Scroll untuk baca artikel
Makro

Elon Musk Berikan Dukungan pada Trump untuk Intervensi The Fed

×

Elon Musk Berikan Dukungan pada Trump untuk Intervensi The Fed

Sebarkan artikel ini
jerome powell confrence
THE FED - Ketua Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell (AP/Mark Schiefelbein)

KABARBURSA.COM – CEO Tesla dan Space X Elon Musk, menyatakan dukungannya terhadap Presiden Donald Trump untuk mengintervensi setiap kebijakan federal Reserve atau The Fed.

Dukungan tersebut diungkapkannya dalam sebuah tanggapan atas postingan Senator Mike Lee, R-Utah. Dalam postingan di media sosialnya, Senator menyerukan agar Fed berada di bawah arahan presiden. Dan Musk, pada Jumat, 9 November 2024, memberikan emoji “100” yang digunakan untuk menyatakan persetujuan. Sementara, Senator Lee menambahkan tagar “#EndtheFed” di akhir postingannya.

Perseteruan antara Trump dan Ketua The Fed Jerome Powell, kian memanas. Pada Kamis, 8 November 2024, Powell menyatakan bahwa ia tidak akan mengundurkan diri jika diminta oleh Trump.

Selama ini, Fed memang memiliki independensi yang telah menjadi sebuah tradisi. Fed, tidak berada di bawah tekanan siapapun, termasuk presiden.

Fed justru bertujuan untuk memberi bank sentral kemampuan membuat keputusan dan kebijakan moneter, seperti menaikkan atau menurunkan suku bunga. berdasarkan kesehatan ekonomi AS di masa depan.

Namun, selama masa pemerintahannya, Trump tidak ragu untuk mengkritik Powell serta keputusan kebijakannya. Bahkan, sepajang kampanye presiden kemarin, Trump seringkali peluang untuk dirinya memliki hak ikut campur dalam kebijakan Fed. Dan kini, peluang tersebut semakin dibukanya lebar-lebar.

“Saya merasa presiden harus memiliki sedikit pengaruh di sana (The Fed),” kata Trump, pada Agustus dalam sebuah konferensi pers di klub Mar-a-Lago di Florida.

“Saya rasa, dalam kasus ini, saya telah menghasilkan banyak uang. Saya sangat sukses dan saya rasa saya memiliki insting yang lebih baik dibandingkan dengan banyak orang yang mungkin ada di Federal Reserve atau yang menjadi ketuanya,” ucap Trump.

Diberitakan sebelumnya, terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat (AS) memunculkan spekulasi mengenai posisi Jerome Powell sebagai Ketua The Federal Reserve (The Fed). Pasalnya, Trump kerap menunjukkan ketidakpuasannya terhadap kepemimpinan Powell.

Namun, dalam konferensi pers setelah pertemuan pejabat The Fed, Powell menegaskan bahwa ia tidak berencana meninggalkan jabatannya, meskipun Trump mungkin memintanya mundur. Menurut aturan, Powell akan tetap menjabat hingga 2026.

“Tidak,” kata Powell dengan nada tegas ketika ditanya apakah ia akan mundur jika Trump memintanya, seperti dilaporkan CNN pada Jumat, 8 November 2024.

“Aturannya melarang,” sambungnya.

Sumber dekat Trump yang tak ingin disebutkan namanya menyatakan bahwa Trump berencana mempertahankan Powell hingga masa jabatannya berakhir pada Mei 2026.

Sebagai informasi, Powell pertama kali diangkat sebagai Ketua The Fed oleh Trump pada 2018, dan kemudian ditunjuk kembali oleh Presiden Joe Biden pada 2022.

Saat ini, sejumlah nama telah muncul sebagai calon pengganti Powell, seperti Kevin Warsh, mantan pejabat The Fed di periode pertama Trump, serta Kevin Hassett, mantan kepala ekonom Trump.

Trump dan Powell diketahui sering berseberangan selama periode pertama Trump di Gedung Putih, bahkan Trump pernah mengancam akan memecat Powell. Namun, presiden tidak memiliki kewenangan penuh untuk memecat Ketua The Fed tanpa alasan khusus, kecuali ingin melanggar aturan yang berlaku.

Morgan Stanley: Trump tidak Bisa Copot Powell

Perseteruan Trump dan Powell rupanya sudah terjadi sejak 2016, ketika Trump menjabat sebagai presiden AS untuk pertama kalinya. Perselisihan ini mengundang perhatian banyak pihak, termasuk Morgan Stanley.

Menurut Stanley, Trump tidak memiliki wewenang untuk memecat bos The Fed.

“Presiden dapat mencalonkan pejabat, tetapi setelah gubernur dikonfirmasi, presiden keluar dari itu dan satu-satunya cara Anca dapat memecat pejabat dari kantornya secara harfiah hanya jika mereka melanggar hukum. Kongres harus menemukan alasan untuk memecatnya melalui pemungutan suara dan prosedur,” kata kepala ekonom Morgan Stanley Ellen Zentner, dikutip dari CNBC International.

Hukum AS mengatakan, pejabat The Fed dan orang-orang dari lembaga independen lainnya dapat dipecat karena sebuah alasan. Mengutip The Washington Post, alasan tersebut lebih dari soal ketidaksepakatan kebijakan dengan presiden.

Namun, menurut the Post, hingga saat ini tidak ada gubernur The Fed yang dicopot oleh presiden.

“Jadi, Gubernur Powell akan tetap di sini. Ia tidak terpengaruh oleh kecenderungan politik. Ia hanya terpengaruh ileh apa yang data katakan kepadanya tentang ekonomi,” kata Zentner.

“Tentu saja, ini tidak ada hubungannya dengan politik. Jika The Fed berhenti, misalnya menaikkan atau menurunkan suku bunga, itu tidak hubungannya dengan pesan atau perintah yang dikatakan presiden kepada mereka,” tegas dia.

Untuk diketahui, Jerome Powell menjadi gubernur the Fed pada Februari 2018 setelah dinominasikan oleh Trump dan disetujui Senat. Sejak menjabat, Powell sudah beberapa kali menaikkan dan menurunkan suku bunga acuan.(*)