Scroll untuk baca artikel
Makro

Capaian Bulan Inklusi Keuangan 2024 Lampaui Target

×

Capaian Bulan Inklusi Keuangan 2024 Lampaui Target

Sebarkan artikel ini
Gambar WhatsApp 2024 10 23 pukul 12.33.39 742d6153 scaled
Gedung Soemitro Djojohadikusumo, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Jalan Lapangan Banteng Timur, Jakarta Pusat. (Kabar Bursa/Syahrianto)

KABARBURSA.COM – Bulan Inklusi Keuangan (BIK) 2024 yang berlangsung sepanjang Oktober berhasil mencatatkan pencapaian signifikan dalam memperluas akses masyarakat terhadap layanan dan produk keuangan.

Program yang diprakarsai oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) ini mencatat total capaian akses keuangan sebanyak 9.509.528 akses produk layanan dan jasa keuangan, meningkat sebesar 19,82 persen dibandingkan dengan pencapaian pada BIK 2023.

Angka ini melampaui target kenaikan 10 persen yang sebelumnya dicanangkan pada Kick-off BIK di Balikpapan pada awal Oktober lalu.

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Pelindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi, menyampaikan apresiasi atas capaian tersebut dan menekankan pentingnya peningkatan inklusi keuangan bagi masyarakat.

Menurut Friderica, capaian yang melampaui target ini menunjukkan antusiasme dan kesadaran masyarakat yang semakin tinggi terhadap pentingnya akses keuangan yang inklusif.

Selama BIK 2024, terdapat peningkatan signifikan dalam jumlah kegiatan edukasi dan akses keuangan. Dibandingkan dengan BIK tahun sebelumnya, BIK 2024 menyelenggarakan 6.137 kegiatan, atau meningkat sebanyak 3.286 kegiatan dari BIK 2023.

Jumlah peserta kegiatan juga mengalami lonjakan besar, mencapai 6.478.027 peserta, yang artinya ada tambahan sekitar 4,6 juta peserta baru dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

OJK juga mencatat bahwa 661 dari seluruh kegiatan tersebut dilakukan oleh Kantor OJK di daerah-daerah, bekerja sama dengan para pemangku kepentingan terkait untuk menjangkau masyarakat secara lebih luas.

Dalam rangkaian kegiatan BIK 2024, berbagai sektor industri keuangan berhasil mencatatkan capaian akses produk dan layanan yang signifikan, antara lain:

1. Industri Perbankan: Pembukaan 3.547.861 rekening baru.
2. Industri Pasar Modal: Pembukaan 156.537 rekening efek baru.
3. Industri Perasuransian: Pembukaan 745.218 polis asuransi.
4. Industri Pembiayaan: Penyaluran pembiayaan kepada 764.201 debitur.
5. Industri Pergadaian: Pembukaan 3.438.854 rekening gadai.
6. Industri Fintech: Pembukaan 856.857 akun baru.

Data ini menunjukkan bahwa program BIK 2024 tidak hanya meningkatkan jumlah peserta dan kegiatan, tetapi juga berdampak pada pertumbuhan akses masyarakat terhadap layanan keuangan yang beragam, mulai dari perbankan hingga fintech.

Rangkaian kegiatan BIK 2024 mengusung tema “Akses Keuangan Inklusif, Wujudkan Masyarakat Produktif” dan dilaksanakan secara menyeluruh di seluruh Indonesia. Program ini dimulai sejak September melalui kegiatan Road to BIK, diikuti oleh rangkaian acara utama selama Oktober.

Beragam aktivitas telah dilaksanakan untuk mendukung edukasi keuangan dan meningkatkan literasi masyarakat, antara lain:

– Edukasi Keuangan melalui seminar/webinar dan program Industri Jasa Keuangan Goes to School/ Campus.
– Klinik konsultasi produk dan layanan jasa keuangan untuk memberikan informasi langsung kepada masyarakat.
– Pelatihan fasilitator melalui Training of Trainers (ToT).
– Program outreach untuk menjangkau masyarakat luas.

Selain itu, ada berbagai inisiatif lain, seperti pembukaan rekening dan produk keuangan lainnya, serta pemberian pembiayaan bagi masyarakat, khususnya pelaku usaha kecil dan mikro. Berbagai kegiatan product/business matching, kampanye, dan publikasi program literasi keuangan turut memperkuat keberhasilan BIK 2024 dalam mencapai sasaran inklusi keuangan.

Keberhasilan BIK 2024 tidak lepas dari kolaborasi antara OJK dan berbagai pihak, termasuk kementerian, lembaga, pelaku usaha jasa keuangan (PUJK), asosiasi, serta pemangku kepentingan lainnya.

OJK mengapresiasi kontribusi aktif dari semua pihak yang terlibat dan berharap sinergi ini dapat terus ditingkatkan untuk mencapai target inklusi keuangan sebesar 90 persen di tahun 2024, serta target jangka panjang sebesar 98 persen pada tahun 2045, bertepatan dengan periode *Indonesia Emas*.

Friderica Widyasari Dewi menambahkan bahwa kolaborasi ini sangat penting untuk memastikan seluruh lapisan masyarakat dapat menikmati akses ke layanan keuangan yang aman, transparan, dan mudah diakses. Dengan sinergi berkelanjutan, diharapkan target-target inklusi keuangan dapat dicapai, sehingga dapat memberikan kontribusi besar terhadap perekonomian nasional.

Program BIK yang dijalankan OJK merupakan bagian dari Program Nasional Keuangan Inklusif yang diprakarsai Dewan Nasional Keuangan Inklusif (DNKI). Selain itu, BIK juga merupakan implementasi dari Program Gerakan Nasional Cerdas Keuangan (GENCARKAN), yang diluncurkan pada 22 Agustus 2024. Melalui GENCARKAN, OJK berkomitmen untuk mempercepat peningkatan literasi dan inklusi keuangan di Indonesia, sejalan dengan visi untuk menciptakan masyarakat yang lebih cerdas secara finansial dan lebih produktif.

Bulan Inklusi Keuangan 2024 menjadi momentum penting bagi OJK dan seluruh pemangku kepentingan di sektor keuangan untuk memperkuat akses masyarakat terhadap layanan keuangan.

Dengan pencapaian yang melebihi target, BIK 2024 tidak hanya memberikan dampak positif terhadap inklusi keuangan tetapi juga meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya literasi keuangan. Sinergi yang kuat antara OJK, pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat menjadi landasan utama untuk mencapai target inklusi keuangan jangka panjang dan menciptakan masyarakat Indonesia yang lebih inklusif, sejahtera, dan mandiri secara finansial. (*)