Scroll untuk baca artikel
Makro

Partai Buruh: Calon Menaker Tak Paham Keburuhan

×

Partai Buruh: Calon Menaker Tak Paham Keburuhan

Sebarkan artikel ini
DSC02575 11zon
Ketua Partai Buruh Indonesia, Said Iqbal memberikan keterangan Pers sebelum acara di mulai di Istoran Senyan, Rabu (18/9/2024). Presiden Terpilih Jendral Prabowo Subianto di jadwalkan hadir dalam memperingati 3 Tahun Kebangkitan Klas Buruh, namun tidak jadi hadir. foto: Kabar Bursa/abbas sandji

KABARBURSA.COM – Ketua Umum Partai Buruh, Said Iqbal, turut mengomentari susunan zaken kabinet Presiden terpilih Prabowo Subianto. Menurutnya, susunan anggota yang beredar lebih menyerupai kabinet balas budi lantaran banyak tokoh yang dianggap kurang mempuni menjabat sebagai menteri.

Kementerian Ketenagakerjaan misalnya, kata Said, bukan diisi oleh tokoh yang berkompeten. Berdasarkan info yang diterimanya, calon Menteri Ketenagakerjaan dijabat oleh seorang ahli kesehatan dan keselamatan kerja (K3) sekaligus guru besar Institute Teknologi Bandung (ITB). Sementara calon Wakil Menteri Ketenagakerjaan, kata dia, diambil dari unsur relawan.

“Menteri yang berperan ini, kalau dikasih sama orang ITB, cuma ahli K3, kan tenaga kerja bukan K3 saja, apalagi hanya relawan, berat. Rasanya berat,” kata Said dalam konferensi persnya yang diikuti secara virtual, Jumat, 18 Oktober 2024.

Said menyayangkan susunan kabinet Prabowo. Pasalnya, banyaknya tokoh yang diamanahkan sebagai calon menteri, wakil menteri, dan kepala badan, tidak meliputi unsur kaum buruh.

“Tidak ada satu orang pun buruh, kata teman-teman buruh yang masuk informasi ke saya, yang masuk ke jajaran (kabinet). Jadi ini bukan Zaken Kabinet, lebih Kabinet Balas Budi, mungkin ya,” jelasnya.

“Artis dipilih, pelawak dipilih, badut-badut dipilih, juru agama dipilih, akademisi dipilih, politisi dipilih, pengusaha paling banyak, pengusaha dipilih. Tidak ada satu orang pun dari buruh,” tambahnya.

Said menyebut ada kekhawatiran yang muncul di kelas pekerja, petani, dan para nelayan, usai munculnya susunan kabinet pemerintahan mendatang. Pasalnya, dia menilai tidak ada sosok yang merepresentasikan kelas pekerja.

Menurutnya, sosok menteri keekonomian yang dipilih Prabowo hanya memahami prinsip ekonomi neo-liberal hingga liberalisasi hukum perburuhan melalui regulasi Omnibus Law dan Undang-undang (UU) Cipta Kerja.

“Jadi ada ketakutan bukan hanya kekhawatiran, buruh, petani, nelayan takut. Persoalan guru yang gak pernah diangkat-angkat, biaya pendidikan tinggi. Itu semua neoliberal,” jelasnya.

Said bahkan meyakini Kementerian Ketenagakerjaan akan diisi sosok yang tidak memahami tentang perburuhan. Dia meyakini, ketidakpahaman Menteri dan Wakli Menteri Ketenagakerjaan akan terlihat dari ketetapan upah minimum provinsi (UMP) tahun 2025.

“Kalau secara politik, menteri, Menaker Dan Wamenaker sebagai menteri teknis (menimbulkan) kekhawatiran dan ketakutan mereka nggak akan berpihak pada buruh tentang upahnya, kita lihat nanti upahnya. Mereka nggak akan berkomentar apa-apa. Pasti akan bilang oh ini kan kebijakan yang sudah ada,” ungkapnya.

Usulkan Akademisi Jadi Menaker

Pelaksana Harian Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Ahmad Heryawan alias Aher, sebelumnya mengusulkan nama seorang akademisi, Prof Yassirlie, kepada Presiden terpilih Prabowo Subianto, untuk menempati kebutuhan menteri di kabinet pemerintahan periode 2024-2029.

Prabowo sebelumnya telah memanggil para calon menteri untuk mengisi kabinet kerjanya ke kediamannya, Jalan Kertanegara, Jakarta, pada Senin, 14 Oktober 2024 lalu. Adapun pada pemanggilan kemarin, sebanyak 49 tokoh hilir-mudik bertemu dengan Prabowo.

Aher mengklaim PKS mengusung kalangan akademisi dan profesional, yakni Yassirlie. Berdasarkan laman itb.ac.id, Prof Yassierli adalah Guru Besar Fakultas Teknologi Industri. Menurutnya, PKS hanya mengusulkan satu nama. Dari 49 tokoh yang dipanggil, terpantau kealpaan unsur politik yang diusulkan PKS sebagai menteri di kabinet Prabowo.

“PKS mengusung dari kalangan akademisi dan profesional. Pak Prof. Dr. Yassirlie,” kata Aher kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 15 Oktober 2024.

Aher menuturkan, PKS telah melakukan serangkaian musyawarah sebelum akhirnya mengusulkan nama Yassirlie sebagai salah satu calon menteri di kabinet Prabowo. “Tentu pertimbangannya pimpinan sudah, kami musyawarah. Mempertimbangkan beliau kita usung sebagai profesional sebagai akademisi mewakili PKS,” jelasnya.

Kendati begitu, Aher tidak tahu pasti kementerian apa yang akan diamanatkan Prabowo untuk Yassirlie. Meski begitu, dia mengaku, mendapat bocoran sosok yang diusulkan PKS akan mengisi kursi Menteri Ketenagakerjaan. “Saya belum tahu persis, tapi kabar-kabarnya di Naker (Kemenaker),” ungkapnya.

Dari Relawan Jadi Wamenaker

Eks Relawan Jokowi Mania, Immanuel Ebenezer alias Noel, sebelumnya memenuhi panggilan Presiden terpilih Prabowo Subianto di Jalan Kertanegara IV, Jakarta, Selasa, 15 Oktober 2024, lalu. Adapun pada hari itu, Prabowo diagendakan memanggil para calon wakil menteri dan calon kepala badan di kabinetnya kelak.

Usai pertemuan, Noel mengaku diberi tugas khusus di bidang Ketenagakerjaan. Dia juga mengaku, diminta untuk mengisi kursi Wakil Menteri Ketenagakerjaan. “Jadi hari ini yang dipanggil kan sebagian besar Wamen, jadi Wamen Ketenagakerjaan,” kata Noel kepada wartawan di Jalan Kertanegara, Jakarta, Selasa, 15 Oktober 2024.

Kendati begitu, Noel mengaku belum mengetahui siapa yang akan menempati posisi Menteri Ketenagakerjaan. Dia juga mengaku, sempat ditawari untuk memilih posisi di kabinet Prabowo. Meski begitu, dia menyerahkan sepenuhnya pada keputusan Prabowo.

“Dipanggl saja, ‘Noel maunya di mana?’ ‘Bagusnya di mana?’ Jadi terserah Pak Prabowo penugasannya di mana. Jadi saya mau pemerintahan Prabowo di pertama ini berjalan dengan benar, apalagi saya aktivis punya tanggung jawab moral dan politik,” kata Noel.(*)