impor produk perikanan dibandingkan ekspor hanya 8,09 persen. Dengan demikian, neraca perdagangan produk perikanan Indonesia surplus USD2,49 miliar atau Rp40,67 triliun atau naik 6,2 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.

Menurut Hendra, kenaikan kinerja ekspor produk perikanan tersebut terjadi di tengah penggunaan anggaran KKP yang efisien. Hingga 22 Juli 2024, KKP baru menyerap anggaran Rp3,24 triliun atau 49,74 persen dari pagu Rp6,52 triliun.

“Turun dibanding tahun lalu yang mencapai Rp 6,39 triliun atau 98.15 persen dari total anggaran Rp6,45 triliun,” ujarnya.

Negara Tujuan Ekspor

Menurut laporan Statistik Indonesia dari Badan Pusat Statistik (BPS), volume ekspor ikan segar/dingin hasil tangkap nasional mencapai 48,11 ribu ton dengan nilai USD106,71 juta sepanjang 2023.

Negara-negara di kawasan Asia menjadi tujuan utama ekspor ikan segar Indonesia sepanjang tahun lalu.

Pada 2023 Indonesia paling banyak mengekspor ikan segar ke Malaysia, dengan volume 27,43 ribu ton atau 57 persen dari total ekspor nasional. Nilai ekspornya mencapai USD39,99 juta.

Negara tujuan ekspor ikan segar terbesar berikutnya adalah Singapura dengan volume 15,35 ribu ton (nilai USD36,15 juta), dan Jepang 1,67 ribu ton (nilai USD10,88 juta).

Selanjutnya, ada Taiwan dengan volume 1,41 ribu ton (nilai USD5,11 juta), Hong Kong 667,5 ton (nilai USD2,98 juta), serta China 539 ton (nilai USD2,99 juta).

Lalu, ekspor ikan segar RI juga ditujukan ke Amerika Serikat 396,6 ton (nilai USD4,05 juta), Arab Saudi 294,7 ton (nilai USD1,15 juta), Australia 189,2 ton (nilai USD2,13 juta), serta ke Uni Emirat Arab 8,4 ton (nilai USD50,6 ribu).

Selain 10 negara di atas, Indonesia juga mengekspor ikan segar ke negara-negara lainnya dengan volume gabungan 141,1 ton (nilai USD1,18 juta).

Emiten Perikanan

Dari banyaknya perusahaan perikanan yang ada di Indonesia, beberapa emiten telah tercatat dan diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI). Oleh karena itu, berikut ini  beberapa daftar emiten perikanan yang bisa dicermati. Berikut beberapa daftar emiten perikanan yang telah tercatat dan diperdagangkan.

1. DPUM

Yang pertama adalah PT Dua Putra Utama Makmur Tbk (DPUM). Perusahaan ini merupakan perusahaan perikanan terpadu, pengolahan hasil laut, dan perusahaan cold storage yang didirikan sejak 2012. Perusahaan ini terletak di Pati, Jawa Tengah.

Perseroan ini fokus pada kegiatan usaha perdagangan hasil perikanan meliputi semua jenis ikan laut, udang laut, udang tambak, cumi dan gurita. Untuk menunjang kegiatan usaha, DPUM bermitra dengan nelayan yang difasilitasi mesin pembeku dan ruang pendingin yang berfungsi untuk menjaga kualitas hasil tangkapan ikan.

2. ASHA

PT Cilacap Samudera Fishing Industry Tbk (ASHA) merupakan perusahaan perikanan yang didirikan pada 1999. Perusahaan ini fokus pada kegiatan usaha perikanan terpadu mulai dari penangkapan, pengolahan, penyimpanan dingin, pembekuan, perdagangan, hingga galangan kapal.

Perusahaan ini juga diketahui memiliki armada sendiri serta bekerja sama dengan nelayan lokal yang ada di seluruh Indonesia. Produk ikan segarnya didistribusikan ke lebih dari 300 pelanggan lokal dan lebih dari 40 klien internasional yang ada di Thailand, China, Filipina, Taiwan, Jepang, hingga UEA.

3. IKAN

PT Era Mandiri Cemerlang Tbk (IKAN) didirikan pada tahun 2000 dan telah menjadi produsen sekaligus pemasok produk makanan laut berkualitas tinggi di Indonesia. IKAN juga telah terlibat dalam berbagai bentuk penyediaan produk laut berkualitas baik di pasar lokal maupun pasar luar negeri.

4. DSFI

Dharma Samudera Fishing Industries Tbk (DFSI) juga menjadi salah satu perusahaan yang masuk dalam daftar emiten perikanan di BEI 2023. Perusahaan ini fokus pada kegiatan usaha perikanan mulai dari penangkapan, pengolahan, penjualan, hingga perdagangan produk perikanan. Perusahaan sudah beroperasi secara komersial sejak 1983 silam.

5. FISH

PT FKS Multi Agro Tbk (FISH) merupakan perusahaan yang fokus pada kegiatan usaha perikanan, manufaktur, dan perdagangan. Beberapa produk FISH antara lain produk perikanan (tepung ikan, minyak ikan dan ikan beku), produk makanan dari biji-bijian (bungkil kedelai, tepung nabati dan tepung kacang tanah), produk makanan protein hewani (daging & tepung tulang), dan lain sebagainya. FISH memiliki fasilitas produksi di di wilayah Banyuwangi, Jawa Timur.

6. CRAB

PT Toba Surimi Industries Tbk (CRAB) merupakan emiten perikanan yang didirikan pada 1997, di Deli Serdang, Sumatera Utara. Perusahaan ini fokus pada kegiatan usaha di bidang industri pengolahan hasil laut seperti pasteurisasi, produk beku, produk kaleng, hingga produk campuran makanan laut beku. Perusahaan ini mengolah ikan, kepiting, cumi, dan kerang. Produk-produk CRAB telah dipasarkan hingga ke wilayah Amerika Serikat, Uni Eropa, Kanada, Australia, dan Inggris.

7. JPFA

Daftar emiten perikanan di BEI 2023 berikutnya adalah Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA). Emiten ini fokus pada bisnis makanan agri mulai dari budidaya perikanan, pembuatan pakan ternak, peternakan ayam, hingga pengolahan unggas. Secara komersial, perusahaan ini telah memulai kegiatan usahanya sejak Januari 1971. (*)