Scroll untuk baca artikel
Makro

BUMN Dukung Mobil Maung Produksi Pindad: Terpesan 4.600 Unit

×

BUMN Dukung Mobil Maung Produksi Pindad: Terpesan 4.600 Unit

Sebarkan artikel ini
MGL3042 11zon
Gedung Kementrian BUMN di Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat. (Foto: Kabar Bursa/Abbas Sandji)

KABARBURSA.COM – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyatakan dukungannya terhadap arahan Presiden Prabowo Subianto yang menginstruksikan penggunaan Maung produksi PT Pindad sebagai kendaraan operasional bagi para menteri di Kabinet Merah Putih.

Erick juga meminta PT Pindad untuk menyesuaikan kendaraan tersebut sesuai dengan kebutuhan operasional.

“Kami sepenuhnya mendukung program pemerintah ini,” ujar Erick Thohir dalam keterangan tertulis dikutip Rabu, 30 Oktober 2024.

Erick menilai kebijakan ini sebagai langkah positif dan bukti nyata komitmen Presiden Prabowo dalam mendukung industri dalam negeri.

“Kami mendukung bagaimana produksi dalam negeri harus ditingkatkan,” tambah Erick.

Lebih lanjut, Erick menyebutkan bahwa Pindad telah menerima permintaan besar dari Kementerian Pertahanan (Kemhan) dengan pesanan hampir 4.600 unit kendaraan Maung untuk dua tahun mendatang.

Erick juga menggarisbawahi pentingnya pemetaan antara kebutuhan dan kapasitas produksi Pindad untuk memastikan kesiapan dalam memenuhi permintaan kendaraan operasional menteri.

“Alokasi produksinya di situ, apakah ada tambahan order kementerian kembali, nanti bisa tanya ke Dirut Pindad, agar ini line of production-nya ini untuk diproyeksikan,” tutup Erick.

Angin Segar Bagi Emiten Otomotif

Senior Investment Information PT Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji Gusta Utama, menilai inisiatif Prabowo menjadi katalis positif bagi para investor di sektor otomotif.

Insyaallah tetap menjadi katalis positif bagi para investor di sektor otomotif, tetap menjadi angin segar bagi emiten berbasis otomotif,” kata Nafan.

Nafan mengatakan inisiatif Prabowo perlu diapresiasi. Pasalnya, penggunaan komponen dalam mobil produksi dalam negeri menjadi langkah esensial bagi kegiatan ekonomi. Bahkan, dia menilai inisiatif ini dapat memacu pergerakan ekonomi baru untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 8 persen.

“Karena memang diperlukan penciptaan sumber pertumbuhan ekonomi baru. Sektor otomotif ini kan juga ada kaitan erat dengan bagian inovasi dan teknologi serta juga ada bagian dari implementasi pada hilirisasi. Itu sebenarnya juga merupakan salah satu wujud potensi pertumbuhan ekonomi baru,” jelas Nafan.

Nafan menyarankan investor untuk mencermati saham PT Astra Internasional Tbk (ASII). Pasalnya, saham tersebut masuk dalam kategori likuid dengan market capital yang besar.

“Dalam hal kapasitas produksi dalam negeri, kita melihat misalnya ada Astra,” ungkapnya.

Katalis Positif Industri Otomotif

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Shinta Widjaja Kamdani, menilai arahan Prabowo itu merupakan bentuk komitmen terhadap penggunaan produk dalam negeri.

Wakil Ketua Umum Koordinator Bidang Kemaritiman, Investasi, dan Luar Negeri Kamar Daging Indonesia ini pun menilai komitmen tersebut menjadi katalis positif bagi pengembangan industri otomotif dalam negeri.

“Kebijakan ini tidak hanya menunjukkan komitmen Presiden dan jajarannya terhadap penggunaan produk lokal, namun juga dapat menjadi katalis penting yang dapat mendorong peningkatan daya saing dan pengembangan industri otomotif Indonesia ke depan,” kata Shinta saat dihubungi  KabarBursa.com.

Industri otomotif sendiri tengah mengalami tantangan besar seiring dengan melemahnya ekonomi global. Ajakan menggunakan mobil Maung Garuda ini pun dinilai akan membuka peluang investasi lebih besar bagi industri otomotif jika diimplementasikan dalam bentuk regulasi.

Menurut data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan kendaraan pada 2024 turun 17,5 persen dibandingkan periode tahun sebelumnya.

Thailand, misalnya, mencatat penurunan lebih tajam hingga 23,8 persen menurut data Gaikindo. Thailand, misalnya, mencatat penurunan lebih tajam hingga 23,8 persen menurut data Gaikindo per Juli 2024. Shinta menilai kondisi ini menunjukkan perlunya inisiatif baru dari pemerintah untuk memperkuat daya beli masyarakat dan mengoptimalkan kapasitas produksi nasional.

APINDO melihat semangat yang diusung Prabowo sebagai peluang untuk menciptakan dampak ekonomi yang lebih luas, khususnya bagi PT Pindad dan sektor pendukung seperti komponen otomotif dan logistik. Shinta menambahkan, pengembangan bisa dimulai dari industri otomotif dan berlanjut ke sektor-sektor strategis lainnyan dapat dimulai dari industri otomotif dan berlanjut ke sektor-sektor strategis lainnya.

“Langkah ini dapat mengurangi ketergantungan kita pada produk impor, menciptakan rantai pasok yang lebih kuat di dalam negeri, serta mendorong berkembangnya industri nasional,” katanya.

Shinta menegaskan APINDO akan mendukung inisiatif pemerintah yang bertujuan mengembangkan industri dalam negeri. Dia pun berharap, kerjasama antara pemerintah dan dunia usaha dapat semakin kuat. “Sehingga dapat meningkatkan daya saing produk lokal, baik untuk memenuhi kebutuhan domestik, maupun untuk bersaing di pasar global,” katanya. (*)