Scroll untuk baca artikel
Makro

Antam dan Freeport Indonesia Kolaborasi Jual Beli Emas

×

Antam dan Freeport Indonesia Kolaborasi Jual Beli Emas

Sebarkan artikel ini
MGL8299 11zon scaled
Emas batangan PT Aneka Tambang atau Antam. (Foto: Kabar Bursa/Abbas Sandji)

KABARBURSA.COM – PT Aneka Tambang Tbk tau Antam  dan PT Freeport Indonesia (PTFI) melakukan kerja sama sama jual beli emas dengan kadar kemurnian 99.99 persen. Tujuan kolaborasi tersebut ialah untuk memperkuat rantai pasok emas dalam negeri melalui penyediaan bahan baku dari PTFI yang nanti bakal diolah menjadi produk logam mulia oleh Antam

Direktur Utama Antam, Nico Kanter, mengatakan kerja sama ini merupakan sinergi anggota Holding Industri Pertambangan MIND ID untuk meningkatkan kapasitas hilirisasi dan industrialisasi.

“Sinergi pengadaan bahan baku emas dari PTFI ini merupakan komitmen ANTAM untuk memperkuat bisnis emas logam mulia guna memenuhi kebutuhan masyarakat dalam berinvestasi emas,” kata dia dalam keterangan resmi dikutip, Sabtu, 9 November 2024.

Selain itu, Nico bilang, kerja sama ini juga berpotensi memperkuat domestic sourcing dari produk emas logam mulia Antam. Nantinya Antam akan membeli sebanyak 30 ton emas per tahun dari PTFI dengan kemurnian 99.99 persen. Emas ini kemudian akan diolah di pabrik pengolahan dan pemurnian untuk menjadi produk logam mulia Antam.

Nico mengatakan produk emas logam mulia Antam akan diprioritaskan untuk alokasi stok penjualan pada Butik Emas Logam Mulia (BELM) yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. “Dengan kepastian pengadaan bahan baku dalam negeri ini tentunya akan meningkatkan layanan perusahaan dalam merespons tingginya minat masyarakat terhadap investasi emas logam mulia Antam yang terus meningkat,” ujarnya.

Nico juga menyebut kolaborasi ini berpotensi memberikan dampak positif terhadap keuangan perusahaan sehingga dapat lebih responsif dalam menghadapi kenaikan permintaan masyarakat. Kerja sama ini juga bisa menguntungkan perekonomian nasional.

Dengan penguatan pengadaan bahan baku domestik, kata Nico, perusahaan dengan kode emiten ANRM ini juga dapat meningkatkan pendapatan dari aktivitas penjualan. “Yang terpenting adalah menurunkan ketergantungan terhadap impor,” ujarnya.

Di sisi lain, Presiden Direktur PTFI Tony Wenas menjelaskan precious metal refinery (PMR) PTFI menjadi salah satu produsen emas murni batangan di Indonesia dengan kapasitas pemurnian sekitar 50 ton emas dan 200 ton perak per tahun, serta platinum group metals yaitu 30 kg platinum dan 375 kg paladium.

“Produksi emas pertama dari PMR PTFI direncanakan pada minggu ke-2 Desember 2024. Estimasi saat ini hingga akhir tahun 2024 produksi emas sebesar 0,5 ton dan pada kuartal pertama 2025 sebesar 4,75 ton,” katanya.

ANTM Tumbuh 40 Persen di Kuartal III-2024

ANTM sebelumnya membukukan kinerja keuangan yang positif selama periode sembilan bulan pertama 2024. Pada periode Januari hingga September 2024, perusahaan dengan kode saham ANTM ini mencatatkan pertumbuhan penjualan 40 persen menjadi Rp43,20 triliun jika dibandingkan penjualan pada periode yang sama tahun lalu sebesar Rp30,90 triliun.

Dengan kontribusi penjualan bersih domestik yang mencapai Rp39,79 triliun atau setara 92 persen dari total penjualan bersih ANTAM periode ini. Nico Kanter mengatakan strategi Perseroan dalam memperkuat basis pelanggan domestik telah memberikan dampak yang signifikan.

“ANTAM tidak hanya berhasil memperkuat posisi strategisnya di dalam negeri, tetapi juga membangun ketahanan bisnis dari tantangan geopolitik dan ekonomi global,” kata Nico dalam keterangannya dikutip, Kamis, 31 Oktober 2024.

Antam juga membukukan laba periode berjalan sebesar Rp2,23 triliun. Selaras dengan pencapaian ini, Earnings Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization (EBITDA) Perusahaan juga tercatat positif sebesar Rp3,93 triliun di periode yang sama. Nico menyatakan pencapaian ini menegaskan kemampuan Perusahaan dalam menjaga stabilitas dan daya saing di tengah berbagai tantangan global.

“Kami terus berkomitmen untuk memberikan nilai positif bagi para pemegang saham dan pemangku kepentingan,” tuturnya.

Selain itu, Antam turut menorehkan capaian laba kotor sebesar Rp4,10 triliun, dengan laba usaha tercatat sebesar Rp1,86 triliun pada kuartal III 2024.

freeport indonesia jpg
Lokasi penambangan PT Freeport Indonesia (Foto: Antara)

Namun mengalami penurunan sebesar 19 persen menjadi Rp2,24 triliun, dibandingkan  periode serupa tahun lalu sebesar Rp2,75 triliun. Kondisi ini disebabkan oleh penurunan biaya terkait logistik dan asuransi seiring dengan terdampaknya penjualan komoditas nikel dan bauksit akibat kondisi perizinan selama 9M24.

Antam juga melaporkan penurunan beban keuangan di kurtal III 2024 sebesar 14 persen menjadi Rp176,49 miliar dibandingkan periode yang sama 2023 sebesar Rp205,76 miliar. Hal ini seiring dengan upaya menurunkan interest bearing debt di tahun 2024 sebagai bagian dari progrm efisiensi perusahaan.

Pada akhir kuartal III 2024, capaian nilai laba bersih per saham dasar ANTM tercatat sebesar Rp91,60 per saham dasar. Perusahaan milik negara ini juga meraih kenaikan aset sebesar Rp40,98 pada kuartal III 2024, meningkat 15 persen dibanding periode serupa tahu lalu yakni Rp35,50. Total liabilitas ANTM turun 3 persen menjadi Rp10,60 triliun, dari nilai liabilitas di kuartal III 2023 sebesar Rp10,88 triliun.

Sedangkan nilai ekuitas ANTM pada 9M24 tercatat sebesar Rp30,38 triliun, tumbuh 23 persen dari nilai ekuitas pada 9M23 sebesar Rp24,62 triliun.

Di sisi lain, Antam sukses membuat penurunan pinjaman berbunga (interest bearing debt)  menjadi Rp1,63 triliun pada kuartal III tahun ini. Penurunan sebesar 45 persen dari posisi pinjaman pada 9M23 sebesar Rp2,99 triliun, merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan efesiensi biaya di tahun 2024.

Antam juga memperoleh pertumbuhan saldo kas dan setara kas yang mencapai Rp9,60 triliun pada kuartal III 2024, meningkat 27 persen dari posisi pada akhir periode 9M23 sebesar Rp7,54 triliun.

Pada periode 9M24, Antam meningkatkan pangsa pasar domestik melalui produk Segmen Emas yang berkontribusi sebesar 83 persen terhadap total penjualan ANTM dengan nilai penjualan sebesar Rp35,70 triliun, meningkat 85 persen dari capaian pada 9M23 sebesar Rp19,29 triliun.

Pada kuartal III 2024, ANTM mencatatkan total volume produksi logam emas dari tambang Perusahaan sebesar 743 kg (23.888 troy oz.). Efektivitas dalam strategi pemasaran, inovasi produk dan penguatan pangsa pasar, berkontribusi pada peningkatan penjualan emas 9M24 sebesar 47 persen mencapai 28.567 kg (918.450 troy oz.), jika dibandingkan capaian penjualan pada 9M23 sebesar 19.460 kg (625.654 troy oz.).