Pada semester I-2024, PIS berhasil membukukan laba sebesar 280,9 juta dolar AS, melonjak 103 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, dengan pendapatan mencapai 1,72 miliar dolar AS atau meningkat 6 persen. Pendapatan dari pasar non-captive hasil ekspansi internasional pun turut menyumbang 19 persen dari total pendapatan.
Ali Ahmudi menyatakan bahwa kehadiran PIS sebagai BUMN merupakan contoh ideal bagaimana perusahaan nasional mampu memperkuat ketahanan energi sekaligus berdaya saing di level global. Seperti dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu 11 November 2024.
“Sebagai negara kepulauan, tantangan besar dalam logistik pengantaran energi berhasil dijawab oleh PIS. Di sisi lain, sebagai pemain global, PIS telah memenuhi standar operasional kelas dunia, sekaligus mengidentifikasi peluang bisnis yang strategis,” ujar anggota Asosiasi Pengamat Energi Indonesia (AEPI) itu.
Ali Ahmudi menambahkan bahwa pencapaian PIS dalam membuka lebih dari 60 rute logistik internasional menunjukkan keseriusan perusahaan dalam menjaga kepercayaan pasar. Menurutnya, prestasi ini tidak terlepas dari kepemimpinan yang tajam dan manajemen yang visioner.
“Saya menilai manajemen dan kepemimpinan PIS saat ini sangat layak diapresiasi dan perlu terus dipertahankan,” ungkap Ali Ahmudi.
Dari aspek operasional, PIS terus memperkuat armadanya dengan menginvestasikan pada empat tanker baru, termasuk jenis very large gas carrier (VLGC) dan tanker medium range, serta kapal-kapal lain yang akan siap beroperasi dalam beberapa tahun mendatang.
“Dilihat dari kinerja dan operasionalnya, kita patut bangga bahwa PIS merupakan salah satu perusahaan nasional yang membawa nama Merah Putih di panggung internasional. Saya yakin pemerintah melalui Kementerian BUMN perlu mengembangkan manajemen dengan kapabilitas serupa untuk bersaing di industri global,” tambahnya.
Saat ini, PIS melayani lebih dari 30 klien internasional, dengan dua kantor perwakilan di Asia Pasifik (Singapura) dan Timur Tengah (Dubai) untuk memenuhi kebutuhan mitra pihak ketiga. Melalui ekspansi ini, PIS menargetkan kapitalisasi pasar sebesar 8,9 miliar dolar AS pada 2034.
Target Lantai Bursa
PT Pertamina International Shipping (PIS) ditargetkan akan melantai di lantai bursa secara perdana atau Initial Public Offering (IPO) pada akhir tahun 2025 atau awal 2026.
Corporate Secretary PT Pertamina Internasional Shipping (PIS) Muh Aryomekka Firdaus mengatakan, keputusan melakukan IPO dengan alasan sebagai salah satu cara memperbesar revenue (pemasukan) perusahaan.
“Salah satu cara memperbesar revenue, kami akan IPO antara akhir 2025 dan awal 2026,” kata Aryomekka di Jakarta, Kamis, 5 September 2025.
Agar dapat melakukan IPO, Aryomekka mengungkapkan, PT PIS kini sedang melakukan berbagai pembenahan di internal perusahaan.
Diakuinya, untuk merealisasikan IPO bukan suatu hal mudah. Katanya, banyak hal yang perlu dibenahi di internal PT pertamina International Shiping.
“Tapi kita sudah melihat IPO ini jadi salah satu dari upaya kita mencapai aspirasi revenue,” ujarnya.
Akuisisi dan Merger
Selain menargetkan IPO, PT PIS juga berencana melakukan akuisisi sejumlah perusahaan dan melakukan merger sejumlah anak perusahaan.
Aryomekka mengungkapkan, PT PIS menargetkan pemasukan bisa mencapai tiga kali lipat dalam 10 tahun yang akan datang atau tepatnya pada 2034.
Dia menyebutkan, target pemasukan yang ingin dicapai yakni sebesar USD9 miliar.
“Kita akan bergerak lebih cepat, menetapkan target lebih tinggi. Akan kita gerakan SDM-SDM kita untuk mencapai yang sudah kita ,” kata Aryomekka. “Mudah-mudahan bisa mendorong kita untuk bisa mencapai revenue tiga kali lipat di 2034 itu,” sambungnya.
Kinerja PT PIS semester I-2024
Sebagai informasi, PT Pertamina International Shipping (PIS) mencatat kenaikan laba signifikan pada semester I-2024, yaitu sebesar 103 persen.
“Alhamdulillah laba kita di semeter I-2024 mengalami kenaikan sampai 103 persen dibandingkan pertengahan tahun lalu,” jelas Aryomekka.
Menurut dia, laba PT PIS pada semester I-2023 sebesar USD138,5 juta. Sementara laba semester I-2024 mencapai USD280,9 juta.
Kenaikan laba PT PIS ditopang pendapatan yang naik dari USD1,62 miliar pada semester I-2023 menjadi USD1,72 miliar pada semester I-2024. Atau naik 6 persen year on year (yoy).
Berencana Masuk ke Bisnis Kargo LNG
Pertamina Internasional Shipping (PIS) berencana mengembangkan bisnis angkutan muatan selain migas.
Direktur Pengembangan Bisnis PIS Eka Suhendra menyebut, salah satunya adalah kargo bisnis gas alam cair (LNG).
“Mungkin dalam waktu dekat, sekitar satu dua tahun ke depan kami akan masuk bisnis LNG yang saat ini belum ada,” kata Eka di Jakarta pada Kamis, 5 September 2024.
Ia menjelaskan, salah satu jalan menuju ekspansi bisnis ke LNG yaitu melalui kepemilikan bersama atau co-owning kapal LNG dengan perusahaan kapal asal Jepang Nippon Yusen Kaisha (NYK) dan perusahaan India, Gale.
PIS menyebut, co-owning kapal ini merupakan rencana perusahaan untuk menumbuhkan bisnis kancah internasional.
“Kapal LNG baru dengan NYK ini mungkin menjadi pola bisnis yang akan kami lakukan ke depan,” ujarnya.(*)