Scroll untuk baca artikel
Makro

Diuji Coba Hari ini, Apa Saja Keunggulan Kereta Otonom IKN?

×

Diuji Coba Hari ini, Apa Saja Keunggulan Kereta Otonom IKN?

Sebarkan artikel ini
kereta otonom
KERETA OTONOM - Penampakan kereta otonom yang hari ini diuji coba di IKN.

KABARBURSA.COM – Hari ini menandai awal uji coba Autonomous Rail Rapid (ART) atau kereta otonom tanpa rel di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengungkapkan harapannya agar ART dapat menjadi ikon transportasi di IKN.

Uji coba ART akan berlangsung dari Agustus hingga Desember 2024 sebagai bagian dari kerjasama dengan China Railway Rolling Stock Corporation (CRRC). Selama periode ini, Indonesia akan mendapatkan free trial dari CRRC, sebelum beralih ke skema “buy the service” di masa depan.

Menurut Menteri Perhubungan, ART akan diuji coba di area Sumbu Kebangsaan Barat IKN dengan trase sepanjang 4 hingga 5 kilometer. Pada Juli lalu, satu trainset yang terdiri dari tiga kereta telah tiba di IKN. Meskipun feasibility study (FS) dan proof of concept (POC) masih dalam proses, uji coba tetap dilaksanakan sesuai rencana.

Deputi Bidang Transformasi Hijau dan Digital Otorita IKN, Mohammed Ali Berawi, mengungkapkan bahwa selain ART, setidaknya ada tiga jenis kendaraan cerdas yang akan diuji coba sebelum seremoni HUT RI ke-79. Kendaraan tersebut meliputi kendaraan otonom, autonomous rail transit, dan advanced air mobility.

Langkah ini menunjukkan komitmen Indonesia dalam mengadopsi teknologi transportasi cerdas dan berkelanjutan. Dengan ART, IKN Nusantara diharapkan tidak hanya menjadi pusat pemerintahan baru tetapi juga menjadi contoh inovasi transportasi masa depan yang ramah lingkungan.

Lalu, apa saja keunggulan ART?

ART memiliki keunggulan utama karena tidak menggunakan rel konvensional melainkan mengidentifikasi marka jalan. Teknologi ini memungkinkan ART untuk beroperasi tanpa memerlukan rel fisik, melainkan menggunakan magnet dan sensor untuk navigasi.

Autonomous Rail Rapid (ART) di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara menonjolkan desain eksterior yang menarik dengan dominasi warna putih yang dihiasi ornamen livery cokelat muda. Desain ini diadaptasi dari Pohon Hayat, logo IKN, serta menampilkan sepasang persona yang mengenakan baju adat tradisional Dayak.

Rolling stock yang dipesan oleh Kementerian Perhubungan dengan dominasi warna biru masih dalam perjalanan di perairan Filipina. Deputi Bidang Transformasi Hijau dan Digital Otorita IKN, Mohammed Ali Berawi, menyatakan bahwa sarana ART buatan CRRC Zhuzhou & Norinco akan dimobilisasi menuju IKN pada 30 Juli 2024 dan tiba di lokasi pada hari yang sama.

Interior dan Spesifikasi Teknik

Desain Interior cukup luas dan modern, dinamis, dan elegan. Ceilingnya cukup tinggi, memungkinkan akomodasi penumpang dengan tinggi badan lebih dari 1,8 meter. Pada spesifikasi teknik, ART memiliki dimensi dengan panjang 30,2 meter dan lebar 2,65 meter. ART mampu menampung maksimal 302 penumpang dengan bobot penuh 54 ton.

Kecepatan maksimalnya adalah 80 kilometer per jam dengan gradient maximum sebesar 10 persen. Untuk minimum turning radius sepanjang 15 meter, berkapasitas baterai 294 kW. Sedangkan kebutuhan daya listriknya mencapai AC380V, 50 Hz.

ART menggunakan teknologi lidar (deteksi dan jangkauan cahaya) untuk navigasi dan dapat beroperasi secara mandiri tanpa memerlukan sensor pemandu tambahan.

Tanpa Dana APBN

Untuk diketahui, PoC ini dilakukan berdasarkan nota kesepahaman atau MoU yang ditandatangani OIKN dan CRRC Zhuzhou & Norinco. Tujuan dari MoU ini adalah untuk mengevaluasi keandalan dan pemanfaatan teknologi terbaru perkeretaapian trem otonom selama dua bulan, mulai Agustus hingga Oktober 2024.

“Ini menandai fase intensif dalam penerapan dan evaluasi teknologi ini,” cetus Ale.

Satu hal penting yang harus digarisbawahi adalah bahwa pembuktian konsep ART ini, mulai dari pengadaan dan pengiriman rolling stock hingga tiba di IKN, tidak menggunakan uang negara atau APBN sepeser pun.

“Selama ini, pembiayaan terkait berbagai kegiatan PoC yang dilakukan di IKN maupun daerah mitra merupakan kontribusi yang diberikan oleh para penyedia teknologi,” pungkas Ale.

Ale menegaskan, keberhasilan mendatangkan kereta otonom ini merupakan hasil kolaborasi lintas kementerian/lembaga (K/L) yang terus dilakukan untuk memastikan PoC dapat berjalan dengan lancar dan baik. OIKN bersama Kementerian Perhubungan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Kementerian Keuangan, Ditjen Bea Cukai, Kementerian Kominfo, dan Polri telah melakukan rapat rutin untuk memastikan dan mengevaluasi kelayakan teknis dan operasional serta dukungan fasilitas infrastruktur trem otonom yang diperlukan.

IKN sebagai global city for all merupakan testbed inovasi, di mana pengembangan dan pemanfaatan teknologi terbaru akan dilakukan bersama-sama dengan berbagai pihak.

Uji coba ART merupakan bagian dari upaya Indonesia untuk memperkenalkan transportasi cerdas di IKN Nusantara. Dengan teknologi canggih dan kerjasama internasional, ART diharapkan menjadi simbol kemajuan dan keberlanjutan dalam sektor transportasi di IKN. Langkah ini juga mencerminkan visi pemerintah untuk menciptakan kota yang modern dan efisien, dengan solusi transportasi yang inovatif dan ramah lingkungan.(*)