KABARBURSA.COM – Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso mengungkapkan kontribusi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) terhadap penyerapan tenaga kerja (naker). Dalam catatan Kementerian Perdagangan (Kemendag), penyerapannya mencapai lebih dari 90 persen.
“UMKM, khususnya toko kelontong tradisional, memilki jumlah yang cukup besar, yakni mencapai 90 persen dari ritel di Indonesia. UMKM mampu menyerap tenaga kerja hingga 97 persen,” ujar Budi dalam keterangan tertulis, dikutip Senin, 11 November 2024.
Di sisi lain, Budi akan meningkatkan penguatan kemitraan strategis antara UMKM dan pelaku usaha ritel modern. Tujuannya adalah mendorong penguatan ekonomi rakyat paling riil. “Pemerintah berkomitmen meningkatkan kemitraan UMKM dengan pelaku usaha besar,” tambahnya.
Selain itu, toko kelontong tradisional, salah satu bentuk UMKM paling riil, berpotensi memberikan dampak yang signifikan bagi kesejahteraan masyarakat dan kemajuan ekonomi nasional. Oleh karena itu, penting bagi pelaku usaha besar untuk memperluas kemitraan dengan UMKM.
Kemitraan tersebut, sambung Budi, tidak hanya mencakup penyediaan pasokan barang, tetapi juga meliputi pelatihan terkait manajemen ritel yang efektif bagi warung UMKM mitra. Selain itu, pelaku usaha besar diharapkan bekerja sama dengan UMKM produsen agar terus berkembang.
Pasalnya, berdasarkan data Eruromonitor pada 2022, toko kelontong tradisional menjadi ritel yang paling banyak jumlahnya di Indonesia. Pada tahun tersebut, jumlah toko kelontong tercatat sebanyak 3,94 juta atau setara dengan 98,78 persen dari seluruh ritel di Indonesia.
“Kalau jalur distribusi tumbuh, UMKM produksi juga akan tumbuh. Jadi, kemitraan bukan hanya dengan UMKM ritel, tetapi juga UMKM produksi sehingga mampu mendukung industri dalam negeri,” papar Budi.
Mantan Sekretaris Jenderal Kemendag ini juga mengapresiasi kemitraan strategis salah satu gerai ritel modern, Indogrosir dengan UMKM dan berharap kolaborasi ini semakin berkontribusi bagi perekonomian Indonesia.
“Kami mengucapkan terima kasih atas dukungan Indogrosir atas program pemberdayaan toko kelontong tradisional. Kami berharap, kemitraan antara Indogrosir dan UMKM dapat terus terjalin dan mendukung ekonomi nasional. Sehingga, cita-cita pemerintah untuk menjadi negara maju pada 2045 dapat tercapai,” pungkasnya.
Kunci Kemajuan UMKM
Sebelumnya, Budi memaparkan tiga fokus kunci Kemendag dalam lima tahun ke depan. Yang pertama, kata Budi, adalah penguatan pasar domestik. Kedua dan ketiga adalah perluasan jangkauan ekspor serta usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
“Pasar domestik kita sangat besar, dan kita harus memastikan bahwa pasar ini tidak didominasi oleh produk asing. Kita harus memperkuat daya saing produk lokal agar lebih kompetitif,” ujarnya usai membuka acara High Level Policy Dialogue Action on Climate and Trade di Hotel Park Hyatt, Jakarta Pusat, Senin, 4 November 2024.
Kemendag berkomitmen untuk mengikuti semua regulasi yang ada sambil mendorong produk Indonesia menguasai pasar domestik. Pada Program Kerja Pengamanan Pasar Dalam Negeri, Mendag Budi menargetkan pemanfaatan 22 pasar yang dibangun pada 2024. Target ini ditujukan untuk mempercepat pemanfaatan 22 pasar yang dibangun menggunakan Dana Tugas Pembantuan sesuai Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 9 Tahun 2024 yang diundangkan pada 28 Mei 2024.
Target selanjutnya adalah penyelesaian Bea Masuk Anti Dumping (BMAD) produk nilon dari Tiongkok, Thailand, dan Taiwan serta Bea Masuk Tindakan Pengamanan (BMTP) pakaian jadi. Tujuannya adalah mengurangi potensi kerugian dan melindungi industri dalam negeri dari membanjirnya impor dan impor yang tidak adil.
Target berikutnya adalah pengawasan perdagangan berkelanjutan untuk 40 jenis produk dan pengawasan pada momen Natal dan Tahun baru (Nataru).
Mendag melihat perlunya mendukung kelancaran distribusi barang kebutuhan pokok dan barang penting, meningkatkan barang beredar yang memenuhi ketentuan, serta memastikan konsumen mendapatkan barang dan jasa sesuai ukuran yang tertera.
Target terakhir pada program kerja ini adalah peningkatan nilai transaksi produk dalam negeri pada Hari Belanja Online Nasional (HarBolNas) sebesar 50 persen. Hal ini ditujukan untuk meningkatkan transaksi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di lokapasar.
Transaksi Jumbo UMKM
Direktur Jenderal (Dirjen) Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag) Isy Karim mengatakan bahwa akan memperkuat langkah untuk mendorong usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) masuk pasar global.
Isy menerangkan, Kemendag menargetkan transaksi sebesar USD205 juta hingga akhir 2024. Target ini akan dikejar melalui lebih dari 100 kegiatan pameran dan business matching di berbagai pasar internasional.
Adapun beberapa kegiatan internasional yang akan diikuti termasuk 7th China International Import Expo, Cosmopro Mumbai, Vietfood & Beverage, Africa Health di Cape Town, Automechanica di Johannesburg, hingga Saudi Halal Expo.
Keikutsertaan Indonesia dalam berbagai acara ini, jelas Isy, diharapkan dapat memberi akses lebih luas bagi 380 pelaku usaha nasional untuk memperkenalkan produknya ke pasar global.
“Kegiatan ini merupakan langkah konkret Kemendag dalam memfasilitasi UMKM Indonesia, agar produk mereka dapat lebih dikenal di pasar internasional dan mendorong pencapaian potensi transaksi sebesar USD205 juta,” ujar Isy kepada Kabarbursa.com, Rabu, 30 Oktober 2024. (*)