Scroll untuk baca artikel
Makro

Proyek Tol Nirsentuh tidak Masuk Program Prioritas Kementerian PU

×

Proyek Tol Nirsentuh tidak Masuk Program Prioritas Kementerian PU

Sebarkan artikel ini
MGL1972 11zon
TOL NIRSENTUH -,Kementerian PU memaparkan program strategis yang akan dijalankan. Ternyata, program pembayaran tol nirsentuh tidak masuk dalam program prioritasnya. (Foto: Abbas Sandji/Kabar Bursa)

KABARBURSA.COM – Kementerian Pekerjaan Umum (PU) memaparkan program strategis yang akan dijalankan selama lima tahun pemerintahan Prabowo-Gibran. Ternyata, program Multi Lane Free Flowistem (MLFF) atau pembayaran tol nirsentuh tidak masuk dalam program prioritasnya.

Sebagai informasi, dengan menggunakan sistem MLFF, pengendara tidak perlu berhenti dan membuka jendela untuk membayar tol.

Padahal, program ini merupakan peninggalan dan masuk program Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) di masa pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengakui bahwa pihaknya memang belum membahas program MLFF. Dia beralasan kementeriannya sedang fokus menyesuaikan dengan visi misi Asta Cita milik Presiden Prabowo Subianto.

“Karena kami (di Kabinet Merah Putih) menyesuaikan dengan Asta Cita Presiden Prabowo, di mana bapak Presiden bilang kepada kami memprioritaskan ketahanan pangan, ketahanan air, dan ketahanan energi. Jadi, kita fokus itu dulu. MLFF akan kita bahas, tapi tidak hari ini,” kata Dody di Jakarta, Jumat, 8 Oktober 2024.

Untuk diketahui, rencana proyek infrastruktur yang masuk ke dalam program utama Presiden Prabowo diberi nama Quick Wins 3, yakni mendukung ketahanan pangan sebanyak 12 agenda, proyek bendungan sebanyak 5 agenda, dan irigasi sebanyak 2 agenda, serta mendukung food estate dan sentra pangan 5 Agenda.

Selain itu ada Quick Wins 4, yakni revitalisasi sekolah/madrasah sebanyak 2 agenda, pembangunan sekolah madrasah 2 agenda, dan peresmian renovasi sekolah/madrasah sebanyak 2 agenda.

Dan, program untuk mendukung program unggulan/strategis Kementerian/Lembaga totalnya 52 agenda.

Mengenai kapan program pembayaran tol nirsentuh akan diterapkan, Dody tak menjawabnya secara detil.

“Secepatnya. Kami beresin dulu soal ketahanan pangan, energi dan air, karena masih ada strategi yang lain seperti Giant Sea Wall. Itu harus kami dalami, dapat arahan itu harus mulai didetilkan,” jelas Dody.

Padahal sebelumnya, PT Roatex Indonesia Toll System (RITS) telah menegaskan kesiapannya untuk segera menerapkan sistem pembayaran tol tanpa sentuh berbasis tersebut.

Diberitakan sebelumnya, Roatex Indonesia Toll Road System (RITS) meminta pemerintah agar masa transisi sistem tol tanpa gerbang atau MLFF (Multi Lane Free Flow) tidak berlangsung lama. Masa transisi yang berlarut-larut dinilai akan menambah beban biaya investasi.

Hal ini menanggapi pernyataan Kementerian Pekerjaan Umum (PU) yang menyatakan agar transisi dilakukan terlebih dahulu dengan sistem SLFF (Single Lane Free Flow), yaitu di satu lajur dengan penggunaan barier sebelum MLFF diterapkan sepenuhnya.

Direktur Roatex Indonesia Renaldi Utomo  menjelaskan bahwa dengan adanya permintaan untuk menggunakan barier selama masa transisi, tentu diperlukan tambahan investasi, seperti pemasangan kamera di setiap gerbang yang ada.

“(Penggunaan barier) apakah perlu ada tambahan investasi, tentu perlu, misal kami harus menaruh kamera di gerbang-gerbang yang ada,” kata Aldi dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu, 6 November 2024.

Karena itu, Renaldi berharap transisi tidak berlangsung terlalu lama. Mengingat penggunaan barier selama masa transisi, tentu diperlukan tambahan investasi, seperti pemasangan kamera di setiap gerbang yang ada.

“Idealnya jangan lama-lama, karena untuk transisi ini kita butuh biaya tambahan yang tidak sedikit, investasi tambahan. Dan pada akhirnya, pengembalian investasi kami ini tergantung pada pemerintah,” tuturnya.

Adapun hingga saat ini, lebih dari setengah dari total dana investasi senilai Rp4,5 triliun yang disiapkan Roatex untuk proyek MLFF di Indonesia telah digelontorkan. Namun, teknologi MLFF masih belum sepenuhnya digunakan sebagai metode pembayaran tol.

“Kita memberikan semacam masukan kepada pemerintah, sebaiknya transisi kalau boleh mengusulkan, transisi menggunakan barier itu perlu, tapi tidak perlu terlalu lama, itu ber-impact pada penambahan biaya yang cukup besar,” jelasnya.

Aldi menambahkan, Roatex tidak keberatan dengan transisi yang dimulai dari satu gerbang tol menggunakan barier. Meski demikian, Roatex berharap uji coba yang sudah dilakukan beberapa kali pada Desember 2023 dan Januari 2024 lalu dapat segera diakhiri.

“Proyek ini kan untuk masyarakat, kita tidak mau masyarakat terbebani, apapun yang diminta (Pemerintah), kalau transisi menggunakan barier harus seefektif mungkin,” pungkasnya.

Tol Nirsentuh Siap Diterapkan

Sebelumnya lagi, PT Roatex Indonesia Toll System (RITS), yang merupakan perwakilan dari Roatex Ltd Zrt asal Hungaria, masih menunggu kepastian dari pemerintah terkait kelanjutan proyek tol tanpa gerbang atau multilane free flow (MLFF).

Permintaan dari pemerintah, melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sebelumnya, adalah agar uji coba menggunakan sistem single lane free flow (SLFF) dimasukkan dalam kontrak. Namun, RITS tetap berpegang pada kontrak awal yang mengatur penggunaan skema tol nirsentuh.

Direktur PT RITS Renaldi Utomo Djojohadikusumo, mengungkapkan bahwa sejak kontrak dimulai pada Maret 2021, lebih dari separuh dana yang disediakan oleh Pemerintah Hungaria untuk proyek MLFF di Indonesia telah digunakan.

Diketahui, pemerintah Hungaria telah berkomitmen untuk berinvestasi sekitar USD300 juta melalui Roatex, dan lebih dari USD150 juta atau sekitar Rp2,36 triliun (dengan kurs Rp15.750 per dolar AS) telah dicairkan.

“Sampai saat ini, mungkin lebih dari separuh dana yang sesuai kontrak telah dikeluarkan. Untuk sistemnya sendiri, kami sudah siap. Implementasi selanjutnya tinggal menunggu keputusan dari pemerintah Indonesia,” kata Aldi dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu 6 November 2024.

Aldi Bragi, panggilan akrab Renaldi, menjelaskan bahwa Roatex telah menyiapkan tiga elemen utama dalam penerapan MLFF, yaitu central system, pintu masuk tol berupa gantry, dan peralatan digital untuk enforcement system.

“Hampir semua peralatan ini sudah ada di Indonesia, sudah berada di gudang. Sistem kami pun secara teknologi sudah siap untuk multilane free flow,” ujar dia.

Meskipun ada permintaan dari pemerintah untuk modifikasi dalam uji coba MLFF, Aldi mengatakan bahwa pihaknya belum menerima permintaan resmi untuk perubahan desain.

RITS, kata Aldi, juga merasa bingung dengan permintaan pemerintah untuk memulai skema SLFF atau sistem pembayaran tol tanpa henti di satu jalur terlebih dahulu.

“Soal SLFF, kami kurang memahami konsepnya, karena fokus kami pada MLFF. Untuk single lane, silakan tanyakan kembali ke Kementerian PU. Namun, kontrak kami tetap MLFF. Ketika diminta untuk melakukan transisi dengan barrier, kami sudah siapkan proposal sejak Desember 2023 dan telah beberapa kali diuji coba di Bali (Tol Bali-Mandara),” jelas eks personel grup band Bragi ini. (*)