Scroll untuk baca artikel
Makro

Prediksi JP Morgan soal Ekonomi RI di Era Pemerintahan Prabowo

×

Prediksi JP Morgan soal Ekonomi RI di Era Pemerintahan Prabowo

Sebarkan artikel ini
MGL1386 11zon
PERTUMBUHAN EKONOMI - Perusahaan jasa keuangan Amerika Serikat (AS), JP Morgan memproyekskan pertumbuhan ekonomi Indonesia di masa pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka minimal 5 persen. (Foto: Kabar Bursa/Abbas Sandji)

KABARBURSA.COM – Perusahaan jasa keuangan Amerika Serikat (AS), JP Morgan memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia dapat menyentuh minimal 5 persen pada pemerintahan presiden terpilih Prabowo Subianto.

Proyeksi ini lebih tinggi jika dibandingkan perkiraan sebelumnya yang berada di level 4,8 persen.

Head of Research and Strategy JP Morgan Indonesia Henry Wibowo mengatakan, ekonomi Indonesia dinilai lebih resilien (beradaptasi) dibandingkan ekspektasi pasar di awal tahun 2024.

“Kami forecast GDP growth tahun ini di level 5 persen,” kata Henry beberapa hari lalu.

Lanjut Henry, dalam RAPBN 2025, pemerintah Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi dapat mencapai 5,2 persen.

Henry menjelaskan, proyeksi tersebut naik dibandingkan target pertumbuhan ekonomi pada 2024 yang sebesar 5,1 persen.

“Target pemerintah yang paling penting dilihat dulu yaitu naik atau turun. Kalau naik lebih optimis, kalau turun berarti ekonominya lebih cautious (waspada),” jelas dia.

Berdasarkan itu, dia optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia minimal 5 persen pada tahun ini, dan tahun depan masih bisa tercapai.

Namun untuk dapat mewujudkan target tersebut, Indonesia jangan hanya mengandalkan belanja pemerintah. Di samping itu, Indonesia perlu menggenjot investasi dan ekspor.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebutkan, pertumbuhan ekonomi ditargetkan sebesar 5,2 persen secara tahunan (year on year/yoy) dalam asumsi dasar ekonomi makro RAPBN 2025.

Angka yang dipasang itu berada di kisaran rentang bawah yang telah ditetapkan dalam Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM-PPKF) 2025 yakni kisaran 5-5,5 persen.

“Karena kondisi ekonomi global yang masih relatif stagnan, pertumbuhan ekonomi kita akan lebih bertumpu pada permintaan domestik,” kata Jokowi dalam pidato penyampaian keterangan pemerintah atas rancangan Undang-Undang APBN 2025, di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat, 16 Agustus 2024.