Scroll untuk baca artikel
Market Hari Ini

KEK Halal Sidoarjo Jadi Magnet Investor China, Target Rp97,8 Triliun

×

KEK Halal Sidoarjo Jadi Magnet Investor China, Target Rp97,8 Triliun

Sebarkan artikel ini
NIC 2824 1
PT Makmur Berkah Amanda Tbk (AMAN) (Foto: MBA Group)

KABARBURSA.COM – Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Industri Halal Sidoarjo menerima kunjungan istimewa dari 28 delegasi perusahaan makanan dan minuman internasional asal China pada Jumat, 15 November 2024. Kunjungan ini dihadiri oleh 50 orang yang membahas peluang besar dalam mendukung pengembangan industri halal di Indonesia.

Delegasi asal China tampak antusias selama sesi tanya jawab. Mereka terkesan dengan berbagai insentif yang ditawarkan KEK Industri Halal Sidoarjo, seperti Tax Holiday, kemudahan perizinan halal, hingga fasilitas investasi eksklusif di kawasan ini.

Adi Tedja Surya, Direktur Utama PT Makmur Berkah Amanda Tbk (AMAN), menjelaskan bahwa KEK Industri Halal Sidoarjo, yang terletak di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, dirancang menjadi pusat unggulan industri halal di Indonesia dengan luas mencapai 796,65 hektar.

“Target kami adalah menarik investasi sebesar Rp97,8 triliun hingga 2045, sekaligus menciptakan lebih dari 317 ribu lapangan kerja. Kami mengundang para investor untuk bersama-sama mengembangkan potensi besar industri halal ini,” ujar Adi dalam keterangan persnya, Sabtu, 16 November 2024.

Menurutnya, Indonesia memiliki visi besar untuk menjadi pusat halal dunia. Saat ini, konsumsi produk halal di Indonesia sudah mencapai 10 persen dari total konsumsi global, namun peran Indonesia sebagai produsen masih relatif kecil.

“KEK Halal Sidoarjo merupakan strategi utama kami untuk mewujudkan Indonesia sebagai global halal hub. Dengan lokasi strategis, peluang di sektor hilirisasi, logistik, dan perdagangan semakin menjanjikan, terutama karena konektivitas kawasan ini terhubung dengan proyek nasional seperti Ibu Kota Nusantara,” lanjut Direktur Utama MBA Group itu.

Selain berfokus pada pertumbuhan ekonomi lokal, MBA Group bersama pemerintah juga mendorong kolaborasi untuk mempercepat pembangunan ekonomi di kawasan timur Indonesia.

“Semangat ini sejalan dengan visi Presiden Prabowo Subianto dan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, yang menargetkan pertumbuhan ekonomi nasional hingga 8 persen pada 2025,” tambah Adi.

Adi optimistis KEK Halal Sidoarjo akan menjadi ekosistem yang mencakup seluruh rantai produksi, pengolahan, logistik, hingga distribusi produk halal secara terintegrasi. Dengan potensi besar ini, kawasan tersebut diharapkan menjadi ujung tombak perkembangan industri halal di Indonesia di masa depan.

Investasi Cerdas di KEK Halal Sidoarjo

Sebelumnya diberitakan, MBA Group memperkenalkan peluang investasi di KEK Industri Halal Sidoarjo kepada para investor dari Singapura.

Perkenalan ini disampaikan dalam acara East Java-Singapore Investment Promotion Business Meeting yang diadakan di Kedutaan Besar Republik Indonesia di Singapura pada Selasa, 12 November 2024 kemarin.

Adi, dalam keterangan tertulisnya, menjelaskan bahwa KEK Industri Halal Sidoarjo, yang berlokasi di Sidoarjo, Jawa Timur, akan menjadi pusat unggulan industri halal di Indonesia dengan luas area mencapai 796,65 hektar.

“Dengan target investasi sebesar Rp97,8 triliun hingga tahun 2054 dan proyeksi penciptaan lapangan kerja hingga 317.670 orang, kami mengundang para investor untuk berpartisipasi dalam pengembangan industri halal yang sangat potensial,” ujar Adi pada Kamis, 14 November 2024.

Menurut Adi, Indonesia memiliki ambisi besar untuk menjadi pusat halal dunia. Saat ini, konsumsi produk halal di Indonesia mencapai lebih dari 10 persen dari total produk halal global, meski peran Indonesia sebagai produsen masih relatif kecil.

“KEK Industri Halal Sidoarjo adalah langkah strategis kami dalam mendukung Indonesia menuju posisi sebagai pusat halal global. Dengan lokasi yang strategis dan semakin terhubung melalui proyek nasional seperti Ibu Kota Nusantara, peluang di sektor hilirisasi, logistik, dan perdagangan juga sangat menjanjikan,” tambah Adi.

MBA Group, bersama pemerintah, menekankan pentingnya kolaborasi guna mempercepat pertumbuhan ekonomi di kawasan timur Indonesia. “Semangat promosi ekonomi Indonesia timur ini sejalan dengan target Presiden Prabowo dan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, yang menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 8–9 persen pada tahun 2025,” jelas Adi.

“Kami yakin KEK Industri Halal Sidoarjo akan menjadi ekosistem yang kuat, mendukung usaha produksi, pengolahan, logistik, hingga distribusi produk halal secara menyeluruh,” imbuhnya.

Melalui pertemuan ini, Adi berharap semakin banyak investor dari Singapura yang tertarik berinvestasi di KEK Industri Halal Sidoarjo, membuka potensi ekonomi besar serta mendorong perkembangan industri halal di Indonesia.

AMAN Catatkan Pertumbuhan Laba Bersih

AMAN berhasil mencatatkan pertumbuhan laba bersih pada kuartal III 2024 sebesar Rp50,1 miliar, meningkat 19,9 persen dari periode yang sama di tahun 2023 yang tercatat sebesar Rp41,8 miliar. Kinerja positif ini menghasilkan laba bersih per saham (EPS) sebesar Rp12,86 per lembar, yang mencerminkan peningkatan profitabilitas perusahaan.

Pendapatan perusahaan sepanjang periode sembilan bulan 2024 mencapai Rp152,7 miliar, naik 32,9 persen secara tahunan (yoy) dibandingkan periode yang sama di 2023 yang sebesar Rp114,9 miliar. Peningkatan ini turut mendorong pertumbuhan laba kotor sebesar Rp101,5 miliar, dengan margin kotor (Gross Margin) mencapai 66,5 persen, yang menunjukkan efisiensi operasional perusahaan dalam menjaga biaya produksi.

Di sisi lain, EBITDA AMAN tercatat sebesar Rp61,4 miliar dengan EBITDA margin 40,2 persen, yang menggambarkan stabilitas profitabilitas perusahaan sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi. Margin bersih (Net Margin) AMAN juga berada di angka 32,8 persen, mencerminkan kemampuan perusahaan dalam mempertahankan profitabilitas setelah semua beban dan biaya.

AMAN melaporkan total aset sebesar Rp1,23 triliun dengan kas sebesar Rp14,1 miliar. Total ekuitas perusahaan berada di level Rp753,7 miliar, dengan nilai buku per saham (BVPS) sebesar Rp194,57, dan rasio harga terhadap nilai buku (PBV) yang cukup rendah yaitu 0,58x. Hal ini menunjukkan bahwa saham AMAN berada pada valuasi yang masih cukup terjangkau dibandingkan dengan nilai bukunya.

Dengan beban bunga Rp8,2 miliar, AMAN memiliki rasio EBITDA terhadap bunga sebesar 7,52, yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban bunga dari laba operasionalnya.

Rasio utang terhadap ekuitas (Debt/Equity) perusahaan berada di angka 0,64 dan rasio utang terhadap total kapitalisasi sebesar 0,39, menandakan tingkat leverage yang masih cukup terkendali. Rasio utang terhadap EBITDA sebesar 7,91 juga menunjukkan bahwa AMAN masih memiliki ruang untuk melunasi utang dari pendapatan operasionalnya. (*)