KABARBURSA.COM – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir dengan kuat di zona hijau pada penutupan sesi perdagangan Jumat, 30 Agustus 2024. IHSG menguat 43 poin atau 0,57 persen ke level 7.670, menandakan optimisme di pasar. Volume perdagangan tercatat mencapai 232,69 juta lot saham dengan total nilai transaksi mencapai Rp26,39 triliun.
Sektor infrastruktur menjadi bintang pada perdagangan hari ini, mencatat kenaikan tertinggi sebesar 1,22 persen, sementara sektor energi terpuruk di posisi terlemah dengan penurunan 0,54 persen. Saham-saham yang mencatatkan kenaikan tertinggi di LQ45 adalah GGRM, INCO, dan ESSA, sementara INKP, KLBF, dan MAPI harus puas berada di daftar top losers.
Pasar Saham Asia
Pasar saham Asia ikut merasakan angin segar pada akhir pekan ini, menutup Agustus dengan catatan positif. Pelaku pasar menyambut baik kemungkinan kuat bahwa Federal Reserve akan memangkas suku bunga bulan depan. Data ekonomi terbaru, termasuk indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) inti AS—indikator inflasi yang diandalkan The Fed—serta pembacaan inflasi zona euro yang dirilis Jumat ini, menjadi sorotan utama.
Pertumbuhan ekonomi AS yang solid dan ketahanannya berhasil mengalahkan kekecewaan investor terhadap hasil kinerja Nvidia yang kurang memuaskan, yang sebelumnya sempat menjatuhkan saham teknologi global.
“Data ekonomi AS yang dirilis semalam semakin meredakan kekhawatiran resesi,” kata Alvin Tan, kepala strategi valas Asia di RBC Capital Markets.
Bulan ini memang penuh dengan gejolak di pasar keuangan, dipicu oleh data ekonomi AS yang lebih lemah dari perkiraan di awal bulan. Kekhawatiran akan resesi memaksa investor untuk mengalihkan asetnya ke tempat yang lebih aman, memperburuk volatilitas di pasar.
Kondisi ini semakin diperparah oleh keputusan tak terduga dari Bank of Japan (BOJ) untuk menaikkan suku bunga, yang memicu aksi jual besar-besaran di pasar saham global pada 5 Agustus, mengingatkan banyak orang pada “Black Monday” Oktober 1987.
Namun, data ekonomi AS yang dirilis baru-baru ini membantu meredakan ketegangan. Klaim pengangguran awal di AS turun menjadi 231.000, sedikit lebih tinggi dari yang diperkirakan, sementara pertumbuhan produk domestik bruto kuartal kedua direvisi naik menjadi 3 persen dari 2,8 persen.
Di Jepang, inflasi di Tokyo naik menjadi 2,6 persen dari 2,2 persen pada Juni, mencapai titik tertinggi sejak Maret. Angka inflasi yang lebih kuat ini memberi Bank of Japan lebih banyak ruang untuk memperketat kebijakan moneternya, meskipun tingkat pengangguran di Jepang naik menjadi 2,7 persen, sedikit di atas perkiraan.
Pasar saham Asia pun merespons dengan positif, menyambut optimisme bahwa ekonomi global dapat bertahan dari gejolak ini dengan kuat.
Penjualan eceran di negara tersebut mengalami kenaikan sebesar 2,6 persen secara tahunan, namun angka ini sedikit lebih rendah dibandingkan ekspektasi pertumbuhan 2,9 persen yang diprediksi oleh Reuters dan juga revisi kenaikan 3,8 persen yang terjadi pada Juni. Meski begitu,
beberapa indeks pasar saham utama di Asia menunjukkan performa positif.
Indeks Pasar Saham Asia:
- Nikkei225 (Jepang) naik 0,74 persen ke 38.647
- Topix (Jepang) naik 0,73 persen ke 2.712
- Shanghai Composite (China) naik 0,68 persen ke 2.842
- Shenzhen Component (China) melonjak 2,38 persen ke 8.348
- CSI300 (China) naik 1,33 persen ke 3.321
- Hang Seng (Hong Kong) naik 1,14 persen ke 17.989
- Kospi (Korea Selatan) naik 0,45 persen ke 2.674
- Taiex (Taiwan) naik 0,30 persen ke 22.268
- S&P/ASX200 (Australia) naik 0,58 persen ke 8.091
Kurs Mata Uang:
- USD-JPY berada di 144,98 (turun 0,01 persen)
- USD-SGD berada di 1,30 (turun 0,09 persen)
- AUD-USD berada di 0,68 (naik 0,21 persen)
- USD-CNY berada di 7,08 (turun 0,11 persen)
- USD-MYR berada di 4,31 (naik 0,11 persen)
- USD-THB berada di 33,92 (turun 0,06 persen)
- USD-IDR berada di 15.455 (naik 0,20 persen)
Bursa Saham Eropa
Pasar saham Eropa juga menguat pada Jumat, 30 Agustus 2024, yang merupakan hari perdagangan terakhir Agustus 2024. Investor memperhatikan data inflasi utama dari kawasan Eropa dan Amerika Serikat.
- Indeks acuan Eropa, Stoxx 600, naik 0,27 persen pada pagi hari waktu London. Mayoritas bursa regional dan sektor utama diperdagangkan di zona hijau. Saham teknologi turun 0,62 persen, sementara saham pertambangan naik 0,89 persen.
- Indeks DAX (Jerman) naik 0,05 persen ke posisi 18.922
- Indeks FTSE 100 (Inggris) naik 0,33 persen pada level 8.407
- Indeks CAC 40 (Prancis) naik 0,42 persen ke 7.673
Secara keseluruhan, bursa saham global menunjukkan tren positif, meskipun ada beberapa perbedaan kinerja di antara sektor-sektor utama. Sentimen pasar didorong oleh data ekonomi yang stabil serta harapan akan kebijakan suku bunga yang lebih longgar dari bank sentral.
Minyak Dunia
Harga minyak naik pada sore ini, didorong oleh kekhawatiran terkait pasokan di Libya dan Irak. Namun, peningkatan ini dibatasi oleh tanda-tanda melemahnya permintaan, terutama di China.
Minyak mentah Brent untuk pengiriman Oktober naik sebesar 39 sen, menjadi USD80,33 per barel. Sementara itu, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS naik 30 sen, mencapai USD76,21 per barel.
Kedua harga acuan minyak tersebut mengalami kenaikan lebih dari USD1 pada Kamis, 29 Agustus 2024, dengan Brent dan WTI masing-masing naik 1,6 persen dan 1,8 persen sepanjang minggu ini, mencerminkan kekhawatiran pasar terhadap gangguan pasokan minyak global.(*)