Scroll untuk baca artikel

Pemkot Semarang Berdayakan Padi Biosalin

×

Pemkot Semarang Berdayakan Padi Biosalin

Sebarkan artikel ini
MGL9406 11zon
Petani menanam padi. (Foto: Kabar Bursa/Abbas Sandji)

KABARBURSA.COM – Dalam upaya menjaga ketahanan pangan, Pemprov Jawa Tengah memberdayakan padi varietas Biosalin.

Setelah selama 21 hari benih padi varietas Biosalin ditanam di sawah payau atau lahan terdampak rob air laut di Kelurahan Mangunharjo, Kecamatan Tugu, Kota Semarang, hasilnya telah terlihat. Kini padi Biosalin siap dipindah tanam.

“Alhamdulillah padi Biosalin hasil riset BRIN (Badan Riset Inovasi Nasional). Padi yang ditanam berkat kerja sama Pemkot Semarang dengan BRIN di sawah payau pada 21 hari lalu di Tugu sudah sudah siap pindah tanam,” ucap Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pertanian Kota Semarang, Hernowo Budi Luhur, Jumat, 2 Agustus 2024.

Hernowo berharap dengan berhasilnya penanaman padi varietas Biosalin di lahan tidur akibat terdampak rob ini bisa membantu meningkatkan ketahanan pangan.

“Semoga bisa membantu meningkatkan ketahanan pangan di Kota Semarang,” ujarnya.

Kata dia lagi, Kota Semarang menjadi pilot project BRIN yang ada di Jawa Tengah. Dirinya memastikan akan ada perlakuan khusus dalam penanaman padi Biosalin ini, lantaran benih padi yang ditanam ini merupakan hasil riset BRIN dan pemupukannya juga menggunakan formula khusus.

“Sejak awal didatangkan oleh ahli dari Kementerian Pertanian (Kementan) dan peneliti yang membuat pupuknya,” ujar Hernowo.

Dia menyebut, padi Biosalin yang ditebar tersebut memiliki dua jenis, yakni Biosalin 1 dan 2. “Bibit yang ditebar sebanyak 5 kilogram jenis Biosalin 1 dan 5 kilogram lagi untuk Biosalin 2,” tuturnya.

Menurut Hernowo, untuk 5 kilogram benih tersebut bisa ditanam di sawah payau seluas 2.500 meter persegi atau seperempat hektar.

“Jadi di sana ada demplot 0,5 hektar atau seluas 5000 meter persegi. Dua-duanya akan ditanam di sana,” ucap Hernowo yang juga menjabat sebagai Asisten Ekonomi, Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat ini.

Dia menjelaskan, perlu waktu tanam kurang lebih 100 hari agar padi Biosalin ini bisa dipanen. “Pilot project-nya disana. Makanya hasil panen kali ini akan dijadikan benih supaya bisa dikembangkan di wilayah lain,” paparnya.

“Apa yang kami lakukan, adalah memang untuk mendorong kedaulatan pangan,” sambung Hernowo.

Terlebih, lanjut dia, Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih (BPSB) akan mensertifikat benih hasil padi Biosalin di Kecamatan Tugu tersebut.