Scroll untuk baca artikel

Nilai Ekspor Jateng Naik 1,03 Persen pada Juni 2024

×

Nilai Ekspor Jateng Naik 1,03 Persen pada Juni 2024

Sebarkan artikel ini
kegiatan ekspor impor indonesia
Ilustrasi kegiatan ekspor (Foto: Int)

KABARBURSA.COM – Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Tengah (Jateng) mencatat nilai ekspor pada Juni 2024 mencapai USD896,50 juta, atau tumbuh 1,03 persen secara tahun ke tahun (year on year/yony) dibanding Juni 2023. Hal itu merupakan pertumbuhan yang positif.

“Kalau kita lihat secara tahun ke tahun, nilai ekspor bulan Juni 2024 jika dibanding dengan Juni 2023, Alhamdulillah ada kenaikan. Meskipun kenaikannya tipis, sebesar 1,03 persen,” kata Kepala BPS Provinsi Jateng, Endang Tri Wahyuningsih.

Kenaikan nilai ekspor sebesar 1,03 persen itu dinilainya karena naiknya ekspor nonmigas mencapai USD851,74 juta pada Juni 2024. Sedangkan pada Juni 2023 untuk ekspor nonmigas nilainya USD833,41 juta. Adapun menurut sektornya, ekspor Jateng didominasi produk industri, yaitu pakaian dan aksesorisnya atau bukan rajutan.

Pihaknya melihat pangsa ekpor nonmigas Jateng, yakni Amerika Serikat (AS) untuk pakaian dan aksesoris bukan pakaian, lalu Jepang untuk mesin dan perlengkapan elektrik.

Sedangkan impor Jawa Tengah, tuturnya, pada Juni 2024 mengalami pertumbuhan positif secara per bulan dibanding Mei 2024 yakni 2,81 persen mencapai USD1.344,29 juta dan neraca perdagangan Jawa Tengah defisit USD474,79 juta.

Ia menuturkan, inflasi pada Juli 2024 terhadap Juni 2024, Jateng mengalami deflasi 0,13 persen.

“Dengan Indek Harga Konsumen (IHK) Juli tahun 2024 sebesar 106,00. Kalau kita lihat, inflasi tahun ke tahun atau yoy, kita berada di 1,86 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 106,00,” tuturnya.

Dia mengungkapkan, pada Juli lalu, inflasi tertinggi terjadi di Kota Tegal sebesar 2,16 persen, dengan IHK sebesar 106,46. Sementara, inflasi terendah terjadi di Purwokerto sebesar 1,64 persen, dengan IHK sebesar 105,17. Deflasi month to month (m-to-m) 0,13 persen pada Juli 2024, merupakan deflasi kali keempat selama 2024.

Endang Tri pertegas pentingnya perkembangan ekonomi yang stabil di Jawa Tengah. Dia menyatakan keyakinannya bahwa dengan kondisi ekonomi yang baik, masyarakat akan mendapatkan lebih banyak kesempatan untuk berkembang dan menciptakan kehidupan yang lebih baik.

Selain itu, dia menekankan pentingnya investasi dalam infrastruktur, pendidikan, dan inovasi untuk memastikan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

“Mudah-mudahan pertumbuhan ekonomi di Jawa Tengah tetap berkembang dengan baik,” ujarnya.

Adapun berdasarkan kelompok pengeluaran per bulan yaitu makanan, minuman, dan tembakau, memberikan andil deflasi cukup besar, yaitu 0,23 persen. Terutama, disebabkan turunnya harga bawang merah, cabai merah, dan tomat.

Tidak hanya itu, pendidikan juga memberikan andil sebesar 0,03 persen. Dia menilai, hal itu menunjukkan geliat ekonomi Jawa Tengah masih cukup bagus. Hal itu terlihat dari kelompok pendidikan yang memberikan andil inflasi 0,03 persen, karena biaya pendidikan pada tahun ajaran baru 2023/2024.

Lima komoditas dengan andil deflasi dan inflasi per bulan terbesar di Jawa Tengah pada Juli 2024 adalah bawang merah, cabai merah, tomat, telur ayam ras, dan bawang putih.

“Kelima komoditas tersebut menjadi andalan bagi warga Jawa Tengah,” jelas Endang.

Ditambahkan Endang, Nilai Tukar Petani (NTP) Jawa Tengah pada Juli 2024 sebesar 113,45, atau naik 0,38 persen dibanding NTP bulan sebelumnya sebesar 113,02.

Menurutnya, kenaikan NTP disebabkan penurunan Indeks Harga yang Diterima petani (It) sebesar 0,09 persen, lebih lambat dibanding penurunan Indeks Harga yang Dibayar petani (Ib) sebesar 0,47 persen.

Sedangkan subsektor yang mengalami kenaikan NTP adalah subsektor tanaman pangan sebesar 2,23 persen, tanaman perkebunan rakyat sebesar 1,43 persen dan perikanan sebesar 0,70 persen.

Selanjutnya, subsektor yang mengalami penurunan NTP adalah subsektor hortikultura sebesar 4,69 persen dan peternakan sebesar 1,36 persen.

Ia menuturkan, harga Gabah Kering Panen (GKP) di Jawa Tengah pada Juli 2024 secara per bulan naik 6,26 persen. Kemudian harga GKP secara per bulan naik 18,45 persen. Sementara itu, harga Gabah Kering Giling (GKG) di Jateng pada Juli 2024, naik 2,40 persen secara per bulan. Sedangkan secara year on year (yoy) naik 12,42 persen.

Adapun untuk Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel bintang di Jawa Tengah pada Juni 2024 tercatat sebesar 49,44 persen, atau mengalami kenaikan sebesar 0,38 poin dibanding TPK bulan Mei 2024, yang tercatat sebesar 49,06 persen.

“Beberapa event di kabupaten/ kota di Jateng turut mewarnai untuk TPK kita, antara lain adalah kejuaraan sepak bola tingkat ASEAN pada Piala AFF U-16 di Surakarta, ada Harganas (Hari Keluarga Nasional) di Semarang,” paparnya lebih lanjut.

Sedangkan, untuk Rata-rata Lama Menginap (RLM) tamu hotel bintang pada Juni 2024 tercatat sebesar 1,32 malam, mengalami penurunan 0,02 poin dibanding bulan Mei 2024 yang tercatat sebesar 1,34 malam. (*)