KABARBURSA.COM – Shockbreaker atau peredam kejut adalah salah satu komponen penting dalam sistem suspensi mobil. Komponen ini bertanggung jawab untuk memberikan kenyamanan berkendara dengan menyerap getaran dari jalan yang tidak rata.
Ketika shockbreaker rusak, kenyamanan berkendara akan berkurang, dan kendaraan mungkin sulit dikendalikan. Berikut beberapa tips mengatasi kerusakan shockbreaker dan estimasi biaya perbaikannya. Seperti ditulis di Jakarta, Jumat 18 Oktober 2024.
1. Kenali Tanda-tanda Kerusakan Shockbreaker
Langkah pertama untuk mengatasi kerusakan shockbreaker adalah dengan mengenali gejala-gejala yang muncul. Tanda-tanda bahwa shockbreaker mobil rusak, antara lain:
– Mobil terasa bergoyang berlebihan saat melaju di jalan yang bergelombang.
– Bunyi berdecit atau benturan keras dari bagian roda saat melewati lubang atau polisi tidur.
– Ban depan atau belakang cepat aus, terutama pada satu sisi.
– Minyak rembes di area shockbreaker menunjukkan bahwa segel dalam shockbreaker mungkin bocor.
– Kendaraan terasa oleng atau tidak stabil ketika berbelok tajam.
Jika merasakan salah satu atau beberapa tanda ini, maka saatnya memeriksa shockbreaker mobil Anda.
2. Periksa dan Lakukan Penggantian Shockbreaker
Ketika kerusakan shockbreaker terdeteksi, pemilik Mobil bisa memeriksa sendiri atau membawa mobil ke bengkel profesional untuk pengecekan lebih lanjut. Jika kerusakan sudah parah, biasanya shockbreaker harus diganti.
– Shockbreaker Bocor
Jika terjadi kebocoran pada shockbreaker, segel karet mungkin perlu diganti. Namun, jika kebocoran terlalu parah, biasanya mengganti shockbreaker secara keseluruhan adalah solusi terbaik.
– Shockbreaker Keras
Jika shockbreaker menjadi terlalu keras, komponen dalam shockbreaker mungkin sudah aus. Penggantian komponen internal atau shockbreaker secara keseluruhan dapat memperbaiki masalah ini.
– Shockbreaker Pecah atau Retak
Ini adalah tanda kerusakan serius yang mengharuskan penggantian shockbreaker dengan yang baru.
3. Tips Merawat Shockbreaker Agar Lebih Awet
Untuk menjaga shockbreaker agar lebih tahan lama dan mengurangi risiko kerusakan, berikut beberapa tips perawatan:
– Kurangi kecepatan di jalan berlubang atau tidak rata
Memperlambat laju kendaraan di jalan yang buruk dapat mencegah beban berlebih pada shockbreaker.
– Periksa shockbreaker secara berkala
Sebagai bagian dari perawatan rutin, periksa kondisi shockbreaker setiap kali melakukan servis mobil, terutama jika mobil sering digunakan di jalan yang rusak.
– Jaga tekanan ban
Tekanan ban yang tepat membantu meringankan beban shockbreaker. Pastikan selalu memeriksa dan mengatur tekanan ban sesuai spesifikasi pabrikan.
– Jangan membawa beban berlebihan
Beban berlebih pada kendaraan dapat membuat shockbreaker bekerja lebih keras dari seharusnya, yang dapat mempercepat kerusakan.
4. Estimasi Biaya Perbaikan atau Penggantian Shockbreaker
Biaya perbaikan atau penggantian shockbreaker bervariasi tergantung pada jenis mobil, tipe shockbreaker, dan bengkel yang Anda pilih. Berikut estimasi biaya perbaikan shockbreaker di Indonesia:
– Penggantian Shockbreaker Standar
Biaya penggantian shockbreaker standar untuk mobil harian seperti Toyota Avanza atau Honda Jazz bisa berkisar antara Rp700.000 hingga Rp1.500.000 per shockbreaker. Untuk mobil mewah atau SUV, biayanya bisa mencapai Rp2 juta hingga Rp4 juta per shockbreaker.
– Shockbreaker Sport
Untuk shockbreaker performa tinggi atau sport yang biasanya dipasang pada mobil-mobil sport seperti Honda Civic Type R atau Toyota 86, harganya lebih mahal. Penggantian shockbreaker jenis ini dapat mencapai Rp5 juta hingga Rp10 juta per unit.
– Penggantian Segel atau Perbaikan Minor
Jika hanya perlu mengganti segel atau melakukan perbaikan kecil, biayanya biasanya lebih rendah, berkisar antara Rp300.000 hingga Rp600.000.
– Bengkel Resmi vs. Bengkel Umum
Bengkel resmi biasanya menawarkan layanan dengan kualitas komponen yang lebih terjamin, tetapi harganya juga lebih tinggi dibandingkan bengkel umum. Di bengkel umum, penggantian shockbreaker biasanya lebih terjangkau, namun tetap perhatikan kualitas suku cadang yang digunakan.
5. Kapan Harus Mengganti Shockbreaker?
Biasanya, shockbreaker memiliki masa pakai tertentu tergantung pada penggunaan mobil dan kondisi jalan yang sering dilalui. Rata-rata, shockbreaker perlu diganti setiap 50.000 hingga 100.000 kilometer, tergantung kondisi dan cara mengemudi.
Jika mobil sering digunakan di jalan yang tidak rata atau membawa beban berat, shockbreaker mungkin perlu diganti lebih cepat. Selain itu, jika kendaraan sering digunakan untuk off-road atau di jalanan bergelombang, pastikan untuk memeriksa shockbreaker lebih sering.
Dengan melakukan penggantian shockbreaker pada waktu yang tepat, pemilik kendaraan dapat menjaga performa mobil tetap optimal serta mencegah kerusakan pada komponen suspensi lainnya.
6. Memilih Shockbreaker yang Tepat
Ketika mengganti shockbreaker, pastikan untuk memilih komponen yang sesuai dengan jenis mobil. Ada beberapa jenis shockbreaker yang tersedia, seperti:
– Shockbreaker Gas cocok untuk mobil harian karena memberikan kenyamanan berkendara yang baik.
– Shockbreaker Oli dapat memberi respons yang lebih halus dan cocok untuk penggunaan di jalan raya.
– Shockbreaker Sport dirancang untuk performa tinggi, biasanya digunakan pada mobil sport atau modifikasi.
Memilih shockbreaker yang tepat sangat penting untuk kenyamanan dan keamanan berkendara. Pastikan untuk berkonsultasi dengan mekanik atau bengkel terpercaya untuk memastikan shockbreaker yang dipilih sesuai dengan kebutuhan dan spesifikasi kendaraan.(*)