KABARBURSA.COM – Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Sakti Wahyu Trenggono memperkuat kerjasama sektor perikanan dengan China saat mendampingi kunjungan kenegaraan Presiden Prabowo Subianto ke negara tersebut.
Dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Minggu 11 November 2024, disebutkan bahwa Menteri KKP menandatangani pedoman kerja sama teknis (Technical Cooperation Guidelines/TCG) dengan Menteri Pertanian dan Urusan Pedesaan China, Han Jun, di Beijing.
Penandatanganan tersebut turut disaksikan oleh Presiden Prabowo dan Presiden China Xi Jinping dalam acara pertemuan kenegaraan.
Penandatanganan TCG ini merupakan bagian dari Implementing Arrangement yang telah ditandatangani kedua pihak pada awal September tahun lalu, semakin memperkuat kerjasama perikanan berkelanjutan antara kedua negara.
“China adalah mitra strategis, dan termasuk dalam lima besar pasar perikanan Indonesia. Dengan penandatanganan TCG ini, kolaborasi perikanan kedua negara dapat memperkokoh sektor perikanan kita,” kata Trenggono.
TCG mencakup 12 poin kerja sama Indonesia-China, antara lain terkait perusahaan patungan, kapal, dan kuota penangkapan ikan. Lingkup kerjasama tersebut meliputi perikanan tangkap dan pengolahan produk perikanan sesuai ketentuan hukum di Indonesia.
Selain itu, perjanjian ini juga mencakup pembangunan fasilitas perikanan darat seperti pelabuhan, pertukaran keterampilan, pelatihan, serta pengelolaan data relevan di sektor perikanan.
Juga ada kolaborasi untuk meningkatkan kesejahteraan pekerja perikanan dan masyarakat sekitar daerah penangkapan ikan melalui pengembangan sektor hilirisasi produk perikanan, jelas Trenggono.
Dalam pelaksanaannya, kedua pihak berkomitmen untuk mengawasi dan mengevaluasi secara ketat dan berkelanjutan agar sumber daya ikan dan lingkungan tetap terjaga serta mencegah penangkapan ikan ilegal, tidak dilaporkan, dan tidak diatur (IUU Fishing).
“TCG ini adalah bagian dari kerjasama strategis antara RI dan RRT di bidang perikanan,” ungkap Trenggono.
Menteri KKP menambahkan bahwa TCG merupakan perjanjian strategis untuk membangun ketahanan pangan, sekaligus membuka peluang peningkatan pendapatan negara guna kesejahteraan masyarakat nelayan.
Menteri Trenggono mendampingi Presiden Prabowo dalam sejumlah agenda kenegaraan di China, termasuk pertemuan bilateral dengan Ketua Komite Kongres Rakyat Nasional Zhao Leji, Perdana Menteri Li Qiang, dan Presiden Xi Jinping.
Kunjungan Resmi Presiden
Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto mengadakan pertemuan dengan Perdana Menteri China, Li Qiang, di Great Hall of the People, Beijing, Sabtu, 9 November 2024.
Pertemuan ini merupakan bagian dari agenda kunjungan resmi Prabowo ke China, yang diharapkan dapat memperkuat hubungan bilateral kedua negara, khususnya dalam bidang ekonomi.
Dalam kesempatan tersebut, Prabowo mengungkapkan bahwa sejumlah kontrak kerja sama antara perusahaan-perusahaan Indonesia dan China akan segera ditandatangani.
Nilai total investasi yang terlibat diperkirakan mencapai lebih dari USD10 miliar atau sekitar Rp156,54 triliun, berdasarkan nilai tukar saat ini.
Proses penandatanganan kontrak tersebut rencananya akan dilakukan pada Minggu, 10 November 2024, oleh perwakilan dari Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia.
Prabowo menjelaskan, investasi yang berasal dari perusahaan-perusahaan China di Indonesia sangat signifikan, dan mencerminkan hubungan yang semakin erat antara kedua negara.
“Saya kira ini merupakan langkah penting dalam memperkuat kolaborasi antar perusahaan Indonesia dan China, serta meningkatkan partisipasi mereka dalam perekonomian masing-masing,” kata Prabowo dalam keterangan resmi yang diterima dari Sekretariat Presiden, Minggu, 10 November 2024.
Selain fokus pada ekonomi, Presiden Prabowo juga menyampaikan niat pemerintah Indonesia untuk belajar dari pengalaman China dalam mengatasi masalah kemiskinan.
“Kami berkomitmen untuk meningkatkan upaya dalam memberantas kemiskinan di Indonesia, dan kami berharap dapat menggali lebih banyak pengalaman dari China dalam hal ini,” ujar Prabowo.
Pertemuan bilateral ini juga menandai momentum penting dalam hubungan diplomatik Indonesia-China, yang akan memperingati 75 tahun kerja sama diplomatik pada tahun 2025.
i tengah tantangan global yang terus berkembang, pertemuan ini mencerminkan komitmen kedua negara untuk terus memperdalam kemitraan mereka menuju masa depan yang lebih sejahtera.
Turut mendampingi Presiden Prabowo dalam pertemuan ini antara lain Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Luar Negeri Menlu) Sugiono, Menteri Investasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani, serta beberapa pejabat kementerian lainnya.
China Danai Program Makan Bergizi Gratis
Pemerintah China menyetujui pendanaan untuk Food Supplementation and School Feeding Programme di Indonesia, sebagai bentuk dukungan terhadap program pemberian makanan bergizi gratis yang digulirkan oleh pemerintah Presiden Prabowo Subianto.
Kesepakatan ini tercapai melalui penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara kedua negara, yang disaksikan langsung oleh Presiden Prabowo dan Presiden Xi Jinping.(*)