KABARBURSA.COM – Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mencatatkan realisasi anggaran Kemendag per 31 Agustus 2024 sebesar Rp1,12 triliun atau 57,34 persen dari total pagu tahun 2024 yang sebesar Rp1,96 triliun. Capaian realisasi anggaran ini lebih tinggi dari rata-rata realisasi nasional untuk belanja pemerintah pusat yang mencapai sebesar 40,40 persen.
Adapun sebelumnya, Komisi VI DPR RI menyetujui Pagu Anggaran Kementerian Perdagangan Tahun 2025 sebesar Rp1,65 triliun, anggaran tahun 2025 turun sebesar Rp313,99 miliar atau 15,96 persen dibandingkan dengan anggaran Tahun 2024, yaitu sebesar Rp1,97 triliun. Penggunaan anggaran Tahun 2025 ini akan difokuskan pada empat arah
kebijakan Kemendag, yaitu pengembangan ekspor; pembinaan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM); perdagangan antarwilayah; serta pengamanan perdagangan.
“Dengan anggaran yang rata-rata turun, kita perlu kreatif agar ekspor kita terus positif, juga untuk pengembangan sektor UMKM. Kita kendalikan impor dan stabilisasikan harga,” ungkap Zulhas. Seperti dalam keterangannya di Jakarta, Kamis 5 September 2024.
Persetujuan Komisi VI DPR RI disampaikan dalam Rapat Kerja (Raker) yang berlangsung di Jakarta. Raker tersebut membahas Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian/Lembaga (RKAKL) Kemendag untuk Tahun 2025 serta evaluasi realisasi anggaran Kemendag untuk triwulan II 2024.
Besaran pagu anggaran Kemendag Tahun 2025 mengacu pada Surat Bersama Menteri Keuangan dan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Nomor S-612/MK.02/2024 dan Nomor B.480/D.8/PP.04.03/07/2024 mengenai Pagu Anggaran Belanja Kementerian/Lembaga dan Dana Alokasi Khusus Tahun Anggaran 2025, serta Penyelesaian Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian/Lembaga Tahun Anggaran 2025.
Zulhas memaparkan data realisasi anggaran untuk setiap program hingga akhir Agustus 2024. Salah satunya adalah Program Dukungan Manajemen yang telah direalisasikan sebesar Rp 871 miliar, yang merupakan 57,3 persen dari total pagu sebesar Rp 1,3 triliun.
“Anggaran kita total Rp 1.967.312.625.000, Realisasi Rp 1.128.092.241.408, atau 57,3 persen,” Kata Zulhas.
Selain itu, Mendag Zulkifli Hasan mengapresiasi persetujuan Komisi VI DPR RI terhadap usulan Kemendag yang meminta penambahan anggaran sebesar Rp500 miliar untuk Tahun 2025.
Usulan ini telah disampaikan kepada Presiden Republik Indonesia melalui Surat Nomor PR.02.00/381/M-DAG/SD/06/2024 mengenai Permohonan Tambahan Anggaran Tahun 2025 pada 28 Juni 2024.
Pengajuan penambahan anggaran ini akan dialokasikan untuk program penguatan perwakilan perdagangan, pemasaran produk Indonesia, market intelligence, promosi peningkatan ekspor, integrasi informasi ekspor, dan penguatan kebijakan peningkatan ekspor.
Pada Raker tersebut, Mendag Zulkifli Hasan juga menyampaikan empat arah kebijakan sebagai fokus pencapaian target pembangunan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025—2045 dan dalam rancangan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025—2029.
“Target dimaksud, yaitu peningkatan pangsa ekspor barang Indonesia di dunia dari 1,20 persen pada 2022 menjadi lebih dari 1,43 persen pada 2029. Kemudian, peningkatan perdagangan antarwilayah sebesar tiga kali lipat dari Rp1,13 triliun pada 2021 menjadi Rp3,01 triliun pada 2029,” ungkapnya.
Komisi VI DPR RI mendorong Kemendag untuk meningkatkan realisasi anggaran tahun 2024 agar target-target yang telah ditetapkan dapat tercapai. Mendag Zulkifli Hasan didampingi oleh Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga serta sejumlah pejabat Eselon I Kemendag dalam rapat kerja kali ini.
Anggaran Kemendag Terus Merosot
Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan (Zulhas), merasa heran anggaran tempat kerjanya selalu mengalami penurunan dalam beberapa tahun terakhir. Penurunan terjadi sejak tahun 2021 hingga 2025.
Dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VI DPR RI pada Kamis, 13 Juni 2024, Zulhas menyampaikan, anggaran Kementerian Perdagangan (Kemendag) sebesar Rp1,6 triliun pada 2025. Ia kemudian merinci penurunan tersebut dari tahun ke tahun.
Pada 2021, kata Zulhas, Kemendag memiliki anggaran mencapai hampir Rp3,2 triliun, sedangkan pada 2022, anggaran tersebut berkurang menjadi sebesar Rp2,1 triliun. Namun anggaran kembali naik Rp3 triliun pada 2023 menjadi sebesar Rp2,4 triliun.
“Pada 2024, (anggaran Kemendag) turun lagi menjadi Rp1,9 triliun. Jadi kalau dibandingkan dengan Rp1,9 (triliun), turun hampir 16 persen dari yang tahun kemarin,” kata dia.
Lebih lanjut Zulhas menyampaikan, anggaran pada tahun 2025 bakal dipakai Kemendag untuk kebutuhan operasional dan nonoperasional. Rinciannya, alokasi anggaran operasional mencapai Rp1,1 triliun yang di antaranya untuk belanja pegawai sebesar Rp675 miliar dan belanja barang Rp458 miliar. “Sementara belanja non operasional Rp525 miliar,” tambah Zulhas.
Secara rinci, Kemendag memiliki 11 agenda utama pada tahun 2025. Pertama, mereka mengalokasikan dana sebesar Rp2,59 miliar untuk memajukan e-commerce. “Anggaran untuk pengembangan e-commerce terasa kecil dengan hanya Rp2 miliar, kalah dengan anggaran Bupati,” ungkapnya.
Kedua, mereka menyediakan dana sebesar Rp58,49 miliar untuk memfasilitasi pelaku usaha di pusat ekspor. Ketiga, mereka mengalokasikan dana sebesar Rp23,11 miliar untuk mendukung pelaku usaha domestik.(*)